Keragaman Genetik Padi (Oryza sativa L.) Populasi M2 Varietas Pandanwangi Hasil Irradiasi Sinar Gamma
Main Author: | PutuPujaWartini |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128456/1/051002894.pdf http://repository.ub.ac.id/128456/ |
Daftar Isi:
- Padi ialah makanan pokok utama sebagian besar penduduk Indonesia. Peningkatan jumlah penduduk menuntut adanya peningkatan kebutuhan beras nasional. Dukungan program-program pemuliaan mampu memenuhi kebutuhan tersebut hingga akhirnya Indonesia mampu mencapai swasembada beras. Pengembangan padi aromatik menjadi sesuatu yang potensial untuk pengembangan padi dimasa mendatang. Padi aromatik memiliki kelebihan dari segi kualitas biji sehingga lebih diterima dan digemari oleh konsumen. Pandanwangi ialah satu dari beberapa jenis padi aromatik lokal daerah Cianjur yang banyak digemari karena aroma berasnya yang wangi serta pulen. Kepulenan dan aroma khas tersebut menjadikan Pandanwangi memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta lebih sering dikonsumsi oleh kalangan menegah atas. Sehingga secara ekonomi mampu mendongkrak perekonomian petani yang membudidayakan Pandanwangi. Namun laju permintaan Pandanwangi tidak diimbangi oleh laju peningkatan produksi, sehingga sulit untuk memenuhi permintaan pasar. Setiap bulan beras Pandanwangi yang dibutuhkan pasar dapat mencapai 100 ton untuk daerah Jakarta dan sekitarnya (Kompas, 2007). Sulit terpenuhinya permintaan pasar terhadap padi pandanwangi disebabkan umur pandanwangi yang dalam, lebih dari 100 hari bahkan mencapai 155 hari (Keputusan Menteri Pertanian, 2004). Akibatnya petani membutuhkan waktu yang lama dalam memproduksi padi Pandanwangi. Produktivitas dari pandanwangi bekisar 3-4 ton.ha-1 belum memenuhi permintaan pasar (Finroll News, 2009) Pemuliaan melalui mutasi (mutation breeding) dapat digunakan sebagai metode pendukung dalam program pemuliaan untuk memperbaiki varietas Pandanwangi. Induksi mutasi menggunakan sinar gamma memungkinkan terjadinya perubahan genetik. Sehingga perbaikan varietas dapat dilakukan dengan memperbaiki potensi genetiknya. Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari tingkat keragaman genetik M2 padi varietas Pandanwangi hasil iradiasi sinar gamma sehingga diperoleh famili dalam populasi M2 varietas pandanwangi yang dapat digunakan sebagai bahan program pemuliaan untuk perbaikan varietas Pandanwangi, terutama kegenjahan serta hasil. Hipotesis yang diajukan padi populasi M2 varietas Pandanwangi hasil iradiasi sinar gamma terdapat keragaman genetik serta diperoleh famili dalam populasi M2 varietas Pandanwangi yang dapat digunakan sebagai bahan program pemuliaan untuk perbaikan varietas Pandanwangi, terutama kegenjahan serta hasil Penelitian ini akan dilaksanakan di kebun percobaan PT. BISI International, Ds. Kambingan, Kec. Pagu, Kediri. Lokasi terletak sekitar 150 m dpl. Penelitian ini akan dimulai pada bulan November 2009 sampai dengan bulan April 2010. Bahan tanam yang digunakan ialah benih padi Pandanwangi yang berasal dari padi yang benih awalnya diradiasi dengan sinar gamma dosis 300 Gy atau 30 krad. Selain itu bahan lain yang digunakan ialah pupuk NPK (15-15-15), pupuk urea, pupuk KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan ialah bajak, garu, semprotan, ember, rafia, label, meteran dan alat tulis. Karakter yang diamati meliputi karakter kuantitatif dan kualitatif. Karakter kuantitatif yang diamati ialah jumlah anakan produktif, tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, panjang malai, jumlah gabah per malai, jumlah gabah isi per malai, bobot gabah per rumpun dan bobot 100 biji. Sedangkan karakter kualitatif yang diamati ialah warna pelepah daun, warna helaian daun, eksersi malai, bulu pada ujung gabah dan bentuk gabah. Data dari pengamatan karakter kuantitatif dianalisa menggunakan analisis varian, sehingga dapat ditentukan ragam fenotip dan lingkungan, perhitungan nilai heritabilitas, Koefisien Keragaman Genetik (KKG) dan Kemajuan Genetik Harapan (KGH). Sedangkan untuk karakter kualitatif dianalisa berdasarkan analysis of qualitative mutation frequency. Hasil yang diperoleh menunjukan pada populasi M2 Pandanwangi hasil irradiasi sinar gamma ditemukan keragaman pada karakter kualitatif dan kuantitatif. Keragaman pada karakter kualitatif ditemukan pada karakter warna helaian daun, eksersi malai, bulu pada ujung gabah dan bentuk gabah. Keragaman pada karakter kuantitatif ditemukan pada seluruh karakter kuantitatif yang diamati. Seluruh karakter kuantitatif menunjukan nilai heritabilitas yang tinggi. Nilai KKG karakter kuantitatif umumnya menunjukan nilai rendah sampai agak rendah. Nilai KKG agak rendah ditunjukan oleh karakter gabah isi per malai dan bobot gabah total. Karakter anakan produktif, panjang daun bendera, panjang malai, total gabah per malai, gabah isi per malai, bobot 100 biji dan bobot gabah total menunjukan nilai KGH yang tinggi. Sehingga seleksi efektif dilakukan pada karakter tersebut. Dari penelitian ini diperoleh famili-famili yang dapat diseleksi berdasar kegenjahannya yaitu KAMT 2:17. Selain itu dari penelitian ini diperoleh 16 famili dalam populasi M2 pandanwangi, yaitu KAMT 2:7, KAMT 2:8, KAMT 2:9, KAMT 2:11, KAMT 2:17, KAMT 2: 27, KAMT 2:30, KAMT 2:31, KAMT 2:34, KAMT 2:35, KAMT 2:38, KAMT 2:39, KAMT 2:42, KAMT 2:43, KAMT 2:50 dan KAMT 2:57, yang memiliki nilai heritabilitas, KKG dan KGH tinggi pada karakter hasil, yaitu gabah isi per malai, bobot 100 biji dan bobot gabah total, sehingga seleksi untuk perbaikan varietas Pandanwangi efektif dilakukan pada famili-famili tersebut.