Pengaruh aplikasi kompos kayu apu (pistia stratiotes l.) dan dosis pupuk nitrogen pada pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu (Saccharum officinarum L.)

Main Author: FarichatulLaili
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128291/1/050903458.pdf
http://repository.ub.ac.id/128291/
ctrlnum 128291
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/128291/</relation><title>Pengaruh aplikasi kompos kayu apu (pistia stratiotes l.) dan dosis pupuk nitrogen pada pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu (Saccharum officinarum L.)</title><creator>FarichatulLaili</creator><subject>630 Agriculture and related technologies</subject><description>Tebu (Saccharum officinarum L.) ialah tanaman semusim familia Poaceae. Tanaman tebu, sebagai bahan baku utama pabrik gula, mempunyai peran penting bagi kelangsungan industri gula Di Indonesia produksi tanaman tebu cenderung rendah jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya bahkan mengalami penurunan. Suatu faktor yang menyebabkan rendahnya produtivitas tebu ialah ketersediaan unsur hara pada masa pertumbuhan tanaman. Tanaman tebu memerlukan ketersediaan hara untuk perkembangannya sejak satu hingga enam bulan pertama masa pertumbuhan. Dalam 1 siklus hidup tanaman tebu, 80-85% N yang diperlukan tanaman telah diserap pada periode pertumbuhan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara ialah dengan menggunakan kayu apu sebagai bahan organik. Kayu apu (P. stratiotes L.) ialah gulma air yang yang memiliki kandungan nitrogen tinggi adalah 2,67%. Aplikasi kompos kayu apu diharapkan akan dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah tanah dan juga untuk memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah. Pemupukan nitrogen diperlukan karena hara nitrogen bukan unsur hara yang berasal dari dalam tanah, terutama dalam budidaya tebu. Semua hara nitrogen yang ada di dalam tanah berasal dari luar tubuh tanaman. Pada awal pertumbuhan, besarnya cekaman kekurangan nitrogen dapat mengurangi jumlah anakan dan jumlah batang, daun menjadi kuning, pendek dan sempit. Kekurangan nitrogen pada saat mendekati panen, dapat menyebabkan penurunan ukuran diameter batang dan jumlah batang yang dapat diperah. LNS (low nitrogen stress) mengurangi laju fotosintesis pada awal pertumbuhan. Tujuan penelitian ini ialah : 1. Untuk mempelajari pengaruh aplikasi kompos kayu apu dan dosis pupuk nitrogen pada pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu. 2. Untuk penentuan dosis pupuk nitrogen dan dosis kompos kayu apu yang tepat sehingga diperoleh pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu yang optimal. Hipotesis yang diajukan ialah 1. Aplikasi kompos kayu apu dan dosis pupuk nitrogen akan memberi peningkatan pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu. 2. Aplikasi kompos kayu apu 12 ton ha-1 + dosis pupuk nitrogen 120 kg ha-1 akan memberi hasil pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu yang optimal. &#xD; Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Brawijaya, &#xB1; 303 m dpl, jenis tanah Alfisol, rata-rata curah sebesar 100 mm/bln, Malang, penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei hingga Agustus 2009. Alat yang digunakan dalam percobaan ini ialah Leaf Area Meter, oven, timbangan, penggaris, jangka sorong, timbangan analitik dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan ialah bibit tanaman tebu var. PS 864. Pupuk yang digunakan ialah kompos kayu apu, pupuk ZA (20 % N), pupuk KCL (60 % K2O) dan pupuk SP-18 (18 % P2O5). Penelitian ini dirancang &#xD; dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dan terdiri dari 2 faktor yang diulang 3 kali. Faktor pertama ialah aplikasi kompos kayu apu yang terdiri dari 3 taraf, ialah: tanpa aplikasi kompos kayu apu (K0), dengan aplikasi kompos kayu apu, dosis 6 ton ha-1 (K1), dengan aplikasi kompos kayu apu, dosis 12 ton ha-1 (K2). Faktor kedua ialah dosis pemberian nitrogen yang terdiri dari 3 taraf, ialah: dosis Nitrogen 160 kg ha-1 (N1), dosis Nitrogen 120 kg ha-1 (N2), dosis Nitrogen 80 kg ha-1 (N3). Pengamatan tanaman tebu meliputi diameter batang, tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman dan bobot kering total tanaman. Analisis tanah dan pupuk kompos sebagai data penunjang juga dilakukan yang meliputi analisis tanah awal dan akhir. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%. Bila terdapat interaksi atau pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji perbandingan diantara perlakuan dengan menggunakan uji BNT pada taraf 5%. &#xD; Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos kayu apu 12 ton ha-1 + dosis pupuk nitrogen 120 kg ha-1 memberikan hasil yang tinggi pada jumlah anakan, jumlah daun dan bobot kering. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemberian kompos kayu apu 12 ton ha-1 memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain pada luas daun, bobot segar total tanaman dan bobot kering total tanaman. Sehingga disarankan menggunakan kompos kayu apu 12 ton ha-1 + dosis pupuk nitrogen 120 kg ha-1 untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruhnya pada kadar rendemen tebu pada saat panen.</description><date>2009-11-25</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/128291/1/050903458.pdf</identifier><identifier> FarichatulLaili (2009) Pengaruh aplikasi kompos kayu apu (pistia stratiotes l.) dan dosis pupuk nitrogen pada pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2009/289/050903458</relation><recordID>128291</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author FarichatulLaili
title Pengaruh aplikasi kompos kayu apu (pistia stratiotes l.) dan dosis pupuk nitrogen pada pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu (Saccharum officinarum L.)
publishDate 2009
topic 630 Agriculture and related technologies
url http://repository.ub.ac.id/128291/1/050903458.pdf
http://repository.ub.ac.id/128291/
contents Tebu (Saccharum officinarum L.) ialah tanaman semusim familia Poaceae. Tanaman tebu, sebagai bahan baku utama pabrik gula, mempunyai peran penting bagi kelangsungan industri gula Di Indonesia produksi tanaman tebu cenderung rendah jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya bahkan mengalami penurunan. Suatu faktor yang menyebabkan rendahnya produtivitas tebu ialah ketersediaan unsur hara pada masa pertumbuhan tanaman. Tanaman tebu memerlukan ketersediaan hara untuk perkembangannya sejak satu hingga enam bulan pertama masa pertumbuhan. Dalam 1 siklus hidup tanaman tebu, 80-85% N yang diperlukan tanaman telah diserap pada periode pertumbuhan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara ialah dengan menggunakan kayu apu sebagai bahan organik. Kayu apu (P. stratiotes L.) ialah gulma air yang yang memiliki kandungan nitrogen tinggi adalah 2,67%. Aplikasi kompos kayu apu diharapkan akan dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah tanah dan juga untuk memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah. Pemupukan nitrogen diperlukan karena hara nitrogen bukan unsur hara yang berasal dari dalam tanah, terutama dalam budidaya tebu. Semua hara nitrogen yang ada di dalam tanah berasal dari luar tubuh tanaman. Pada awal pertumbuhan, besarnya cekaman kekurangan nitrogen dapat mengurangi jumlah anakan dan jumlah batang, daun menjadi kuning, pendek dan sempit. Kekurangan nitrogen pada saat mendekati panen, dapat menyebabkan penurunan ukuran diameter batang dan jumlah batang yang dapat diperah. LNS (low nitrogen stress) mengurangi laju fotosintesis pada awal pertumbuhan. Tujuan penelitian ini ialah : 1. Untuk mempelajari pengaruh aplikasi kompos kayu apu dan dosis pupuk nitrogen pada pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu. 2. Untuk penentuan dosis pupuk nitrogen dan dosis kompos kayu apu yang tepat sehingga diperoleh pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu yang optimal. Hipotesis yang diajukan ialah 1. Aplikasi kompos kayu apu dan dosis pupuk nitrogen akan memberi peningkatan pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu. 2. Aplikasi kompos kayu apu 12 ton ha-1 + dosis pupuk nitrogen 120 kg ha-1 akan memberi hasil pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu yang optimal. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Brawijaya, ± 303 m dpl, jenis tanah Alfisol, rata-rata curah sebesar 100 mm/bln, Malang, penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei hingga Agustus 2009. Alat yang digunakan dalam percobaan ini ialah Leaf Area Meter, oven, timbangan, penggaris, jangka sorong, timbangan analitik dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan ialah bibit tanaman tebu var. PS 864. Pupuk yang digunakan ialah kompos kayu apu, pupuk ZA (20 % N), pupuk KCL (60 % K2O) dan pupuk SP-18 (18 % P2O5). Penelitian ini dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dan terdiri dari 2 faktor yang diulang 3 kali. Faktor pertama ialah aplikasi kompos kayu apu yang terdiri dari 3 taraf, ialah: tanpa aplikasi kompos kayu apu (K0), dengan aplikasi kompos kayu apu, dosis 6 ton ha-1 (K1), dengan aplikasi kompos kayu apu, dosis 12 ton ha-1 (K2). Faktor kedua ialah dosis pemberian nitrogen yang terdiri dari 3 taraf, ialah: dosis Nitrogen 160 kg ha-1 (N1), dosis Nitrogen 120 kg ha-1 (N2), dosis Nitrogen 80 kg ha-1 (N3). Pengamatan tanaman tebu meliputi diameter batang, tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman dan bobot kering total tanaman. Analisis tanah dan pupuk kompos sebagai data penunjang juga dilakukan yang meliputi analisis tanah awal dan akhir. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%. Bila terdapat interaksi atau pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji perbandingan diantara perlakuan dengan menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos kayu apu 12 ton ha-1 + dosis pupuk nitrogen 120 kg ha-1 memberikan hasil yang tinggi pada jumlah anakan, jumlah daun dan bobot kering. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemberian kompos kayu apu 12 ton ha-1 memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain pada luas daun, bobot segar total tanaman dan bobot kering total tanaman. Sehingga disarankan menggunakan kompos kayu apu 12 ton ha-1 + dosis pupuk nitrogen 120 kg ha-1 untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruhnya pada kadar rendemen tebu pada saat panen.
id IOS4666.128291
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T02:02:01Z
last_indexed 2021-10-28T07:17:50Z
recordtype dc
_version_ 1751454380894191616
score 17.538404