Penggunaan Jenis Pot Dan Waktu Pemupukan Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Vegetatif Anggrek Dendrobium sp
Main Author: | MiwingWindharukmi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128426/1/051002906.pdf http://repository.ub.ac.id/128426/ |
Daftar Isi:
- Anggrek Dendrobium merupakan jenis anggrek yang paling banyak dipilih dan dibudidayakan karena mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Salah satu usaha untuk meningkatkan teknik budidaya anggrek adalah pemberian pupuk dalam waktu yang tepat. Pemupukan anggrek dilakukan pada pagi hari atau sore hari, karena pada saat itu stomata sedang membuka sempurna sehingga resiko kehilangan pupuk dapat ditekan. Pemilihan jenis pot untuk anggrek yang sesuai juga dapat membantu pertumbuhan anggrek secara optimal. Umumnya pot plastik banyak digunakan saat pembibitan, karena harganya lebih murah, ringan, dan tidak mempengaruhi pertumbuhan akar (Tim Redaksi Trubus, 2005). Namun tidak mempunyai daya resap sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Tujuan dari penelitian ini mengetahui jenis pot dengan waktu pemupukan yang tepat dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif anggrek Dendrobium. Hipotesis yang diajukan ialah terdapat interaksi antara perlakuan waktu pemupukan dengan penggunaan jenis pot pada anggrek Dendrobium, aplikasi waktu pemupukan pada sore hari dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif anggrek Dendrobium, terdapat pengaruh penggunaan jenis pot plastik terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium. Penelitian dilakukan di kebun Soerjanto Orchids kota Batu pada ketinggian 850 m dpl dengan kelembaban relatif berkisar 65% dan suhu rata-rata 14oC-28oC. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli 2008-Oktober 2008. Alat yang digunakan pada penelitian ini ialah alat tulis, jangka sorong, hand sprayer, penggaris, timbangan analitik, pot plastik hitam, pot plastik bening, gembor, dan termohigrometer. Bahan yang dipakai ialah tanaman anggrek Dendrobium 333 (John Kusima Blue Self) umur 3 bulan dari aklimatisasi, pupuk daun Growmore, media tanam berupa cacahan pakis, arang, fungisida, dan insektisida. Rancangan percobaan yang digunakan ialah Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri dari 2 faktor. Perlakuan waktu pemupukan sebagai petak utama yang terdiri dari 3 taraf (W1= pemupukan jam 07.00 WIB atau pagi hari, W2= pemupukan jam 11.00 WIB atau siang hari dan W3= pemupukan jam 15.00 WIB atau sore hari) dan perlakuan jenis pot sebagai anak petak (P1= pot plastik hitam dan P2= pot plastik bening). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga didapatkan 18 kombinasi dimana masing-masing kombinasi terdiri dari 10 tanaman sehingga jumlah keseluruhan tanaman adalah 180 tanaman. Variabel pengamatan yang diamati yaitu non destruktif (tinggi seedling, jumlah daun, diameter pseudobulb, luas daun), destruktif (panjang akar, jumlah akar, bobot segar seedling). Pengamatan non destruktif dilakukan setelah seedling berumur 7 hari setelah perlakuan dengan interval setiap 7 hari sekali hingga akhir pengamatan (13 msp), sedangkan pengamatan destruktif dilakukan saat sebelum penyemprotan (0 msp) dan akhir pengamatan (13 msp). Data yang diperoleh diuji menggunakan sidik ragam dengan uji F 5%, apabila terdapat perbedaan nyata antar perlakuan dilakukan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan waktu pemupukan dengan penggunaan jenis pot plastik terhadap parameter pertambahan jumlah daun. Pemupukan pagi hari dengan pot plastik hitam memberikan respon yang paling tinggi. Secara umum perbedaan waktu pemupukan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua variabel pengamatan. Penggunaan pot plastik hitam dapat meningkatkan pertambahan diameter pseudobulb pada bibit anggrek Dendrobium dibandingkan dengan pot plastik bening.