Struktur, Perilaku dan Kinerja Pasar Durian Lokal di Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang
Main Author: | RizkyHadisaputra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128468/1/051002928.pdf http://repository.ub.ac.id/128468/ |
Daftar Isi:
- Salah satu produk hortikultura yang tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia adalah buah durian. Kecamatan Kasembon merupakan salah satu sentra produksi durian di Jawa Timur. Namun, Sistem pemasaran yang dilakukan petani serta pedagang pada umumnya hanya mengandalkan penjualan di sekitar kawasan kasembon saja. Selain itu rendahnya keuntungan yang diterima petani diakibatkan petani memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap pedagang sehingga informasi pasar lebih banyak didapatkan petani dari pedagang, sedangkan promosi yang dilakukan kurang berjalan dengan efektif. Terkait dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai pemasaran untuk mengetahui bagaimana pasar dapat berjalan secara fair (adil) dan efisien dalam sistem pemasaran. Penelitian tersebut dapat dilakukan melalui pendekatan struktur, tingkah laku dan penampilan pasar atau structure, conduct and performance (SCP). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis struktur pasar durian lokal di Kasembon, (2) Menganalisis perilaku pasar durian lokal di Kasembon, (3) Menganalisis kinerja pasar durian lokal di Kasembon. Berdasarkan latar belakang dan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) Diduga struktur pasar durian lokal Kasembon adalah struktur pasar persaingan tidak sempurna, (2) Diduga perilaku penentapan harga yang menyebabkan kolusi masih banyak dilakukan oleh lembaga pemasaran sehingga sangat merugikan petani, (3) Diduga share harga yang diterima petani masih rendah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kasembon. Pemilihan lokasi ditetapkan secara purposive. Penelitian dilakukan bulan Februari sampai April 2010. Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif. Analisis diskriptif untuk menentukan struktur pasar meliputi derajat diferensiasi produk, hambatan masuk dan keluar pasar dan tingkat pengetahuan pasar. analisis untuk menentukan derajat konsentrasi pasar meliputi: pangsa pasar, Analisis CR4, Indeks Herfindahl, Indeks Rosenbluth dan Koefisien Gini. Tingkah laku pasar ditentukan dengan pendekatan penentuan harga dan kelembagaan. Kinerja pasar dihitung dengan menggunakan analisis marjin pemasaran dalam hal ini berdasarkan pada konsep produk referensi. Hasil analisis dan pembahasan struktur, perilaku dan kinerja pasar dapat diketahui bahwa struktur pasar durian lokal di Kecamatan Kasembon mengarah pada pasar persaingan monopolistik, dicirikan dengan banyak penjual dipasar dengan produk dasar yang sama tetapi telah terdiferensias. Perilaku pasar menunjukan bahwa: (1) Penetapan harga durian lebih didominasi oleh lembaga pemasaran, (2) Persaingan yang terjadi diantara petani tidak terlalu ketat, dimana harga durian lokal yang dijual relatif sama dengan harga pesaing (Paritas), (3) Kurangnya sarana pasar durian lokal mengakibatkan petani enggan masuk pasar, (4) Informasi pasar banyak dari pedagang sehingga menimbulkan terjadinya kolusi, (5) Banyaknya lembaga pemasaran yang terlibat mengakibatkan ketergantungan petani terhadap lembaga pemasaran tinggi, (6) transaksi pembayaran dilakukan secara tunai. Pendistribusian produk durian ke konsumen sebagian besar menggunakan perantara penebas, tengkulak dan pengecer sehingga keuntungan yang didapatkan petani durian kecil dan saluran pemasaran yang terbentuk merupakan saluran pemasaran yang panjang. Kinerja pasar dihitung dengan menggunakan analisis marjin pemasaran berdasarkan pada konsep produk referensi. Analisis marjin pemasaran yang paling menguntungkan adalah saluran pemasaran I karena petani menjual duriannya langsung kepada konsumen akhir. Tetapi pada saluran I petani hanya mampu menjual durian dalam jumlah kecil sehingga masih belum efektif untuk petani mendapatkan keuntungan besar karena jumlah konsumen fluktuatif setiap harinya, berbeda pada saat petani menjual melalui perantara lembaga pemasaran, petani dapat memaksimalkan jumlah penjualan buah durian setiap harinya sesuai jumlah produksi durian yang di hasilkan setiap harinya. Marjin pemasaran menunjukan total marjin pemasaran tertinggi pada saluran V yang berpengaruh pada kecilnya selisih harga yang diterima petani. kemudian share harga yang diterima petani pada saluran pemasaran III lebih besar dari pada saluran pemasaran lainnya. Seharusnya share harga yang diterima petani merata di setiap saluran pemasaran, karena melihat dari tenaga dan waktu yang dikeluarkan petani untuk merawat dan memproduksi durian tidak seimbang dengan tenaga dan waktu yang dikeluarkan lembaga pemasaran dalam menjual durian. Sedangkan menurut hasil perhitungan R/C ratio diperoleh nilai R/C ratio lebih dari satu (R/C > 1), hal ini menunjukan bahwa usaha durian lokal layak untuk dikembangkan, tetapi masih jauh dari efisien karena masih perlu dilakukannya perbaikan di berbagai sektor pemasaran guna menuju pemasaran yang efisien. Perlunya penambahan sarana berupa pasar durian lokal disetiap desa sentra produksi durian agar petani mau menjual langsung duriannya ke pada konsumen akhir. Gapoktan lebih diaktifkan lagi untuk meningkatkan posisi tawar petani serta membantu petani dalam memberikan informasi harga, pasar yang lebih akurat ke pada petani. Petani perlu mengolah durian yang kualitas jelek atau kurang bagus menjadi produk olahan seperti dodol, kripik dan lain sebagainya, dan ini perlu mendapatkan dampingan/bimbingan dari pemerintah Kecamatan Kasembon.