Seleksi Awal 24 Famili Tanaman Jagung hasil Persilangan Jagung ketan (Zea mays Ceratina L.) dengan Jagung manis (Zea mays Saccharata L.)

Main Author: MazidatulMunifah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128430/1/051002910.pdf
http://repository.ub.ac.id/128430/
Daftar Isi:
  • Jagung (Zea mays L.) merupakan bahan tanam penting kedua setelah beras. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Di Indonesia, sweet corn (Zea mays var saccharata Sturt) dikenal dengan nama jagung manis dan waxy corn (Zea mays var ceratina Kulesh) dikenal dengan nama jagung ketan atau jagung pulut ( Jawa Barat). Tanaman ini merupakan jenis jagung yang belum lama dikenal dan baru dikembangkan di Indonesia. Jagung manis semakin populer dan banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan jagung bi asa. Selain itu, umur produksinya lebih genjah sehingga sangat menguntungkan. Sedangkan jagung ketan dapat digunakan sebagai bahan baku industri tekstil, perekat, pakan ternak dan pengganti beras ketan karena kadar amilopektin yang tinggi hingga mencapai 100%. Kebutuhan pasar yang meningkat dan harga yang tinggi merupakan faktor yang dapat merangsang petani untuk dapat mengembangkan usaha tani jagung manis dan jagung ketan. Apalagi dari segi letak geografis yang mendukung. Namun, produktivitas jagung manis dianggap masih rendah akibat penggunaan benih seadanya dan pada jagung ketan yang umumnya jarang dibudidayakan karena masyarakat yang belum begitu mengenal serta mengetahui manfaat lain dari jagung ketan Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan famili dengan karakterkarakter terbaik berdasarkan nilai duga parameter genetik (Koefisien variabilitas genetik, Kemajuan genetik harapan dan heritabilitas). Hipotesis yang diajukan ialah Terdapat famili dengan karakter-karakter terbaik berdasarkan nilai duga parameter genetik (Koefisien variabilitas genetik, Kemajuan genetik harapan dan heritabilitas). Penelitian dilaksanakan di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kota Malang. Dengan ketinggian 656 m dpl, kelembapan 24,6 o C dengan jenis tanah Inseptisol. Penelitian dimulai bulan Oktober - Februari 2010. Bahan yang digunakan adalah 24 famili hasil persilangan jagung ketan dengan jagung manis. Pupuk yang digunakan adalah Urea, KCl, cabofuran 3G dan insektisida. Rancangan yang digunakan adalah metode Grid (petak). Pada metode grid (petak) kodisi lingkungan diasumsikan sama (homogen), pembagian lahan dalam bentuk petak-petak kecil dimaksudkan untuk memperkecil adanya pengaruh lingkungan. Pengamatan meliputi karakter kuantitatif yang terdiri dari umur berbunga tetua jantan (hst), umur berbunga betina (hst), umur panen (hst), panjang tongkol kering kelobot (cm), diameter tongkol kering kelobot (cm), bobot tongkol kering kelobot (gr), panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm), bobot tongkol (gr), jumlah biji tiap tongkol, jumlah baris, bobot biji tiap tongkol (gr), bobot 100 butir (cm), jumlah tongkol, letak tinggi tongkol (cm), tinggi tanaman (cm) dan jumlah daun. Sedangkan karakter kualitatif meliputi warna tassel, warna silk, warna biji kering dan warna tongkol. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang sangat nyata hasil populasi I pada karakter tinggi tanaman, bobot biji per tongkol, bobot 100 butir, jumlah baris, bobot tongkol, panjang tongkol kering kelobot, diameter tongkol kering kelobot dan bobot tongkol kering kelobot. Sedangkan pada populasi II hasil analisis varian yang menunjukkan perbedaan yang sangat nyata, yaitu karakter tinggi tanaman, jumlah daun, bobot biji, bobot tongkol kering kelobot, diameter tongkol, panjang tongkol, panjang tongkol kering kelobot, diameter tongkol kering kelobot dan bobot tongkol. Pada populasi 1 nilai parameter genetik seperti heritabilitas, koefisien variabilitas genetik dan kemejuan genetik harapan yang tinggi terdapat pada karakter jumlah tongkol, letak tinggi tongkol, bobot 100 butir, bobot tongkol dan bobot tongkol kering kelobot. Sedangkan pada populasi II terdapat pada karakter jumlah tongkol, bobot 100 butir dan bobot tongkol. Famili-famili yang terseleksi terdapat pada famili dengan nomor 10 pada populasi I berdasarkan karakter tinggi tanaman, bobot biji per tongkol, berat 100 butir dan bobot tongkol. Karakter-karakter tersebut juga didukung oleh nilai heritabilitas, koefisien variabilitas genetik dan kemajuan genetik yang tinggi, sehingga famili dengan karakter-karakter tersebut akan sangat baik untuk meningkatkan potensi hasil Sedangkan pada populasi II famili yang terseleksi berdasarkan karakter berat 100 butir, panjang tongkol dan bobot tongkol kering kelobot terdapat pada famili dengan nomor 11