Strategi Pengembangan Agroindustri Emping Jagung Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang
Main Author: | JohannesMaruliTua |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128583/1/051000710.pdf http://repository.ub.ac.id/128583/ |
Daftar Isi:
- Sektor pertanian tidak bisa hanya tergantung kepada produk primer pertanian saja, melainkan harus dilakukan pembangunan pertanian yang mempunyai orientasi kepada pengembangan produk atau pengolahan produk. Pendekatan pembangunan pertanian diupayakan lebih mengarah kepada pengembangan nilai tambah dari produk primer pertanian dengan adanya industri yang dapat mengolah produk primer pertanian menjadi produk olahan. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan produk primer pertanian serta untuk mendukung pengembangan nilai tambah produk pertanian, sesuai dengan kebijakan pembangunan pertanian jangka panjang, adalah pengembangan agroindustri. Agroindustri dapat diartikan sebagai industri yang pada umumnya menggunakan bahan baku lokal. Salah satu agroindustri yang termasuk dalam delapan produk unggulan Kota Malang tidak lain adalah agroindustri emping jagung. Agroindustri emping jagung ini menggunakan bahan baku jagung pipilan yang nantinya akan diolah menjadi emping jagung dengan berbagai rasa maupun emping jagung siap goreng yang akan didistribusikan ke daerah pemasaran, baik di dalam kota maupun ke luar Kota Malang bahkan sampai kepada luar negeri. Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah untuk menganalisis seberapa besar nilai tambah emping jagung siap goreng maupun emping jagung siap konsumsi; menganalisis biaya, penerimaan, dan keuntungan emping jagung siap goreng maupun emping jagung konsumsi, serta merumuskan strategi pengembangan yang tepat berdasarkan kondisi kekuatan, kelemahan, ancaman, serta peluang yang ada. Hipotesis dari penelitian ini adalah nilai tambah agroindustri emping jagung siap konsumsi lebih besar dibanding agroindustri emping jagung siap goreng, dengan adanya nilai tambah yang besar maka agroindustri emping jagung siap konsumsi akan lebih menguntungkan. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yakni pada Agroindustri Emping Jagung di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Pertimbangan penentuan lokasi penelitian ini adalah bahwa daerah tersebut merupakan daerah yang memproduksi emping jagung yang merupakan salah satu produk unggulan Kota Malang. Kedua, kondisi di lokasi penelitian, menunjukkan bahwa Agroindustri Emping Jagung mempunyai peluang yang tinggi untuk dikembangkan karena untuk emping jagung siap goreng atau setengah jadi sasarannya adalah pabrik makanan ringan di luar Kota Malang dan untuk emping jagung siap saji atau produk jadi sasarannya adalah supermarket besar. Sementara kenyataan lain pada lokasi penelitian masih terdapat kendala-kendala yang harus dihadapi, baik peluang maupun ancaman , oleh para pelaku Agroindustri Emping Jagung dalam upaya pengembangan Agroindustri Emping Jagung. Data penelitian diperoleh dengan wawancara langsung pada tiap-tiap responden dan observasi ke lokasi masing-masing industri emping jagung. Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan menjadi dua. Pertama data primer yang diperoleh secara langsung dari responden penelitian pada lokasi agroindustri emping jagung di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Malang. Kedua, data Sekunder yang diperlukan untuk melengkapi data primer yang sudah ada. Data sekunder diambil dari data yang telah ada dari pemilik perusahaan yang terkait dalam penelitian ini. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : (1) Analisis kuantitatif yang meliputi : analisis nilai tambah, analisis biaya, analisis penerimaan, analisis keuntungan, analisis QSPM, serta (2) Annalisis kualitatif yang meliputi: analisis lingkungan (internal dan eksternal), analisis matrik SWOT, analisis matrik Internal-Eksternal, analisis matrik Grand Strategy. Hasil dari penelitian ini antara lain : (1) Agroindustri emping jagung siap konsumsi menghasilkan nilai tambah yang lebih besar dibanding agroindustri emping jagung siap goreng. Nilai tambah yang diberikan dari agroindustri emping jagung siap konsumsi adalah Rp 5.678,- atau 69% dari nilai produk. Sedangkan nilai tambah yang diberikan dari agroindustri emping jagung siap goreng adalah Rp 503,- atau 18% dari nilai produk. (2) Agroindustri emping jagung siap konsumsi lebih menguntungkan dibanding agroindustri emping jagung siap goreng, dimana agroindustri emping jagung siap konsumsi menghasilkan keuntungan sebesar Rp 2.449.632,8,- selama satu kali proses produksi, sedangkan agroindustri emping jagung siap goreng menghasilkan keuntungan Rp 142.395,1,- selama satu kali proses produksi. (3) Dari hasil analisis QSPM strategi yang harus dilakukan dan didahulukan antara lain adalah: a) Meningkatkan kuantitas, kontinuitas, kualitas atau inovasi produk disertai dengan pemanfaatan teknologi yang tepat dan efisien agar dapat menciptakan produk emping jagung yang sesuai dengan selera konsumen; b) Mengelola proses manajemen, baik manajemen produksi, manajemen keuangan dan manajemen tenaga kerja agar proses produksi berjalan dengan baik; c) Meningkatkan kegiatan promosi guna menarik minat konsumen terhadap produk emping jagung disertai dengan kerjasama dengan pemerintah daerah untuk hal promosi maupun administrasi perizinan .