Pengaruh dosis dan cara pemberian bahan organik (Azolla pinnata) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah (Oryza sativa l.) varietas Ciherang

Main Author: DhianSalmawati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128443/1/051002882.pdf
http://repository.ub.ac.id/128443/
Daftar Isi:
  • Padi (Oryza sativa L.) ialah penghasil beras dan menjadi makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Nilai produksi beras di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan nilai konsumsi, sehingga pemerintah harus mengimpor beras dari luar negeri. Untuk meningkatkan produksi padi tiap satuan luas dan waktu dapat dilakukan dengan intensifikasi pertanian melalui penggunaan varietas yang berpotensi tinggi, pemupukan yang tepat, dan budidaya yang tepat. Pemupukan dapat menggunakan pupuk organik maupun anorganik. Pemberian pupuk N yang tepat sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan menyebabkan terjadinya kerusakan lahan persawahan yang berakibat pada rendahnya produktifitas padi di Indonesia. Banyak upaya yang dilakukan untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus, antara lain ialah dengan penggunaan bahan organik, contohnya azolla yang dapat diberikan dalam bentuk segar atau kompos. Azolla bersimbiosis dengan Anabaena azollae yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara sehingga dapat menghemat pemakaian pupuk urea. Oleh karena itu azolla dapat digunakan sebagai salah satu sumber N alternatif yang cocok untuk padi sawah, pemasok unsur N tanah, dapat memperbaiki struktur tanah dan sebagai salah satu alternatif pengganti pupuk urea. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini ialah menentukan dosis dan cara pemberian bahan organik (A. pinnata) yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah (Oryza sativa L). Hipotesis yang diajukan ialah 1. pemberian bahan organik azolla dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah, 2. pemberian azolla dibenam dapat memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dari pada pemberian azolla ditebar dan 3. pemberian kompos azolla 9 ton ha-1 memberikan hasil yang terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Mei 2010 di desa Dadaprejo, kecamatan Junrejo, kota Batu dengan ketinggian 560 m dpl, suhu rata-rata 24oC dan jenis tanahnya ialah alfisol bertekstur lempung berdebu. Alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi timbangan analitik, meteran, oven dan leaf area meter. Bahan yang digunakan meliputi benih padi varietas Ciherang, azolla, kompos azolla, pupuk anorganik (urea, SP36, KCl) dan insektisida Furadan 3 G dan Baycarb 50 EC. Rancangan Acak Kelompok (RAK) Sederhana dengan 10 perlakuan aplikasi azolla yang diulang 3 kali, yaitu A0 = tanpa azolla, A1 = Azolla ditebar 3 ton ha-1, A2 = azolla ditebar 6 ton ha-1, A3 = azolla ditebar 9 ton ha-1, A4 = azolla dibenam 3 ton ha-1, A5 = azolla dibenam 3 ton ha-1, A6 = azolla dibenam 3 ton ha-1, A7 = kompos azolla 3 ton ha-1, A8 = kompos azolla 3 ton ha-1 dan A9 = kompos azolla 3 ton ha-1. Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan secara destruktif yaitu dengan mengambil dua tanaman contoh untuk setiap perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 15, 30, 45, 60, 75 dan pada saat panen, yaitu umur 102 hari setelah tanam. Parameter pengamatan pertumbuhan meliputi tinggi tanaman per rumpun, jumlah anakan per rumpun, luas daun per rumpun dan bobot kering total tanaman. Parameter pengamatan hasil meliputi jumlah malai per rumpun, jumlah gabah per rumpun, persentase gabah isi, bobot 1000 butir, bobot gabah kering panen dan hasil gabah (ton ha-1). Untuk analisis pertumbuhan tanaman meliputi indeks luas daun (ILD) dan Laju pertumbuhan tanaman / Crop Growt Rate (CGR). Selain itu juga dilakukan pengamatan penunjang yaitu analisis tanah. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%. Bila terdapat interaksi atau pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji perbandingan diantara perlakuan dengan menggunakan uji Duncan pada p= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberiann kompos azolla pada padi sawah menghasilkan pertumbuhan dan hasil lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa azolla, azolla ditebar dan azolla dibenam. Pemberian kompos azolla 9 ton ha-1 menghasilkan pertumbuhan dan hasil lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan kompos azolla 3 ton ha-1 dan kompos azolla 6 ton ha-1. Hasil gabah tanaman padi dengan menggunakan kompos Azolla 9 ton ha-1 sebesar 6.52 ton ha-1 atau meningkat 36.40% bila dibandingkan dengan perlakuan tanpa azolla sebesar 4.78 ton ha-1. Oleh karena itu disarankan penelitian lebih lanjut aplikasi azolla segar dibenam dan diperlukan uji tanah awal, tengah dan akhir untuk mengetahui berapa lama proses dekomposisi azolla dalam tanah.