Pengaruh komposisi media Tanam tanah, kompos kayu apu (pistia statiotes l.), kompos sampah Kota pada pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna Radiata l)

Main Author: UmyMerlianaOrizanti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128571/1/051000678.pdf
http://repository.ub.ac.id/128571/
Daftar Isi:
  • Tanaman kacang hijau ialah tanaman kacang-kacangan untuk konsumsi masyarakat setelah kedelai dan kacang tanah. Jumlah kebutuhan dan produksi kacang hijau yang tidak seimbang mengakibatkan pemerintah terus mengimpor kacang hijau. Data biro statistik menunjukkkan bahwa pada tahun 2001 Indonesia mengimpor 300.000 ton kacang hijau Permintaan produksi kacangkacangan pada masa mendatang diperkirakan meningkat terus sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perbaikan gizi masyarakat. Indonesia adalah Negara agraris. Mata pencaharian sebagian besar penduduknya adalah bercocok tanam sehingga hasil pertanian tetap mendominasi sumber devisa Negara. Sektor ini pun mempunyai andil yang besar dalam mengatur roda pembangunan. Ironisnya, luas lahan pertaniaan cenderung menurun akibat penambahan penduduk, industrialisasi dan pemusatan usaha pertanian ke sektor perkebunan yang lebih berorientasi ekspor. Penyusutan lahan pertaniaan banyak terjadi di pulau Jawa, khususnya di pinggiran perkotaan. Tidak jarang lahan-lahan sempit yang sebenarnya tidak diperuntukkan sebagai lahan pertaniaan. Para petani biasanya menggunakan media tanam sebagai tempat pertumbuhan tanaman Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, harus dicari alternatif bercocok tanam tanpa membutuhkan lahan yang luas. Berbagai bahan media tanam yang digunakan harus tetap mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehinggga produktivitasnya menjadi baik. Media tanam dapat diartikan sebagai tempat tanaman tumbuh, tempat akar tumbuh dan berkembang serta media yang dapat menyediakan unsur hara yang tepat pada pertumbuhan tanaman. Secara umum media tanam yang baik harus mempunyai sifat yang ringan, mudah didapat, gembur, dan subur sehingga menghasilkan pertumbuhan yang maksimal dan optimum. Media tanam ini merupakan suatu alternatif lain untuk penanaman kacang hijau, disebabkan karena keterbatasan lahan pertanian. Penelitian bertujuan untuk mencari kombinasi komposisi media yang sesuai bagi pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau dalam penggunaan media tanam. Hipotesis penggunaan jenis komposisi media tanam yang tepat dapat menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertaniaan Unversitas Brawijaya Malang dengan ketinggian tempat 470 meter dpl. Waktu penelitian dimulai pada bulan september sampai dengan Desember 2009. Penelitian menggunakan polibag sebagai tempat media tanam. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian antara lain : penggaris, timbangan digital, gunting, dan alat-alat pertanian lainnya. Bahan yang digunakan adalah benih kacang hijau varietas walet, pasir, tanah lapisan atas, kompos sampah kota dari UPT kompos Brawijaya polibag dengan volume isi 4 kg, pupuk anorganik urea, SP-36, KCl, dan Furadan 3G. Penelitian ini disusun dengan menggunakan rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yang terdiri dari satu faktor dan diulang sebanyak 3 kali untuk setiap perlakuaan. Adapun faktor yang digunakan adalah faktor media (M), tanah, kompos kayu apu, kompos sampah kota. M1= Tanah : kompos kayu apu : Kompos sampah kota (9:0:0), M2= Tanah : kompos kayu apu : Kompos sampah kota (0:9:0),M3=Tanah: kompos kayu apu: Kompos sampah kota (0:0:9), M4= Tanah : kompos kayu apu: Kompos sampah kota (6:2:1),M5=Tanah: : kompos kayu apu: Kompos sampahkota (6:1:2), M6= Tanah : kompos kayu apu: Kompos sampah kota (1:6:2),M7=Tanah: kompos kayu apu: Kompos sampah kota (4:3:2), M8= Tanah : : kompos kayu apu Kompos sampah kota (3:4:2), M9= Tanah : kompos kayu apu: Kompos sampah kota (3:2:4). Pengamatan yang dilakukan ialah pengamatan pertumbuhan selama pertumbuhan dengan interval waktu 10 hari mulai tanaman tumbuh pada Hari ke-15, 25, 35,45, dan panen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji keragaman (uji F) pada taraf 0.05. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan pengujian dengan uji Duncan pada taraf 0.05 Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum komposisi media tanam tanah + kompos kayu apu + kompos sampah kota (M4) memberikan hasil yang tinggi pada tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering tanam, laju pertumbuhan tanaman, serta komponen hasil yaitu bobot kering total tanaman. Perbandingan komposisi tanaman tersebut baik untuk penanaman tanaman kacang hijau dalam polibag dari segi pertumbuhan tanaman tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering tanaman, laju pertumbuhan tanaman, serta komponen hasil yaitu bobot kering total tanaman. Penambahan bahan organik seperti kayu apu dan kompos sampah kota sangat membantu dalamemperbaiki kualitas tanah. Bahan organik yang telah terdekomposisi mampu memperbaiki struktur tanah, pembentukan agregat dari partikel-partikel tanah dan memperbaiki dan memperbaiki aerasi dan drainase tanah. Pemberian bahan organik kedalam tanah menyebabkan agregat tanah semakin stabil. Stabilnya agregat tanah menyebabkan lengkapnya lubang-lubang atau pori-pori tanah, sehingga akan menjaga tata air dan udara yang seimbang. Tanaman memerlukan nutrisi dalam proses pertumbuhannya agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal. Faktor yang mendukung pertumbuhan dan hasil tanaman ialah ketersediaan unsure hara di dalam tanah. Unsur N ialah unsur yang sangat diperlukan oleh tanaman terutama pada proses pertumbuhan dan perkembangan, karena unsur N ialah unsur essensial artinya apabila terdapat dalam jumlah yang tidak mencukupi maka hasil tanaman tidak optimal. Kompos kayu apu (Pistia stratiotes L.) dapat digunakan sebagai media tanam kacang hijau karena memberi peningkatan dalam pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau serta mampu memberi peningkatan kandungan N organik dan bahan organik tanah. Penggunaan komposisi media tanam tanah + kompos kayu apu + kompos sampah kota dengan perbandingan 6 : 2 : 1 (M4) mampu menghasilkan pertumbuhan yang baik pada pertumbuhan tanaman kacang hijau yang meliputi parameter pengamatan tinggi tanaman adalah 34 cm, jumlah daun tertinggi adalah 16.08, luas daun dengan rata-rata tertinggi adalah 293.01 cm2, peubah bobot kering tanaman rata-rata tertinggi adalah 4.08 gram, dan laju pertumbuhan tanaman tertinggi adalah 0.6, serta komponen hasil pada parameter bobot kering biji total / tanaman tertinggi adalah 24.2 gram.