Luas Daun dan Produktivitas Cabang Produktif pada Tanaman Apel (Malus sylvestris Mill.) varietas Manalagi di Wilayah Batu
Main Author: | JokoWidodo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128560/1/051000666.pdf http://repository.ub.ac.id/128560/ |
Daftar Isi:
- Tanaman apel (Malus sylvestris Mill.) ialah tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah subtropis. Kota Batu ialah satu daerah yang menjadi sentra produksi apel di Indonesia. Produktivitas apel di daerah Batu belakangan ini relatif rendah. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada produksi pohon apel Manalagi di daerah Batu diperkirakan berhubungan dengan intensitas cahaya yang dapat diterima dan dimanfaatkan oleh pohon. Hal tersebut berhubungan dengan jumlah daun yang nantinya akan menentukan luasan daun. Tujuan penelitian ialah mempelajari hasil pohon apel diperoleh apabila luas daun cabang produktif cukup untuk mendukung buah yang terbentuk. Hipotesis yang diusulkan ialah hasil pohon apel yang tinggi diperoleh apabila luas daun cabang produktif cukup untuk mendukung buah yang terbentuk. Penelitian dilaksanakan di wilayah Batu dengan 3 aspek lereng gunung, yaitu lereng gunung Arjuna (aspek Barat), lereng gunung Anjasmara (aspek Timur) serta lereng gunung Panderman (aspek Utara). Ketinggian tempat 800 – 1500 m dpl. Waktu penelitian ialah mulai bulan Juni 2008 sampai dengan Oktober 2008. Metode yang digunakan ialah metode survey dimana dilakukan observasi lapang, wawancara dengan petani dan pengambilan sampel. Sampel yang diambil ialah 36 titik lokasi di 3 hamparan lahan yang mewakili aspek Utara, aspek Timur dan aspek Barat di wilayah Batu. Alat yang digunakan adalah GPS (Global Positioning System), Li-cor (LI-6400) Portable Photosynthesis system, light meter, kamera digital, timbangan analitik dan gunting. Pengamatan dilakukan secara non destruktif dan destruktif. Pengamatan secara non destruktif yang dilakukan adalah umur tanaman, jumlah cabang primer, jumlah cabang sekunder, jumlah cabang sub sekunder, luas area kebun dan jumlah daun pada setiap titik pengamatan. Pengamatan secara destruktif yang dilakukan yaitu parameter pengambilan sampel daun dan pemanenan buah pada masing – masing sampel pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pohon apel varietas Manalagi berkecenderungan berproduksi tinggi pada aspek lereng gunung Anjasmara dan lereng gunung Panderman. Pohon apel varietas Manalagi berkecenderungan berproduksi tinggi pada ketinggian tempat >1000 m dpl. Luas daun tidak berbeda antar lokasi pengamatan yaitu 13,43 – 15,j62 m2pohon-1. Rata – rata produksi apel di wilayah Batu optimum pada saat umur 20 tahun. Laju fotosintesis akan meningkat seiring dengan peningkatan ketinggian tempat. Laju fotosintesis tanaman apel Manalagi di Batu ialah antara 12 – 22 μmolCO2.m-2.s-1. Namun laju fotosintesis (Pmax) yang tinggi tidak diikuti dengan peningkatan produktivitas apel yang tinggi. Tanaman apel Manalagi di wilayah Batu menunjukkan produktivitas yang paling tinggi pada Fotosintesis maksimum (Pmax) sebesar 12 – 20 μmolCO2m-2s-1.