Virulensi Beberapa Isolat Spodoptera litura Nuclear Polyhedrosis Virus (SlNPV) asal Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur terhadap Larva Spodoptera litura FABRICIUS (Lepidoptera: Noctuidae) pada Tanaman
Main Author: | MochSyamsulHadi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128488/1/051003457.pdf http://repository.ub.ac.id/128488/ |
Daftar Isi:
- Kajian virulensi beberapa isolat Spodoptera litura Nuclear Polyhedrosis Virus (SlNPV) asal Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur terhadap larva Spodoptera litura Fabricius (Lepidoptera: Noctuidae) pada tanaman kedelai telah dilakukan di Laboratorium Entomologi Hama dan Penyakit Tumbuhan, Balai Penelitian Tanaman Kacang – Kacangan dan Umbi – Umbian (BALITKABI) pada pada bulan Maret sampai Juni 2010. Penelitian ini dilakukan untuk menguji virulensi beberapa isolat SlNPV yaitu 4 isolat asal NTB (LB 06a, LB 06b, LT 06a, dan LT 06b), dengan 2 isolat asal JATIM (JTM 05b, dan JTM 05h) terhadap larva S. litura. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji F dan apabila terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kesalahan 5 %. Virulensi SlNPV terhadap larva S. litura diamati pada waktu berhenti makan, kematian larva, serta persentase pembentukan pupa dan imago S. litura yang tidak mengalami kematian setelah infeksi SlNPV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan virulensi keenam isolat SlNPV yang diuji terhadap larva S. litura. Virulensi isolat SlNPV LB 06b merupakan yang tertinggi diantara keenam isolat SlNPV yang diuji, ditunjukkan dengan mampu mempersingkat waktu berhenti makan dan mempercepat kematian larva, serta mampu menekan pembentukan pupa dan imago S. litura. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa virulensi isolat SlNPV yang berasal dari NTB yaitu LB 06a, LB 06b, LT 06a, dan LT 06b serta isolat asal JTM yaitu JTM 05b dan JTM 05h mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap persentase larva S. litura yang berhenti makan, persentase kematian larva, dan persentase larva S. litura mencapai stadia pupa dan imago. Diantara 6 isolat yang diuji, isolat LB 06b merupakan isolat yang memiliki virulensi tertinggi dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai agens hayati pengendali larva S. litura.