Respon Tanaman Poko (Mentha arvensis. L) Terhadap Berbagai Tingkat Pemupukan Kalium dan Nitrogen
Main Author: | EniFauziah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128462/1/051002923.pdf http://repository.ub.ac.id/128462/ |
Daftar Isi:
- Tanaman Poko (Mentha arvensis L.) salah satu tanaman herbal aromatik penghasil minyak atsiri yang mempunyai masa depan yang prospektif. Tanaman Poko termasuk tanaman penghasil minyak atsiri yang biasa dikenal dengan minyak permen, dimana terkandung di dalamnya adalah menthol yang dapat digunakan dalam industri farmasi dan makanan (Hobir, 1994). Selain itu, menthol juga dapat digunakan sebagai campuran dalam pembuatan parfum, pasta gigi, kosmetik dan lain-lain (Ghuenther, 1952). Perkembangan minyak atsiri di Indonesia berjalan lambat, hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor yang menjadi masalah yang sangat erat kaitannya satu sama lain. Masalah tersebut diantaranya adalah rendahnya produksi tanaman, sifat usahatani, mutu minyak yang beragam, penyediaan produk yang tidak bermutu, fluktuasi harga, pemasaran, persaingan sesama negara produsen dan adanya produk sintetis (Hadipoentyanti, 2002). Dengan rendahnya produksi dan kualitas minyak, maka dibutuhkan suatu penambahan unsur yang dapat memperbaiki hasil tanaman secara kualitas maupun kuantitas, penambahan unsur seperti nitrogen mampu meningkatkan biomassa tanaman dan unsur kalium dapat meningkatkan kualitas minyak. Aplikasi nitrogen terhadap tanaman yang mengandung minyak atsiri lebih berpengaruh terhadap produksi biomassa. Efek nitrogen pada jaringan kadar minyak dan kualitas minyak sangatlah kecil. Hal ini dapat dibuktikan dimana pada keadaan tanaman stresss terhadap unsur hara nitrogen tidak akan berpengaruh pada sintesis dan akumulasi minyak. Kalium juga merupakan unsur yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Kalium merupakan nutrisi penting dalam tanaman yang berperan dalam fiksasi CO2 dan juga meningkatkan laju fotosintesis sehingga mengarah pada pembentukan karbohidrat, minyak, lemak dan protein, sehingga dengan adanya pemberian kalium maka diharapkan produksi tanaman dan kadar minyak atsiri dalam tanaman dapat ditingkatkan. Sejalan dengan kebutuhan tanaman Poko yang semakin meningkat dan tentunya dengan kualitas yang tinggi, maka diperlukan suatu penelitian lebih lanjut akan kebutuhan nitrogen dan kalium yang diperlukan tanaman Poko untuk memberikan hasil produksi tanaman dan kadar minyak atsiri yang optimal juga dengan kualitas yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon tanaman Poko pada berbagai tingkat pemupukan nitrogen dan kalium terhadap pertumbuhan dan kandungan minyak atsiri. Hipotesis dari penelitian ini adalah Pemupukan nitrogen dan kalium berdasarkan tingkat pemupukan yang diberikan akan menunjukkan pertumbuhan dan kandungan minyak atsiri yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di lahan yang terletak di daerah Gondang Karangploso-Malang, pada ketinggian ± 500 m dpl. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus 2009 hingga November 2009. Alat yang dipergunakan adalah mistar, timbangan analitik, gembor, LAM (Leaf Area Meter), alat tulis, kamera, destilasi uap (alat penyuling), SPAD, oven. Bahan penelitian yang dipergunakan ialah pupuk KCl, Urea dan SP36, polybag, tanah dan kompos sebagai media pembibitan, bibit tanaman Poko berumur 1 bulan. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK Faktorial) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama ialah perlakuan dosis pupuk Kalium yang terdiri dari 4 taraf percobaan K1 (kalium 100 kg.ha-1), K2 (kalium 150 kg.ha-1), K3 (kalium 200 kg.ha-1) dan K4 (kalium 250 kg.ha-1) dan faktor kedua yaitu perlakuan dosis pupuk Nitrogen yang terdiri dari 2 taraf N1 (nitrogen 100 kg.ha-1) dan N2 (nitrogen 200 kg.ha-1). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Masing-masing kombinasi perlakuan terdiri dari 21 tanaman untuk setiap ulangan. Parameter pengamatan non destruktif meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang. Parameter pengamatan destruktif meliputi luas daun, bobot segar tanaman dan bobot kering tanaman. Sedangkan pengamatan panen meliputi pengamatan klorofil dan kandungan minyak atsiri tanaman Poko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pada perlakuan nitrogen dan kalium terjadi pada pertumbuhan jumlah cabang tanaman pada umur 60, 75 dan 90 hst. Perlakuan kombinasi dengan dosis nitrogen 200 kg.ha-1 dan kalium 150 kg.ha-1 (N2K2) menghasilkan jumlah cabang yang lebih tinggi. Perlakuan pemberian nitrogen berpengaruh nyata terhadap parameter bobot kering tanaman pada umur 90 hst. Perlakuan pemberian nitrogen dengan dosis 200 kg.ha-1 menghasilkan bobot kering yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan pemberian nitrogen dengan dosis 100 kg.ha-1. Perlakuan pemberian kalium berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang. Pada akhir pengamatan perlakuan pemberian kalium dengan dosis 150 kg.ha-1 menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang tertinggi dibandingkan perlakuan pemberian kalium dengan dosis 250 kg.ha-1. Pada hasil pengamatan minyak atsiri, perlakuan kombinasi dengan dosis nitrogen 200 kg.ha-1 dan kalium 150 kg.ha-1 (N2K2) menghasilkan minyak atsiri total per hektar lebih tinggi yaitu sebanyak 97,74 liter. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa pemberian dosis nitrogen 200 kg.ha-1 dan dosis kalium 150 kg.ha-1 merupakan dosis pemupukan yang mampu memberikan hasil minyak atsiri total per hektar yang lebih tinggi dibanding dosis lainnya. Sehingga dosis tersebut dapat digunakan sebagai dosis pemupukan tanaman Poko di lapang. N Eni Fauziah.