Pengaruh Aplikasi Bio-Gens Dalam Mencegah Timbulnya Penyakit Pada Tanaman Padi Dengan Budidaya SRI (System of Rice Intensification)
Main Author: | ZSulistiawati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128448/1/051002887.pdf http://repository.ub.ac.id/128448/ |
Daftar Isi:
- Padi (Oryza sativa L.) merupakan makanan pokok dari setengah penduduk dunia dengan luas areal pertanamannya sekitar 100 juta ha, dan lebih dari 90% terdapat di Asia. Beras mengandung berbagai zat makanan yang diperlukan oleh tubuh, antara lain : karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan vitamin. Disamping itu beras mengandung beberapa unsure mineral, antara lain : kalsium, magnesium, sodium, dan fosfor. Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya mengkonsumsi nasi. Budidaya padi organik metode SRI mengutamakan potensi lokal dan disebut pertanian ramah lingkungan, akan sangat mendukung terhadap pemulihan kesehatan tanah dan kesehatan pengguna produknya. Pertanian organik pada prinsipnya menitik beratkan prinsip daur ulang hara melalui panen dengan cara mengembalikan sebagian biomasa ke dalam tanah, dan konservasi air, mampu memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional. Metode SRI dapat menjadi pilihan teknologi yang menarik. Pertama, ada efisiensi penggunaan input benih dan penghematan air. Kedua, mendorong penggunaan pupuk organik. Dengan demikian dapat menjaga bahkan merehabilitasi kesuburan tanah, selain mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik. Penelitian dilaksanakan di lahan PPK Sampoerna desa Gunting Sukoharjo Pasuruan pada bulan November 2009 sampai dengan bulan Maret 2010. Pelaksanaan penelitian terdiri dari proses budidaya padi SRI yang dimulai dengan persiapan benih, pengolahan tanah, pemupukan, dan pemeliharaan serta aplikasi beberapa Bio-Gens. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan yang terdiri dari aplikasi Trichoderma coningii, Bacillus substilis, Trichoderma coningii + Pseudomonas sp dan kontrol. Pengaplikasian Bio-Gens dilakukan pada 2 minggu sebelum tanam yaitu pada saat proses pengolahan lahan dan dilanjutkan 2 minggu sekali setelah tanam. Variabel pengamatan pada penelitian ini adalah intensitas serangan penyakit dan pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman padi SRI yang teridiri tinggi tanaman, jumlah anakan, dan malai produktif. Penyakit yang ditemukan pada saat penelitian adalah penyakit tungro. Hasil analisis intensitas serangan penyakit dan pertumbuhan tanaman padi SRI pada 4 perlakuan menunjukkan tidak adanya pengaruh yang nyata dari semua perlakuan. Berdasarkan hasil analisi ragam terhadap intensitas serangan penyakit dari minggu pertama hingga minggu keempat belum menunjukkan adanya serangan penyakit. Intensitas serangan penyakit pada perlakuan Bio-Gens lebih rendah dibandingkan perlakuan yang menggunakan Kontrol. Pada pengamatan intensitas serangan penyakit pada perlakuan Kontrol padai 5-7 MST berturut-turut 3,7%, 9,63%, dan 11,41%. Sedangkan hasil pengamatan intensitas serangan penyakit pada perlakuan Trichoderma coningii, Bacillus substilis, Trichoderma coningii + Pseudomonas sp. pada minggu keenam berturut-turut 5,18%, 9,33% dan 5,18%. Sedangkan hasil pengamatan 7 MST berturut-turut 6,37%, 10,82%, dan 6,37%. Hasil rata-rata produksi padi pada perlakuan Kontrol sebesar 15,89 kg/m2. Sedangkan rata-rataproduksi padi pada perlakuan Bacillus substilis, Trichoderma coningii, dan Trichoderma coningii + Pseudomonas sp. berturut-turut sebesar 15,89 kg/m2, 15,85 kg/m2, 15,88 kg/m2 dan 15,55 kg/m2.