Kemampuan Pohon Dalam Mentransmisi Cahaya

Main Author: Agsih, Mayang
Format: Thesis NonPeerReviewed Lainnya Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128602/1/051102666.pdf
http://repository.ub.ac.id/128602/2/051102666.pdf
http://repository.ub.ac.id/128602/
Daftar Isi:
  • Perkembangan kota telah mengakibatkan terjadinya pemusatan penduduk, yang pada gilirannya menyebabkan penurunan Ruang Terbuka Hijau Kota. Elemen lanskap buatan di perkotaan yang terdiri dari bahan-bahan konstruksi bangunan dan badan jalan pada siang hari menyebabkan suhu tinggi, sebaliknya vegetasi dapat menurunkan suhu. Kualitas lingkungan kota ditopang oleh keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) melalui tegakan pohon sebagai elemen utamanya. Pohon merupakan elemen alami yang dominan sebagai pembentuk lanskap kota. Sebagai elemen RTH, pohon ini berperan sebagai pereduksi pencemaran udara, produsen oksigen, peneduh, penurun suhu, pelembut suasana dan usaha perbaikan kualitas lingkungan kota. Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan pohon dalam mentransmisi cahaya dan juga mendapatkan morfologi pohon yang mempengaruhi transmisi cahaya. Penelitian Kemampuan Pohon Dalam Mentransmisi Cahaya ini dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau Kota Malang dan Kebun Raya Purwodadi, Jawa Timur yang berlangsung selama 5 bulan yaitu pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2010. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : komputer, kamera, kertas, pensil, pena, klinometer, thermohigrometer, lightmeter dan rollmeter. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman pohon yang ada di Kebun Raya Purwodadi. Penelitian ini menggunakan informasi penelitian sebelumnya tentang Ruang Terbuka Hijau Kota Malang dan dari setiap Ruang Terbuka Hijau tersebut diambil semua jenis pohon yang ada. Sedangkan pengamatan di Kebun Raya Purwodadi adalah untuk mendapatkan data fisik, morfologi optimal serta data iklim mikro (suhu, kelembaban, kecepatan angin dan cahaya yang ditransmisi oleh pohon). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan pengamatan langsung di lapang dengan menggunakan metode observasi. Terdapat 75 pohon yang ada di Ruang Terbuka Hijau Kota Malang dan diperoleh data mengenai nama latin dan asal pohon, morfologi pohon yang terdiri dari bentuk tajuk, tinggi pohon, diameter batang pohon, lebar kanopi pohon, tinggi percabangan pohon dan kerapatan tajuk, sifat pohon, bentuk percabangan pohon, posisi perakaran pohon dan bagian yang menarik, tekstur daun, susunan daun dan warna daun. Iklim mikro terdiri dari absorbsi, intersepsi, suhu dan angin. Nama latin dan asal pohon diperoleh dari referensi. Bentuk ilmiah tajuk pohon yang paling banyak ditanam di Ruang Terbuka Hijau Kota Malang adalah yang berbentuk tajuk rounded sekitar 48% atau bulat dengan kerapatan paling banyak adalah kerapatan sedang sekitar 81,33%. Tinggi pohon, tinggi percabangan dan lebar kanopi paling banyak adalah pohon yang tergolong tinggi, tinggi percabangan yang tergolong tinggi dan lebar kanopi yang tergolong besar. Sifat pohon, pohon yang paling banyak adalah evergreen sekitar 76%. Bentuk percabangan pohon yang paling banyak ditanam adalah pohon yang memiliki bentuk percabangan simpodial sekitar 53,33%. Posisi perakaran pohon yang paling banyak ditanam adalah pohon yang perakarannya dibawah permukaan tanah sekitar 76%. Bagian yang menarik pohon yang paling banyak ditanam adalah pohon yang memiliki bagian menarik pada buahnya sekitar 37,33%. Tekstur daun, susunan daun dan warna daun pohon yang lebih banyak ditanam di Ruang Terbuka Hijau Kota Malang adalah pohon yang memiliki tekstur daun sedang, susunan daun majemuk dan warna daun Strong Yellowish Green 143 A. Pengamatan mengenai transmisi cahaya menunjukkan bahwa dominan pohon memiliki nilai absorbsi dan transmisi yang sedang. Setelah diketahui hasilnya kemudian dicari nilai r dengan cara membandingkan morfologi pohon yang terdiri dari lebar kanopi, tinggi percabangan, ketebalan tajuk dan kerapatan tajuk dengan iklim mikro untuk mengetahui keeratan hubungannya. Diketahui tipe percabangan dan ketebalan tajuk dengan suhu, absorbsi, transmisi dan angin memiliki nilai r yang menjauhi 1 sehingga hasilnya tidak memiliki hubungan yang erat. Nilai r yang menunjukkan hubungan lebar tajuk dengan suhu, absorbsi dan transmisi juga menjauhi 1 sehingga tidak memiliki keeratan hubungan. Dan yang paling tinggi adalah nilai kerapatan tajuk dengan absorbsi dan transmisi mendekati 1 yaitu 0,998 sehingga memiliki hubungan yang erat. Morfologi pohon yang mempengaruhi absorbsi dan transmisi adalah kerapatan tajuk yang ditunjukkan dengan nilai R2 0,976 dan nilai r 0,988 sedangkan tinggi percabangan, ketebalan tajuk, lebar kanopi tidak mempengaruhi kemampuan absorbsi dan transmisi. Berdasarkan pengamatan 75 pohon diketahui 38 pohon yang memiliki nilai absorbsi 85 % dan transmisi 15% dengan memiliki morfologi pohon dominan bentuk tajuk round, sifat pohon evergreen, bentuk percabangan simpodial, susunan daun majemuk, tekstur daun sedang, dan warna daun gelap.