Kajian Simpanan Lengas Tanah pada Mintakat Perakaran Beberapa Macam Penggunaan Lahan Berbasis Pinus Merkusii di Desa Sumbergondo, Bumiaji, Batu

Main Author: MuhammadRizkyAffandi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128520/1/051003934.pdf
http://repository.ub.ac.id/128520/
Daftar Isi:
  • Di Desa Sumbergondo, Bumiaji, Batu, merupakan salah satu kawasan yang termasuk pada bagian hulu DAS Brantas. Lebih dari 50 % dari total luasan desa ini dimanfaatkan sebagai lahan pinus. Di desa ini lahan pinus dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk kepentingan tertentu. Budidaya pinus sebagai tanaman industri memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, akan tetapi secara ekologi, penanaman komoditi pinus dapat mempengaruhi daur hidrologi suatu lahan kehilangan air pada lahan yang ditanami pinus mencapai angka 87% dari total curah hujan. Dengan demikian, pembudidayaan pohon pinus akan sangat tidak sesuai jika dilakukan di daerah yang memiliki curah hujan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh perbedaan penggunaan lahan terhadap simpanan lengas tanah di lahan berbasis pinus, serta mengidentifikasikan faktor yang mempengaruhi simpanan lengas tanah di lahan berbasis pinus. Seluruh lokasi yang digunakan sebagai plot penelitian berbasis pinus berumur 20 tahun, yang terdiri dari lahan pinus kombinasi semak, pinus kombinasi hortikultura serta pinus kombinasi hortikultura bero. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada pertemuan 2 garis diagonal yang menghubungkan 4 pohon pinus pada daerah perakarannya tiap lapisan sebanyak tiga kali ulangan, waktu pengambilan sampel untuk perhitungan simpanan lengas pada 1 hari (W1) dan 1 minggu (W2) setelah hujan terakhir turun. Analisa tanah dilakukan pada laboratorium Fisika dan Kimia Tanah, Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Waktu penelitian dimulai pada akhir bulan Maret 2010 hingga bulan Agustus 2010. Hasil penelitian ini menunjukkan pada lahan pinus-semak belukar dan pinussayuran bero terjadi penurunan simpanan lengas tanah sebesar 11.02 mm dan 12.67 mm. Rendahnya nilai penurunan ini diakibatkan minimnya proses evaporasi karena vegetasi yang lebih rapat sehingga menghalangi radiasi matahari masuk dan menguapkan air dari permukaan tanah. Penurunan terbesar terjadi pada simpanan lahan pinus-sayuran sebesar 45.58 mm. Hal ini diakibatkan oleh minimnya penutupan lahan yang mengakibatkan evaporasi lebih tinggi pada lahan tersebut. Minimnya penutupan juga berakibat pada besarnya energi kinetik yang menghantam permukaan tanah serta aktifitas pengolahan lahan yang dapat menghancurkan tanah. Butiran agregat halus dapat memadatkan tanah yang menyebabkan porositas tanah menurun sehingga kemampuan tanah menyimpan air akan menurun pula seperti yang terjadi pada lapisan I dan lapisan II lahan pinus kombinasi sayuran.