Pengaruh Aplikasi Pupuk Kandang dan Inokulasi Mikoriza Vesikular Arbuskular Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Varietas Detam-1
Main Author: | NurilMillati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128599/1/051000933.pdf http://repository.ub.ac.id/128599/ |
Daftar Isi:
- Sejak dicanangkannya kebijakan revolusi hijau pada jaman orde baru, budaya petani di Indonesia menjadi berubah. Petani menjadi tergantung pada pupuk kimia. Penggunaan pupuk organik seperti pupuk kandang sudah ditinggalkan karena dianggap tidak efisien dan disubtitusi dengan pupuk kimia. Padahal penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dan tidak berimbang dapat menyebabkan menurunnya kesuburan biologis tanah, perkembangan patogen yang pesat, keracunan unsur hara tertentu pada tanaman serta menurunnya ketegaran tanaman terhadap hama dan penyakit (Sutanto, 2002). Untuk mengatasi kondisi tersebut, haruslah dimulai untuk membiasakan menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang, pupuk hijau dan pupuk hayati. Disamping bahannya mudah diperoleh di lingkungan petani, petani bisa membuatnya sendiri. Sehingga ketergantungan terhadap pupuk kimia bisa sedikit demi sedikit dikurangi dan nantinya petani dengan mandiri mampu memenuhi kebutuhan lahan pertaniannya. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh penggunaan beberapa jenis pupuk kandang (Sapi, Kambing, dan Ayam) dan inokulasi mikoriza vesikular arbuskular terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) varietas Detam-1. Hipotesis penelitian ini ialah inokulasi mikoriza vesikular arbuskular mampu meningkatkan serapan unsur hara yang terkandung pada pupuk kandang. Selanjutnya inokulasi mikoriza dan aplikasi pupuk kandang ayam akan memberikan hasil terbaik pada tanaman kedelai (Glycine max L.) varietas Detam-1. Percobaan dilakukan di Desa Karang Widoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, berupa percobaan pot. Peercobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, dengan 2 faktor. Faktor pertama jenis pupuk kandang dengan 4 taraf (K0, K1, K2, K3), faktor kedua inokulasi mikoriza dengan 2 taraf (M0, M1), diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pupuk kandang dapat meningkatkan jumlah spora/100 g tanah dan intensitas infeksi akar. Kepadatan spora dan intensitas infeksi akar yang tinggi tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan komponen pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Perlakuan inokulasi mikoriza dapat meningkatkan komponen pertumbuhan jumlah daun, luas daun dan stadia awal pertumbuhan panjang akar tanaman kedelai, tetapi tidak berpengaruh nyata pada pertumbuhan tinggi tanaman, panjang akar, bobot akar dan umur berbunga. Sedangkan perlakuan pupuk kandang dapat meningkatkan komponen pertumbuhan tinggi tanaman, luas daun dan stadia awal pertumbuhan panjang akar tanaman kedelai, namun tidak berpengaruh nyata pada pertumbuhan luas daun, panjang akar, bobot akar dan umur berbunga. Berdasarkan hasil percobaan diketahui bahwa efek tunggal dari pupuk kandang dapat meningkatkan kandungan N dan P total jaringan tanaman. Sedangkan efek tunggal inokulasi mikoriza hanya berpengaruh pada peningkatan kandungan N total jaringan tanaman. Untuk komponen hasil jumlah polong/tanaman dan bobot 100 biji perlakuan inokulasi mikoriza tidak berpengaruh nyata, sedangkan perlakuan pupuk kandang dapat meningkatkan jumlah polong/tanaman dan bobot 100 biji. Pada 8 kombinasi percobaan hasil akhir terbaik jumlah polong/tanaman dan bobot 100 biji terdapat pada perlakuan inokulasi mikoriza dan pupuk kandang ayam yaitu 74,67 polong dan 17,63 g. Hasil ini lebih besar 15,83 % apabila dibandingkan dengan rekomendasi peneliti (BALITKABI) yang hanya sebesar 14,84 g.