Analisa Penambahan Kapasitas Proses Labeling di PT. Orindo Alam Ayu
Main Author: | Paramita, Putri Anggarda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12858/1/Putri%20Anggarda%20Paramita.pdf http://repository.ub.ac.id/12858/ |
Daftar Isi:
- Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi yang sangat pesat beberapa tahun terakhir membuat meningkatnya jumlah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang sama semakin memperketat persaingan di dunia industri. Maka dari itu, diperlukan investasi untuk menghadapi persaingan industri tersebut. PT. Orindo Alam Ayu merupakan distributor pusat dari produk kosmetik Oriflame di Indonesia. Dari tahun ke tahun penjualan produk Oriflame di Indonesia mengalami peningkatan yang pesat. Dengan adanya mesin labeling yang dimiliki oleh perusahaan sekarang, belum dapat memenuhi permintaan konsumen untuk tahun-tahun berikutnya, sehingga perlu mempertimbangkan penambahan mesin labeling di PT. Orindo Alam Ayu, dengan alternatif investasi mesin berupa membeli atau menyewa mesin labeling dengan spesifikasi mesin A atau mesin B. Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan ekonomi yang ditinjau dari dua aspek yang berbeda, yaitu aspek teknis dan aspek finansial. Dalam aspek teknis terdapat perhitungan dan analisis untuk menghitung waktu siklus, waktu normal dan waktu standar dari kedua jenis mesin. Setelah itu, dilakukan perbandingan output standar produk yang dapat dihasilkan oleh kedua jenis mesin dengan menggunakan metode Stopwatch Time Study. Hal tersebut digunakan untuk membandingkan target standar dengan output standar dari kedua jenis mesin labeling yang ada. Perhitungan aspek finansial berkaitan dengan keseluruhan biaya operasional mesin labeling, dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV) dan Payback Period (PP). Penelitian menunjukkan bahwa untuk analisis aspek teknis diketahui output standar untuk beli mesin A adalah sebesar 65 dos/hari dan untuk sewa mesin A adalah sebesar 58 dos/hari, dengan target produksi perusahaan adalah 52 dos/hari. Untuk mesin B, target produksi perusahaan adalah sebesar 50 dos/hari, sedangkan perusahaan dapat memproduksi sebesar 62 dos/hari. Sehingga alternatif investasi beli dan sewa mesin A maupun mesin B dikatakan layak dilaksanakan karena target produksi < output standar. Berdasarkan perhitungan output standar mesin tersebut, dapat diketahui kebutuhan mesin A mengalami penambahan dari tiga buah mesin, menjadi empat buah mesin dan untuk kebutuhan mesin B tidak mengalami penambahan jumlah mesin karena sudah memenuhi target yang telah ditetapkan perusahaan. Sedangkan untuk analisis aspek finansial menunjukkan bahwa alternatif beli dan sewa mesin A dikatakan layak, karena untuk alternatif beli mesin A memiliki nilai NPV sebesar Rp 4.090.633.923,00 dan untuk sewa mesin A memiliki nilai NPV sebesar Rp 4.087.703.380,00. Sedangkan untuk nilai PP beli mesin A adalah sebesar 1 tahun 1 bulan 13 hari dan untuk sewa mesin A memiliki nilai PP sebesar 1 tahun 1 bulan 15 hari. Sehingga apa bila ditinjau dari aspek finansial dan aspek teknis, alternatif investasi beli mesin A lebih menguntungkan bagi perusahaan.