Preferensi Wisatawan Terhadap Fasilitas Pendukung Wisata Di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruhan

Main Author: Hapsari, Laily Putri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12863/1/LAILY%20PUTRI%20HAPSARI.pdf
http://repository.ub.ac.id/12863/
Daftar Isi:
  • Industri pariwisata dewasa ini menjadi perhatian pemerintah untuk terus dikembangkan. Selain pada peningkatan pendapatan daerah yang didapatkan, industri pariwisata mampu menjadi penopang ketertarikan wisatawan domestik maupun mancanegara untuk melakukan kunjungan ke Indonesia. Upaya pemerintah yang dilakukan untuk peningkatan tersebut meliputi pada pengaturan struktur industri pariwisata, peningkatan daya saing pariwisata, penguatan kemitraan usaha pariwisata, peningkatan kreadibilitas bisnis, dan pengembangan tanggung jawab terhadap lingkungan. Terdapat berbagai lokasi desitinasi wisata yang menjadi sasaran pemerintah dengan segala keindahan dan keunikan alamnya salah satunya adalah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru masuk pada kawasan konservasi yang kemudian dijadikan wisata dengan objek utama Gunung Bromo dan keindahan alam sekitarnya. Selain pada pemandangan alam, wisatawan yang datang berkunjung dapat menikmati kebudayaan yang di suguhkan oleh masyarakat setempat seperti upacara adat nyewu atau kasodo yang dilakukan di Gunung Bromo. Banyaknya kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, membuka peluang bagi masyarakat sekitar untuk meningkatkan kondisi perekonomian mereka dengan menyediakan fasilitas pendukung wisata salah satunya jasa penginapan homestay. Namun, yang menjadi kendala adalah meskipun sudah disediakan jasa penginapan, wisatawan masih enggan untuk memanfaatkan jasa tersebut. Hal ini berkaitan pada minat dan preferensi wisatawan untuk menggunakan fasilitas pendukung wisata di daerah wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kunjungan wisatawan, tipologi wisatawan, dan preferensi wisatawan yang berkunjung di desa wisata terhadap homestay sehingga diharapkan akan diperoleh gambaran terkait keinginan wisatawan dan dapat digunakan sebagai masukan bagi masyarakat desa agar lebih mudah dalam melakukan pengembangan fasilitas pendukung wisata khususnya homestay. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan model interaksi Miles dan Huberman. Data yang diperoleh nantinya dilakukan reduksi data dimana data yang diperoleh akan diseleksi dan hanya menggunakan data yang diperlukan. Selanjutnya dilakukan penyajian data, data yang sudah diseleksi dilakukan pengolahan dan kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Selain itu, penelitian ini juga menghitung selisih harapan dan realita wisatawan terkait tempat menginap untuk melihat preferensi wisatawan. Perhitungan selisih harapan dan realita dilakukan dengan cara melakukan pengkodean pada hasil wawancara terkait dengan pengalaman wisatawan menginap di pilihan tempat menginapnya. Selanjutnya ii dilakukan pengelompokkan perhitungan rata-rata nilai selisih harapan dan realita. Apabila hasil dari rata-rata nilai selisih mendekati 0 maka dapat dikatakan sedikit harapan wisatawan yang belum terpenuhi. Hasil dari penelitian ini antara lain kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Bromo Tengger adalah untuk berlibur sementara kunjungan ke desa Wonokitri adalah untuk singgah, menunggu rombongan dan mengantri membeli tiket masuk. Sedangkan dari tipologi yang didapatkan wisatawan yang datang berkunjung merupakan wisatawan massal terorganisir, dimana mereka datang dengan jumlah yang besar dan memanfaatkan jasa travel selama kegiatan wisata mereka. Sementara itu diperoleh hasil perhitungan selisih harapan dan realita untuk tiga aspek dari tempat menginap, yaitu fasilitas, pelayanan, dan harga. Rata-rata nilai fasilitas sebesar 0,15, pelayanan 0,15, dan harga 0,19. Ketiga aspek tersebut mendekati angka 0 sehingga dapat dikatakan sedikit harapan wisatawan yang belum terpenuhi. Hasil ini juga menunjukkan preferensi wisatawan dimulai dari kelengkapan fasilitas, pelayanan yang diberikan, dan harga yang ditawarkan sehingga dari hasil ini dapat dijadikan cerminan untuk dilakukan pengembangan homestay di desa Wonokitri.