Seleksi Klon Tebu (Saccharum spp. hybrid) di Lahan Kering Berdasarkan Sifat Agronomis
Main Author: | DiyahPuspitaArmadani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128325/1/051000874.pdf http://repository.ub.ac.id/128325/ |
Daftar Isi:
- Tanaman tebu (Saccharum spp. hybrid) merupakan komoditi perkebunan yang dikembangkan secara luas di Indonesia karena iklim yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tebu. Selama ini budidaya tanaman tebu banyak dilakukan di lahan persawahan. Akan tetapi, lahan persawahan saat ini beralih fungsi digunakan sebagai bangunan dalam rangka perkembangan di sektor industri, perumahan dan infrastruktur lainnya. Hal ini menyebabkan lahan tebu di areal persawahan semakin berkurang dan beralih ke lahan kering atau lahan tegalan. Dengan demikian penyediaan varietas tebu unggul yang mampu beradaptasi pada lahan kering sangat diperlukan untuk memperoleh produksi yang optimal. Salah satu cara untuk mendapatkan klon tebu yang memiliki sifat agronomis yang bagus dan dapat dikembangkan pada lahan kering dapat dilakukan dengan tahap seleksi. Seleksi merupakan kegiatan memilih individu tanaman yang sesuai dengan keinginan pemulia untuk menghasilkan klon-klon tebu yang lebih baik dari pada klon yang sudah ada, dengan diperoleh klon yang unggul, maka akan diperoleh kepraktisan dan peningkatan produktivitas budidaya tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan klon tebu (Saccharum spp. hybrid) yang dapat beradaptasi di lahan kering berdasarkan pengamatan sifat agronomis. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diduga terdapat beberapa klon tebu (Saccharum spp. hybrid) yang dapat beradaptasi di lahan kering berdasarkan pengamatan sifat agronomis. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan, dengan ketinggian tempat 4 m dpl, suhu rata-rata 26,20 C 28,50 C dengan jenis tanah alluvial. Penelitian dilaksanakan pada bulan februari sampai dengan bulan November 2008. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu timbangan top loading, jangka sorong, penggaris, meteran, gunting, alat tulis, bor, ring sample, oven. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini 50 klon dari kebun koleksi P3GI Pasuruan dan 4 klon pembanding yaitu POJ 3016, PSCO 902, PS 30, M 442-51. Klon kategori tebu peka yaitu POJ 3016 dan PS 30, sedangkan klon tebu tahan yaitu PSCO 902 dan M 442-51. Bahan lain yang digunakan adalah kertas label, tali rafia, pupuk ZA, pupuk SP 36, pupuk KCl, furadan, cimedine C, selotip. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan, setiap ulangan terdiri dari 54 klon tebu. Jumlah tanaman setiap juring/ulangan adalah 4 tanaman dengan sampel tiap juring/ulangan 2 tanaman. Jumlah seluruh tanaman adalah 648 tanaman. Variabel pengamatan meliputi: tinggi tanaman, diameter batang, jumlah batang per rumpun, jumlah daun, luas daun, brix, bobot basah batang, total bobot basah, biomassa tanaman, ratio akar-tunas, sebagai data penunjang dilakukan pengamatan pengukuran kadar air tanah. Berdasarkan analisis ragam apabila berbeda nyata dilakukan uji lanjut Scott-knott. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa terdapat klon tebu yang mampu tumbuh pada lahan kering berdasarkan sifat agronomis. Dari hasil seleksi, terpilih lima klon yang tergolong toleran pada lahan kering. Klon tebu yang terseleksi berdasarkan sifat agronomis yaitu klon PS 74- 107, PS 75- 1854, PS 75- 897, PS 79 -532 dan PS 77- 123.