Interaksi Genotip x Lingkungan Sembilan Jagung Manis ( Zea Mays var Saccharata Sturt ) Hibrida Di Dua Lokasi

Main Author: Jannatulkhoiriyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128419/1/051002899.pdf
http://repository.ub.ac.id/128419/
Daftar Isi:
  • Interaksi antara genotipe dan lingkungan telah diketahui sejak lama, merupakan fenomena umum pada seluruh organisme hidup. Genotipe dan lingkungan berinteraksi untuk menghasilkan fenotipe. Interaksi genotipe dan Lingkungan didefinisikan sebagai perbedaan antara nilai fenotipe dan nilai yang diharapkan dari hubungan nilai genotipe dan nilai lingkungan. Interaksi genotipe dan lingkungan adalah variasi yang disebabkan oleh pengaruh bersama dari genotipe dan lingkungan. Keberadaan interaksi genotipe dan lingkungan sangatlah penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi genotipe x lingkungan sembilan genotipe jagung manis hibrida di dua lokasi serta teridentifikasinya genotip atau varietas jagung manis yang mampu beradaptasi tinggi di masing-masing lokasi maupun di kedua lokasi pengujian. Hipotesis yang diajukan ialah diduga terdapat interaksi genotipe x lingkungan yang berpengaruh terhadap karakter sembilan genotipe jagung manis hibrida serta teridentifikasinya genotip atau varietas jagung manis yang mampu beadaptasi tinggi di tiap lokasi maupun di kedua lokasi pengujian.. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Mei 2009. Seluruh rangkaian percobaan dilakukan di dua lokasi, yaitu Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, dengan ketinggian 303 m dpl, jenis tanah alfisol, pH tanah 6,2-6,7, suhu rata-rata 21-33oC, curah hujan rata-rata bulanan 150 mm/bulan (Sumarni, 2008). Lokasi lainnya berada di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu dengan ketinggian ± 650 m dpl, pH tanah 5,7 (pH H2O 6,8) jenis tanah alluvial, takstur tanah liat. Keadaan klimotografi Kota Batu memiliki suhu minimum 15-19oC dan suhu maksimum 24-28oC dengan kelembaban udara sekitar 75 - 98% dan curah hujan rata-rata 226 mm/bulan (Sumber : Capilnaker Kota Batu 2006). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah raffia, pengukur brix, penggaris, label dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah sembilan genotipe jagung manis. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Pengamatan meliputi karakter kualitatif yang terdiri dari warna batang, susunan daun bendera, keberadaan ligula daun, tipe malai, ukuran malai, penutupan kelobot, tingkat kerusakan tongkol, bentuk ujung tongkol, susunan biji per baris, warna cob, warna biji, bentuk permukaan atas biji dan warna aleuron. Karakter kuantitatif terdiri dari tinggi tanaman (cm), tinggi letak tongkol (cm), diameter batang (cm), panjang daun (cm), lebar daun (cm), umur berbunga jantan (hst), umur berbunga betina (hst), umur panen (hst), panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm), jumlah biji per baris, jumlah baris per tongkol, bobot tongkol dengan kelobot (ton/ha), bobot tongkol tanpa kelobot (ton/ha), jumlah tanaman saat panen, jumlah tongkol panen, indeks prolifikasi, kadar gula. Data karakter kualitatif disajikan dalam bentuk tabel, sedangkan karakter kuantitatif dianalisa pada masing masing penampilan genotipe dan masing masing lokasi. Penampilan genotipe untuk masing-masing lokasi dapat diketahui berdasarkan nilai rerata dan analisis varians pada masingmasing lokasi untuk setiap karakter kuantitatif yang diamati. Pengaruh g x e dapat diketahui berdasarkan analisis varians gabungan di dua lokasi. Interaksi genotip x lingkungan nyata terjadi pada karakter umur panen, kadar gula, jumlah tanaman rebah akar, dan jumlah tanaman rebah batang, sedangkan pada karakter lain interaksi genotip x lingkungan tidak nyata. Pendekatan dengan nilai heritabilitas tinggi pada suatu karakter sebagai penentuan dalam pemilihan genotip berpotensi, menghasilkan tiga genotip yang memiliki penampilan fenotip paling stabil yaitu genotip HG SWEET BICOLOR 211, BISI SWEET dan VIRGINIA. Genotip HG SWEET 111, HG SWEET BICOLOR 211, SUGAR 75 dan SUGAR 73 merupakan genotip-genotip yang mempunyai kestabilan sifat genetik di lokasi berbeda. Keempat genotip ini memiliki nilai rerata tinggi untuk karakter-karakter variabel hasil dan kadar gula. Tidak teridentifikasi genotip/varietas yang memiliki adaptasi pada lingkungan tertentu saja, karena dari genotip-genotip yang diuji secara keseluruhan menunjukkan penampilan dan hasil tidak berbeda di dua lokasi baik dari karakter kualitatif maunpun kuantitatif.