Pengaruh Kompos Limbah Nilam Dan Kelengasan Tanah Terhadap Sifat Fisik Tanah Dan Pertumbuhan Nilam (Pogostemon cablin Benth) Di Tanah Pasir Pantai Kecamatan Tirtoyudo

Main Author: PrasisDamaiNH
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128412/1/051000278.pdf
http://repository.ub.ac.id/128412/
Daftar Isi:
  • Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan. Minyak nilam digunakan sebagai bahan fixatif dalam pembuatan parfum, sabun dan kosmetik. Nilam tumbuh dan menghasilkan minyak bermutu baik pada ketinggian 0 - 700 m dpl, dengan tekstur lempung liat berpasir, dan tanah berpasir lainnya, pH 5,5 - 7 dan gembur. Dengan kata lain produksi nilam banyak dijumpai di daerah-daerah pantai. Di sisi lain, potensi pengembangan nilam terganjal pada sifat fisik tanah berpasir di daerah pantai yang umumnya tergolong tanah-tanah muda dan kurang mampu menyediakan air dan unsur hara. Masukan bahan organik ke dalam tanah merupakan salah satu upaya perbaikan sifat fisik tanah untuk meningkatkan kemampuan tanah menahan air. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian limbah penyulingan nilam (LPN) dan tingkat kelengasan dalam memperbaiki sifat fisik tanah dan pertumbuhan nilam. Penelitian ini dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial, terdiri atas 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis kompos LPN yaitu 0, 15 dan 30 ton ha-1, faktor kedua adalah tingkat kelengasan (% volume) yang terdiri atas 3 tingkat yaitu : antara jenuh dan kapasitas lapang, kapasitas lapang serta antara kapasitas lapang dan titik layu permanen. Penelitian terdiri dari 2 unit dengan tanaman dan tanpa tanaman. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penambahan kompos LPN setara 30 ton ha-1 pada tingkat kelengasan di bawah kapasitas lapang mampu menurunkan berat isi (30 %), meningkatkan DMR (167,74 %), porositas tanah (44,55 %), dan kadar air tersedia (44,43 %). Penambahan kompos LPN setara 15 ton ha-1 pada kondisi kapasitas lapang sudah mampu meningkatkan berat basah tajuk (34,06 %), berat basah akar (21,50 %), dan berat kering akar (10,67 %) lebih baik dibanding perlakuan lainnya. Saran yang diajukan yaitu perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap tingkat pemberian kompos LPN dan kelengasan yang berbeda pada tanaman nilam yang langsung diaplikasikan pada lahan percobaan.