Perilaku Petani Bawang Merah Dalam Penggunaan Pestisida Untuk Menanggulangi Hama Ulat Grayak (Spodoptera exigua) Di Kabupaten Nganjuk
Main Author: | Kurniawan, IkaAgus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128410/1/051001464.pdf http://repository.ub.ac.id/128410/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar pengambilan keputusan oleh petani bawang merah di Kabupaten Nganjuk dalam aplikasi pestisida untuk mengendalikan hama ulat grayak ( Spodoptera exigua ), dosis aplikasi pestisida yang digunakan dan pencampuran pestisida dalam aplikasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2009 sampai bulan Juli 2009. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani bawang merah di Kabupaten Nganjuk yang telah mengikuti SLPHT dan yang belum mengikuti SLPHT menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama ulat grayak. Pengamatan terhadap serangan hama ulat grayak pada tanaman bawang merah tetap dilakukan oleh petani, namun hal ini tidak mempengaruhi perilaku petani dalam hal waktu aplikasi pestisida yaitu tetap dilakukan 3 hari sekali secara terjadwal. Aplikasi pestisida dimulai sejak 7 hari setelah tanam hingga 10 hari menjelang panen. Dalam pengaplikasian pestisida petani menggunakan alat pelindung berupa masker. Dosis aplikasi pestisida yang digunakan oleh petani bawang merah di Kabupaten Nganjuk sebesar 0,29-0,41 cc/lt pestisida cair dan 0,4-0,82 gr/lt pestisida serbuk. Dalam satu kali aplikasi pestisida, petani bawang merah di Kabupaten Nganjuk menggunakan campuran 2 jenis insektisida cair serta 3 jenis insektisida cair yang dicampur dengan 1 jenis fungisida serbuk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah petani bawang merah di Kabupaten Nganjuk belum mengaplikasikan pestisida secara benar, karena petani masih mengaplikasikan pestisida secara rutin dengan dosis serta pencampuran yang tidak sesuai dengan rekomendasi pemakaian pestisida.