Korelasi Genotipik Dan Fenotipik Komponen Hasil Dan Hasil Jagung Bersari Bebas Di Dataran Rendah
Main Author: | NilawatulFadlilah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128463/1/051000405.pdf http://repository.ub.ac.id/128463/ |
Daftar Isi:
- Jagung merupakan tanaman pangan yang memegang peranan penting setelah padi dalam memenuhi kebutuhan pangan dan bahan baku industri di Indonesia, dan jagung juga merupakan bahan pangan pokok ketiga di dunia setelah gandum dan padi. Pertambahan penduduk, perkembangan usaha peternakan dan industri yang menggunakan bahan baku jagung semakin meningkatkan kebutuhan akan jagung. Satu upaya untuk meningkatkan produksi jagung adalah dengan perbaikan tanaman melalui program pemuliaan tanaman. Perbaikan tanaman tersebut diantaranya dengan mengembangkan varietas bersar bebas serta hibrida. Varietas hibrida memiliki keunggulan dibandingkan dengan varietas bersari bebas diantaranya varietas hibrida lebih seragam dan mampu berproduksi lebih tinggi 15 - 20% dari varietas bersari bebas. Akan tetapi masalah utama yang dihadapi petani adalah penyediaan benih setiap akan menanam, karena harus membeli ke penangkar benih dan harganya mahal. Harga benih jagung hibrida Rp 40.000/kg, sedangkan, harga jagung bersari bebas hanya Rp.6.500/kg. Oleh karena itu, maka perlu dikembangkan varietas jagung bersari bebas untuk mengurangi ketergantungan petani akan benih hibrida. Berdasarkan keunggulan yang dimilki oleh jagung bersari bebas, maka dilakukan upaya pemuliaan pada tanaman jagung untuk memperbaiki dan mendapatkan potensi genetik tanaman yang mempunyai hasil tinggi, sesuai selera konsumen dan beradaptasi luas. Keberhasilan upaya tersebut sangat ditunjang oleh kemampuan pemulia untuk memisahkan genotip-genotip superior dalam tahapan seleksi. Dalam pelaksanaan seleksi, pemulia sering dihadapkan pada masalah dalam menentukan pilihan terhadap ciri-ciri genotip yang dianggap unggul, oleh karena itu perlu diketahui dengan pasti hubungan (korelasi) antar sifat tanaman yang ditangani. Seleksi akan lebih efektif jika diketahui informasi tentang korelasi antar sifat yang akan dijadikan sebagai kreteria seleksi. Sifat-sifat yang dapat digunakan sebagai kreteria seleksi diantaranya adalah sifat yang saling berkorelasi nyata dengan sifat lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi genotipik dan fenotipik komponen hasil dan hasil jagung bersari bebas pada lokasi yang berbeda di dataran rendah. Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga terdapat perbedaan korelasi genotipik dan fenotipik komponen hasil dengan hasil jagung bersari bebas pada lokasi yang berbeda di dataran rendah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Agustus 2009, pada empat lokasi yang berbeda didataran rendah yaitu Jatikerto Kabupaten Malang dengan ketinggian ± 330 mdpl, Kediri dengan ketinggian ± 132 mdpl, Gandusari Kabupaten Trenggalek dengan ketinggian ± 120 mdpl, dan desa Denanyar Kabupaten Jombang dengan ketinggian ± 44 mdpl.