Pengaruh Pemberian Limbah Biogas dan Pupuk Kandang terhadap Ketersediaan dan Serapan N, P serta Pertumbuhan Tanaman Jagung

Main Author: NithaMalla
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128615/1/051100495.pdf
http://repository.ub.ac.id/128615/
Daftar Isi:
  • Unsur N dan P merupakan unsur hara makro primer yang seringkali menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman, karena jumlah maupun ketersediaannya yang rendah di dalam tanah. Seiring dengan meningkatnya kelangkaan dan harga pupuk di pasaran, pengadaan pupuk organik menjadi alternatif pemecahan masalah rendahnya ketersediaan N dan P. Kotoran ternak sering digunakan sebagai pupuk kandang di lahan petani, namun penyediaannya belakangan ini bersaing dengan produksi biogas yang menggunakan bahan mentah yang sama. Proses produksi biogas menghasilkan limbah padat yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk pengganti, namun dampaknya bagi pertumbuhan tanaman masih perlu dikaji lebih lanjut. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah biogas dan pupuk kandang terhadap ketersediaan N dan P dalam tanah; kadar serapan N dan P, dan dampaknya terhadap pertumbuhan tanaman. Penelitian dilakukan mulai Maret sampai Juni 2010 di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, UB, Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah T0 (kontrol, tanpa pemberian pupuk); T1 (431 kg Urea/ha + 637 kg SP36/ha); L1 (7 ton limbah biogas/ha, setara 50% dosis N); L2 (14 ton limbah biogas, setara 100%N); L3 (21 ton Limbah biogas, setara 150%N); P1 (9.6 ton pupuk kandang/ha, setara 50% dosis N); P2 (19 ton pupuk kandang, setara 100%N); P3 (28.6 ton pupuk kandang, setara 150%N). Dosis anjuran 198.62 kgN/ha dijadikan dasar 100% N. Analisis statistik dengan Uji F taraf 5% dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap ketersediaan dan serapan P, serta pertumbuhan jagung. Analisis Uji Duncan taraf 5% serta uji korelasi dilakukan untuk mengetahui keeratan antar parameter. Hasil penelitian menunjukkan pemberian limbah biogas dan pupuk kandang nyata meningkatkan ketersediaan N dan P. Peningkatan N dan P tersedia akibat pemberian pupuk organik pada dosis 100% lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk anorganik (urea+SP36). Pengaruh limbah biogas lebih efektif dibandingkan pupuk kandang. Pengamatan 6 MSI menunjukkan peningkatan N tersedia (46 ppm) dan P tersedia (18 ppm) pada perlakuan limbah biogas, yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan N tersedia (42 ppm) dan P tersedia (15 ppm) pada perlakuan pupuk kandang dengan dosis N yang sama (150%). Pemberian biogas dan pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap serapan N dan P serta pertumbuhan jagung. Terdapat perbedaan nyata antara limbah biogas dan pupuk kandang. Walaupun serapan N dan P pada perlakuan urea dan SP36 lebih tinggi, namun tidak menyebabkan membaiknya pertumbuhan tanaman. Dosis 100%N-limbah biogas (14 ton limbah biogas/ha) memperlihatkan tingkat serapan N, P, serta pertumbuhan tanaman tertinggi. Sebaliknya pada perlakuan pupuk kandang, peningkatan dosis dari 9.6 sampai 28.6 ton/ha masih menunjukkan terjadinya peningkatan serapan N, P, serta pertumbuhan tanaman. Pada tingkat pertumbuhan terbaik, serapan N dan P pada perlakuan limbah biogas (2.83 g/tanaman dan 3.02 g/tanaman) lebih tinggi dibandingkan pada perlakuan pupuk kandang (1.60 g/tanaman dan 2.86 g/tanaman).