Peranan Pemimpin Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dalam Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP). (Kasus di Desa Panggung Kecamatan B

Main Author: Hidayati, Arum
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128651/1/051103146_-4.pdf
http://repository.ub.ac.id/128651/2/051103146-2.pdf
http://repository.ub.ac.id/128651/3/051103146_-3.pdf
http://repository.ub.ac.id/128651/4/051103146-5.pdf
http://repository.ub.ac.id/128651/4/051103146.-1.pdf
http://repository.ub.ac.id/128651/
Daftar Isi:
  • Pemimpin Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Panggung Kecamatan Barat Kabupaten Magetan dipilih menurut kesepakatan anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Dalam menerapkan program PUAP, Gapoktan membutuhkan peranan seorang pemimpin Gapoktan yang mampu merealisasikan tercapainya tujuan dan mengembangkan Gapoktan, karena Gapoktan merupakan suatu proses lanjut dari lembaga petani yang sudah berjalan baik, yaitu kelompok-kelompok tani. Rumusan masalah dalam penelitian ini: 1). Bagaimana peranan pemimpin Gapoktan pada program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Desa Panggung Kecamatan Barat Kabupaten Magetan?; 2). Bagaimana kinerja Gapoktan pada program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Desa Panggung Kecamatan Barat Kabupaten Magetan?; 3). Apakah terdapat hubungan nyata antara peranan pemimpin Gapoktan dengan kinerja Gapoktan pada program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Desa Panggung Kecamatan Barat Kabupaten Magetan?. Tujuan penelitian ini yaitu: 1). Mendeskripsikan peranan pemimpin Gapoktan pada program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Desa Panggung Kecamatan Barat Kabupaten Magetan; 2). Mendeskripsikan kinerja Gapoktan pada program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Desa Panggung Kecamatan Barat Kabupaten Magetan; 3). Menganalisis hubungan antara peranan pemimpin Gapoktan dengan kinerja Gapoktan pada program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Desa Panggung Kecamatan Barat Kabupaten Magetan. Hipotesis penelitian ini yaitu diduga terdapat hubungan yang nyata antara peranan pemimpin Gapoktan dengan kinerja Gapoktan pada program PUAP. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1). Unit analisis dalam penelitian ini dibatasi pada Gapoktan Tani Lumintu, baik anggota Gapoktan Tani Lumintu yang menerima dana PUAP maupun tidak menerima dana PUAP di Desa Panggung Kecamatan Barat Kabupaten Magetan pada tahun 2010; 2). Peranan pemimpin Gapoktan pada penelitian ini dibatasi pada peranan pemimpin dalam menjalankan fungsi-fungsinya dalam Gapoktan Tani Lumintu pada program PUAP di Desa Panggung Kecamatan Barat Kabupaten Magetan, meliputi peranannya dalam menganalisis dan memperjelas tujuan kelompok, berprakarsa/berinisiatif dan menjaga kekompakan kelompok; 3). Kinerja Gapoktan yang diukur dalam penelitian ini dibatasi pada kinerja Gapoktan Tani Lumintu di Desa Panggung Kecamatan Barat Kabupaten Magetan, meliputi: kinerja Gapoktan dalam pemenuhan permodalan usahatani, pemenuhan sarana produksi, menyampaikan informasi teknologi baru usahatani, menyediakan sarana pengolahan hasil usahatani dan pemasaran hasil usahatani. Jenis penelitian adalah penelitian Explanatory Research . Rancangan penelitian dalam penelitian ini yaitu metode survey . Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan sengaja yaitu di Desa Panggung Kecamatan Barat Kabupaten Magetan. Penentuan sampel terdiri dari petani penerima BLM PUAP dan petani tidak menerima BLM PUAP. Penentuan sampel dari masing-masing kelompok dilakukan dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling (acak sederhana), yaitu 28 orang penerima PUAP dan 26 orang tidak menerima PUAP. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu: teknik wawancara, observasi, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian ini yaitu: 1). Peranan pemimpin Gapoktan pada program PUAP berdasarkan persepsi anggota Gapoktan secara keseluruhan tergolong kategori sedang, mendapatkan skor 13,17 dengan persentase 73,11 %. Dengan rincian, peranan pemimpin Gapoktan dalam menganalisis dan menelaah tujuan kelompok termasuk kategori sedang, mendapatkan skor 8,19 dengan persentase 68,25%. Peranan pemimpin Gapoktan dalam berprakarsa/berinisiatif termasuk dalam kategori tinggi, mendapatkan skor 2,39 dengan persentase 79,67%. Peranan pemimpin Gapoktan dalam menjaga kekompakan kelompok termasuk kategori tinggi, mendapatkan skor 2,59 dengan persentase 86,33%. Hal ini ditunjukkan oleh tindakan pemimpin Gapoktan yang melibatkan pengurus dan anggota dalam merumuskan tujuan kelompok, pembagian kerja dan rencana kerja Gapoktan, sosialisasi kepada anggota Gapoktan untuk memperjelas tujuan Gapoktan, tanggap dan memberikan gagasan dalam menanggapi permasalahan kelompok serta mampu menjaga kekompakan kelompok dengan menetralisir konflik dalam kelompok. Namun kinerja pemimpin Gapoktan dalam menjelaskan dan menyadarkan tujuan Gapoktan kepada anggota Gapoktan belum maksimal, terdapat anggota Gapoktan yang belum seluruhnya mengetahui dan memahami tujuan Gapoktan dikarenakan kurang maksimalnya sosialisasi yang dilakukan pemimpin Gapoktan dan kurang aktifnya anggota dalam Gapoktan; 2). Kinerja Gapoktan pada program PUAP berdasarkan persepsi anggota Gapoktan secara keseluruhan tergolong kategori rendah, mendapatkan skor 13,18 dengan persentase 49,93%. Kinerja Gapoktan dalam pemenuhan permodalan usahatani termasuk kategori sedang, mendapatkan skor 4,35 dengan persentase 72,5%. Kinerja Gapoktan dalam pemenuhan sarana produksi termasuk kategori rendah, mendapatkan skor 2,00 dengan persentase 33,33%. Kinerja Gapoktan dalam penyampaian informasi teknologi usahatani termasuk kategori rendah, mendapatkan skor 2,83 dengan persentase 47,16%. Kinerja Gapoktan dalam penyediaan sarana pengolahan hasil usahatani termasuk kategori rendah, mendapatkan skor 1,00 dengan persentase 33,33%. Kinerja Gapoktan pemasaran hasil usahatani termasuk kategori rendah, mendapatkan skor 3,00 dengan persentase 33,33%. Dikarenakan dalam pemenuhan sarana produksi dilakukan oleh kelompok tani, Gapoktan tidak mampu memberikan bimbingan teknis usahatani, tidak mampu dalam penyediaan sarana pengolahan hasil usahatani dan pemasaran hasil usahatani karena anggota Gapoktan menggunakan jasa selep keliling untuk pengolahan hasil usahatani dan hasil usahatani dijual ke tengkulak yang terdapat di Desa Panggung serta sulitnya mencari jaringan pemasaran hasil usahatani dan olahan hasil usahatani; 3). Terdapat hubungan nyata antara peranan pemimpin Gapoktan dengan kinerja Gapoktan pada program PUAP berdasarkan persepsi anggota Gapoktan. Namun, antara peranan pemimpin Gapoktan dengan kinerja Gapoktan pada PUAP dalam pemenuhan sarana produksi, penyediaan sarana pengolahan hasil usahatani dan pemasaran hasil usahatani tidak terdapat hubungan nyata. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disarankan: 1). Pemimpin Gapoktan harus lebih aktif dalam mensosialisasikan tujuan Gapoktan kepada anggota Gapoktan, mengintensifkan komunikasi dengan anggota Gapoktan dengan mengadakan kegiatan pertemuan (temu tani) rutin atau arisan antar anggota Gapoktan; 2). Gapoktan harus meningkatkan modal Gapoktan untuk pemenuhan sarana produksi dan sarana pengolahan hasil us