Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle Linn.) Terhadap Ekspresi Tgf-Β1 Dan Gambaran Histopatologi Kulit Sebagai Pengobatan Luka Infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Pada Tikus (Rattus Norvegicus)
Main Author: | Ma’sum, Athifah Royani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12833/1/Athifah%20Royani%20Ma%E2%80%99sum.pdf http://repository.ub.ac.id/12833/ |
ctrlnum |
12833 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/12833/</relation><title>Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle Linn.) Terhadap Ekspresi Tgf-Β1 Dan Gambaran Histopatologi Kulit Sebagai Pengobatan Luka Infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Pada Tikus (Rattus Norvegicus)</title><creator>Ma’sum, Athifah Royani</creator><subject>615.323 25 Drugs derived from specific plants (Piperales)</subject><description>Luka infeksi disebabkan invasi dan multiplikasi mikroorganisme pada jaringan luka menyebabkan keterlambatan penyembuhan luka serta komplikasi yang mampu menurunkan kadar TGF-β1 sehingga mengakibatkan kerusakan gambaran histopatologi kulit. Penanganan yang tidak tepat menyebabkan terjadinya inflamasi kronis. Mikroorganisme penyebab luka infeksi bersifat multi-drug resisten dengan prosentase kejadian tertinggi adalah Staphylococcus aureus galur MRSA sehingga dibutuhkan terapi dari bahan alam untuk mempercepat kesembuhan luka. Daun sirih hijau (Piper betle L.) dipercaya mempercepat kesembuhan luka karena memiliki aktivitas antiinflamasi, antibakteri dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi salep daun sirih hijau (Piper betle L.) pada hewan model luka infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) terhadap peningkatan ekspresi TGF-β1 dan gambaran histopatologi kulit. Hewan coba dalam penelitian ini yaitu tikus (Rattus norvegicus) jantan dengan berat 150 g berumur 8 minggu dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol positif adalah kelompok insisi dan dikontaminasi dengan bakteri MRSA 105 CFU/mL tanpa pemberian terapi. Kelompok kontrol negatif adalah kelompok yang diinsisi secara aseptis. Kelompok perlakuan 1, 2 dan 3 adalah kelompok yang diinsisi dan dikontaminasi bakteri MRSA 105 CFU/mL serta dilakukan terapi dengan konsentrasi masing-masing 2.5%, 5% dan 7.5%. Ekspresi TGF-β1 dilihat menggunakan metode imunohistokimia dan perubahan mikroskopis kulit diamati secara histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilen Eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis terapi salep ekstrak daun sirih hijau konsentrasi 7,5% dapat meningkatan ekspresi TGF-β1 dan memperbaiki gambaran histopatologi dibandingkan kontrol positif (K+), sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa aktif ekstrak daun sirih hijau berperan dalam mempercepat penyembuhan luka infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA).</description><date>2018-06-28</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/12833/1/Athifah%20Royani%20Ma%E2%80%99sum.pdf</identifier><identifier> Ma’sum, Athifah Royani (2018) Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle Linn.) Terhadap Ekspresi Tgf-Β1 Dan Gambaran Histopatologi Kulit Sebagai Pengobatan Luka Infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Pada Tikus (Rattus Norvegicus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FKH/2018/74/051805739</relation><recordID>12833</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Ma’sum, Athifah Royani |
title |
Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle Linn.) Terhadap Ekspresi Tgf-Β1 Dan Gambaran Histopatologi Kulit Sebagai Pengobatan Luka Infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Pada Tikus (Rattus Norvegicus) |
publishDate |
2018 |
topic |
615.323 25 Drugs derived from specific plants (Piperales) |
url |
http://repository.ub.ac.id/12833/1/Athifah%20Royani%20Ma%E2%80%99sum.pdf http://repository.ub.ac.id/12833/ |
contents |
Luka infeksi disebabkan invasi dan multiplikasi mikroorganisme pada jaringan luka menyebabkan keterlambatan penyembuhan luka serta komplikasi yang mampu menurunkan kadar TGF-β1 sehingga mengakibatkan kerusakan gambaran histopatologi kulit. Penanganan yang tidak tepat menyebabkan terjadinya inflamasi kronis. Mikroorganisme penyebab luka infeksi bersifat multi-drug resisten dengan prosentase kejadian tertinggi adalah Staphylococcus aureus galur MRSA sehingga dibutuhkan terapi dari bahan alam untuk mempercepat kesembuhan luka. Daun sirih hijau (Piper betle L.) dipercaya mempercepat kesembuhan luka karena memiliki aktivitas antiinflamasi, antibakteri dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi salep daun sirih hijau (Piper betle L.) pada hewan model luka infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) terhadap peningkatan ekspresi TGF-β1 dan gambaran histopatologi kulit. Hewan coba dalam penelitian ini yaitu tikus (Rattus norvegicus) jantan dengan berat 150 g berumur 8 minggu dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol positif adalah kelompok insisi dan dikontaminasi dengan bakteri MRSA 105 CFU/mL tanpa pemberian terapi. Kelompok kontrol negatif adalah kelompok yang diinsisi secara aseptis. Kelompok perlakuan 1, 2 dan 3 adalah kelompok yang diinsisi dan dikontaminasi bakteri MRSA 105 CFU/mL serta dilakukan terapi dengan konsentrasi masing-masing 2.5%, 5% dan 7.5%. Ekspresi TGF-β1 dilihat menggunakan metode imunohistokimia dan perubahan mikroskopis kulit diamati secara histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilen Eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis terapi salep ekstrak daun sirih hijau konsentrasi 7,5% dapat meningkatan ekspresi TGF-β1 dan memperbaiki gambaran histopatologi dibandingkan kontrol positif (K+), sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa aktif ekstrak daun sirih hijau berperan dalam mempercepat penyembuhan luka infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). |
id |
IOS4666.12833 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2018-11-22T01:36:58Z |
last_indexed |
2021-10-28T06:48:48Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751453686263971840 |
score |
17.538404 |