Gambaran Kadar Kreatinin Serum Dan Histopatologi Ginjal Pada Kejadian Gagal Ginjal Akutakibat Induksi Gliserol Pada Hewan Coba Tikus (Rattus Norvegicus)

Main Author: Hayuningtyas, Dhita Duhita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12837/1/Dhita%20Duhita%20Hayuningtyas.pdf
http://repository.ub.ac.id/12837/
Daftar Isi:
  • Gagal ginjal akut merupakan penurunan fungsi ginjal diikuti dengan kegagalan ginjal dalam mengekskresi sisa metabolisme nitrogen yang ditandai dengan adanya peningkatan kreatinin serum dan penurunan produksi urin. Gagal ginjal akut ditandai dengan adanya mioglobinuria, nekrosis tubulus dan peningkatan volume vasikontriksi ginjal. Gliserol adalah senyawa organik berupa cairan kental, tidak berwarna, tidak berbau namun terasa manis, higroskopik dan netral terhadap lakmus. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya perubahan kadar kreatinin dan histopatologi ginjal pada tikus model gagal ginjal akut yang diinduksi gliserol pada hewan coba tikus (Rattus norvegicus). Hewan model yang digunakan adalah tikus putih jantan, umur 8-12 minggu, berat rata-rata 150-200 gram. Pembuatan hewan model gagal ginjal dengan cara diinduksi 10 mL/kg gliserol 50% secara intramuskular. Tikus dibagi lima kelompok yaitu kelompok 1 (K-), kelompok 2 sampai 5 (K+) yang pengambilan kadar kreatinin serum dan organ ginjalnya pada jam ke-1, jam ke-6, jam ke-12, dan jam ke-24. Pengukuran kadar kreatinin serum menggunakan metode spektofotometri dan dianalisa secara kuantitatif, sedangkan gambaran histopatologi ginjal menggunakan pewarnaan Hematoxylin eosin (HE) yang dianalisa secara kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian gliserol 50% secara signifikan dapat meningkatkan kadar kreatinin dimana pada setiap kelompok perlakuan menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05). Peningkatan kadar kreatinin pada jam ke-12 dan ke-24 menunjukkan terjadinya gagal ginjal akut. Pada histopatologi ginjal terlihat kerusakan yaitu hemoragi, degenerasi lemak pada glomerulus, atrofi glomerulus, inflamasi interstitial dan nekrosis liquefaktif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah induksi gliserol 50% dapat menyebabkan gagal ginjal akut pada tikus putih pada jam ke-12 dan ke-24.