Analisis Usahatani Jeruk Manis (Citrus aurantium L.) Studi Kasus di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang
Main Author: | VincentiusDonnyKrisdayanto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128503/1/051003917.pdf http://repository.ub.ac.id/128503/ |
Daftar Isi:
- Keadaan Indonesia yang subur menjadikan Indonesia sebagai negara agraris, dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian bangsa Indonesia. Pengembangan sektor pertanian dalam arti luas harus diarahkan kepada sistem agribisnis dan agroindustri. Buah jeruk merupakan salah satu jenis hortikultura yang menjadi andalan sektor pertanian Indonesia. Disisi lain, tanaman jeruk merupakan tanaman tahunan dengan 2 kali musim panen, dimana ada saatnya musim panen pada saat panen raya dan belum panen raya atau pra panen raya. Sebelum panen raya atau pra panen raya menunggu hasil produksi tanaman dapat diperoleh, kondisi ini berpengaruh pada pendapatan yang diperoleh petani jeruk. Disamping itu, salah satu permasalahan dalam rangka pengembangan komoditas pertanian untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani adalah tidak adanya kepastian pasar dan jaminan harga yang menguntungkan bagi petani. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) Berapa besar biaya yang dikeluarkan dalam usahatani jeruk manis; (2) Berapa penerimaan yang diperoleh petani dalam usahatani jeruk manis; (3) Berapa pendapatan yang diperoleh petani dalam usahatani jeruk manis. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan dan besarnya penerimaan yang diterima oleh petani dalam usahatani jeruk manis. (2) Menganalisis pendapatan (keuntungan) yang didapatkan oleh petani dalam usahatani jeruk manis. (3) Menganalisis kelayakan usahatani jeruk manis di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Metode penentuan lokasi penelitian yang dilakukan secara sengaja (purposive) di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Metode pengambilan sampel untuk penelitian ini secara Stratified Random Sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu; (1) Observasi, (2) Wawancara dan kuisioner, (3) Studi kepustakaan, (4) Dokumentasi. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan meliputi: (1) Analisis deskriptif, (2) Analisis pendapatan yang terdiri dari: (a) Analisis biaya usaha tani jeruk manis, (b) Analisis penerimaan usaha tani jeruk manis, (c) Analisis pendapatan usaha tani jeruk manis, (3) Analisis kelayakan usahatani (R/C ratio), (4) Analisis uji beda rata-rata. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa: (1) Total pendapatan per tahun per hektar yang diperoleh adalah Rp. 94.780.227. Pendapatan tertinggi diperoleh pada saat tanaman berumur 11 sampai 15 tahun, yaitu sebesar Rp. 47.939.157. Pendapatan terendah diperoleh pada saat tanaman berumur 6 sampai 10 tahun Rp. 20.600.570. Pendapatan mulai menurun ketika tanaman sudah berumur lebih dari 15 tahun, yaitu sebesar Rp. 26.240.500,-. (2) Dari hasil analisa data dengan menggunakan Analisis R/C rasio yang diperoleh nilai 1,8. Atau artinya setiap Rp. 1,00 yang dikeluarkan akan mampu menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 1,8. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani jeruk manis layak/menguntungkan. Dengan nilai R/C ratio tertinggi pada saat tanaman jeruk manis berumur 11-15 tahun, yaitu sebesar 2,08. Pada umur 6-10 tahun, usahatani jeruk manis mempunyai R/C ratio sebesar 1,78. Sedangkan nilai R/C ratio terendah pada saat tanaman jeruk manis berumur lebih dari 15 tahun, yaitu sebesar 1,48. (3) Dari analisis uji beda rata-rata dengan uji t diketahui bahwa pendapatan petani antara umur tanaman 6-10 tahun dengan 11-15 tahun berbeda nyata dengan nilai t hitung sebesar 9,122 lebih besar daripada t tabel sebesar 1,943 pada taraf kepercayaan 95% dengan tingkat kesalahan α = 0,05. Sedangkan pada uji beda rata-rata antara pendapatan petani dengan umur tanaman 11-15 tahun dengan umur tanaman lebih dari 15 tahun tidak berbeda nyata nilai t tabel sebesar 6,314 lebih besar daripada nilai t hitung sebesar 1,664. Saran yang dapat diberikan adalah: (1) Petani sebaiknya melakukan peremajaan jeruk manis yang sudah tua dan yang kurang produktif agar meningkatkan produktifitas hasil panen jeruk manis. (2) Petani Pada saat umur tanaman sudah melebihi 15 tahun, sebaiknya segera dilakukan peremajaaan tanaman karena sudah pendapatan yg diperoeh akan semakin menurun.