Analisis Efisiensi Teknis Pada Usahatani Apel (Malus sylvestris Mill.) studi kasus di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu
Main Author: | VivahHudriyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128340/1/050900653.pdf http://repository.ub.ac.id/128340/ |
Daftar Isi:
- Industri apel di Batu akan mati. Usahatani apel menghasilkan produksi yang rendah. Adanya kendala teknis dan akonomis menyebabkan produksi usahatani apel menjadi tidak optimal. Permasalahan rendahnya produksi usahatani apel salah satunya disebabkan belum efisiennya penggunaan input produksi. Pengembangan usahatani apel lokal di kota Batu difokuskan pada usaha untuk meningkatan produksi. Pernyataan umum penelitian yaitu: "Sejauh mana perbaikan usahatani apel dapat meningkatkan pendapatan petani". Tujuan penelitian yaitu: (1) Menganalisis pendapatan yang diperoleh petani pada usahatani apel. (2) Menganalisis efisiensi teknis penggunaan input untuk memperoleh fungsi produksi frontier pada produksi usahatani apel. (3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi frontier pada usahatani apel. Penelitian dilakukan secara purposive di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu tahun 2008 menggunakan metode simple random sampling dengan 35 responden. Tingkat pendapatan petani diukur mengunakan analisis pendapatan dan analisis uji beda rata-rata. Rata-rata pendapatan usahatani apel per hektar per bulan adalah sebesar Rp 5.344.686, sedangkan untuk usahatani selain apel sebesar Rp 5.918.671. Hasil pengujian uji t menunjukan nilai t hitung < tabel, ini berarti menolak hipotesis yang menyatakan pendapatan usahatani apel lebih tinggi dibandingkan dengan usahatani selain apel. Analisis efisiensi teknis yang digunakan dalam penelitian ini adalah efisiensi teknis dengan menggunakan fungsi produksi frontier. Hasil penelitian menunjukan tingkat efisiensi teknis sebagian besar petani (54%) mencapai produksi > 80% dari produksi potensial atau termasuk dalam kategori tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa dapat diterima hipotesis yang menyatakan tingkat efisiensi teknis penggunaan input untuk memperoleh produksi frontier yang dicapai petani pada usahatani apel termasuk kategori tinggi. Pengujian hipotesis ketiga menggunakan fungsi produksi frontier dengan menggunakan metode MLE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi yang mempengaruhi tingkat produksi frontier usahatani apel adalah pupuk padat, pupuk cair, pestisida padat, pestisida cair, tenaga kerja keluarga, luas lahan garapan dan lama usaha, faktor tersebut berpengaruh positif dan berbeda nyata pada taraf signifikansi α = 0,01. Saran yang dapat diberikan adalah (1) Meningkatkan penggunaan pupuk organik dan memperhatikan penggunaan pestisida. (2) Perlu memperhatikan penanganan pasca panen untuk meningkatkan pendapatan petani. (3) Faktor produksi yang berpengaruh positif nyata perlu diperhatikan penggunaanya berkaitan dengan keterbatasan modal milik petani.