Daftar Isi:
  • Batik merupakan salah satu warisan kebudayaan Indonesia yang sudah menjadi ikon budaya bangsa dan berkembang di seluruh daerah termasuk Malang. Salah satu UKM yang bergerak di bidang industri batik adalah CV. Subur Makmur. Produk yang paling banyak digemari oleh konsumen adalah batik cap karena harganya yang terjangkau. Akan tetapi, terdapat permasalahan yang dihadapi oleh industri batik ini yaitu beberapa konsumen mengeluhkan batik cap yang dibeli mengalami kelunturan. Berdasarkan pada hasil evaluasi uji ketahanan luntur warna terhadap gosokan pada batik cap diperoleh nilai 2,5 untuk gosokan kering dan basah yang berarti ketahanan luntur warnanya kurang baik, karena mengalami perubahan warna sebesar 12,0+0,7 CD (Color Different). Selain itu, hasil evaluasi tersebut juga menunjukkan hasil yang belum sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh SNI 8303:2016, dimana batik cap seharusnya memiliki minimal nilai 4 dalam ketahanan luntur warna terhadap gosokan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode taguchi untuk mengidentifikasi faktor kontrol dan menentukan setting level optimal yang dapat meningkatkan kualitas batik cap. Eksperimen dilakukan dengan pembuatan batik cap dengan jumlah sampel sebanyak 24 buah. Selanjutnya dilakukan uji ketahanan luntur warna terhadap gosokan di Politeknik STT Tekstil Bandung. Data hasil pengujian diolah dengan perhitungan ANOVA untuk nilai rata-rata dan ANOVA untuk Signal to Noise Ratio (SNR). Pada penelitian ini, orthogonal array yang digunakan adalah L8(27) dengan menggunakan karakteristik kualitas larger the better. Terdapat 8 eksperimen dengan 7 faktor dan 2 level untuk masing-masing faktor. Faktor kontrolnya meliputi jenis kain, jenis zat pewarna, jenis bahan pengunci, komposisi bahan pengunci, jumlah pencelupan, waktu pencucian dan jenis air. Faktor kontrol tersebut diperoleh setelah melakukan studi kepustakaan, studi lapangan, dan diskusi dengan pekerja CV. Subur Makmur serta Dosen Politeknik STT Tekstil Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setting level optimal untuk meningkatkan kualitas batik cap adalah faktor A level 2 (jenis kain rayon), faktor B level 1 (jenis zat pewarna polkatif), faktor C level 1 (jenis bahan pengunci waterglass + rodicool) , faktor D level 1 (rasio bahan pengunci 1:1), faktor E level 2 (jumlah pencelupan 3 kali), faktor F level 2 (waktu pencucian 3 jam), dan faktor G level 1 (jenis air: air sumur). Berdasarkan hasil pengujian eksperimen konfirmasi diperoleh nilai rata-ratanya sebesar 4,6 untuk gosokan kering dan 4,55 untuk gosokan basah. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil uji ketahanan luntur warna terhadap gosokan telah memenuhi standar minimal sesuai dengan SNI 8303:2016. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan CV. Subur Makmur dapat meningkatkan kualitas ketahanan luntur warna batik cap terhadap gosokan sesuai dengan hasil yang diperoleh pada penelitian ini.