Persistensi Virus Mosaik dalam Vektor Aphis craccivora Koch. (Homoptera: Aphididae) pada Tanaman Kacang Panjang (Vigna sesquipedalis (L) Fruwirth)

Main Author: HeniDianita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128271/1/050903228.pdf
http://repository.ub.ac.id/128271/
Daftar Isi:
  • Produktivitas polong segar kacang panjang ( Vigna sesquipedalis (L) Fruwirth) yang mampu dicapai petani Indonesia masih rendah (4.8 t/ha), sementara ditingkat penelitian rata-rata dapat mencapai 17.4 t/ha. Salah satu kendala yang cukup penting dalam budidaya kacang panjang adalah serangan hama dan patogen, yang berfungsi sebagai faktor pembatas produksi. Penyakit yang sering dijumpai adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, terutama virus mosaik. Kehilangan hasil akibat serangan virus Cowpea Aphid Borne Mozaic Virus (CABMV) sebesar 44 %. Penularan virus yang umum dan secara ekonomis penting di lapangan dilakukan oleh vektor serangga. Aphis craccivora Koch. (Homoptera: Aphididae), merupakan golongan serangga yang terbanyak dan sangat penting sebagai vektor virus tanaman. Kerusakan yang disebabkan oleh A . craccivora dapat menyebabkan kerusakan yang serius karena dapat terjadi secara langsung melalui aktivitas makan dan secara tidak langsung sebagai vektor virus tanaman. Kerugian yang sangat besar akibat aktivitas makan dan vektor virus tanaman telah membuat serangga ini sebagai salah satu dari hama yang sangat merusak terhadap produksi kacang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung lama virus CABMV dapat bertahan dalam vektor A . craccivora dan mampu menghasilkan gejala virus CABMV dan untuk menghitung tingkat kehilangan hasil tanaman kacang panjang akibat infeksi virus CABMV. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca dan Laboratorium Penyakit Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Nopember 2008 sampai sampai Mei 2009. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah jumlah aphid yang berbeda, yaitu : 1 ekor aphid (A 1), 3 ekor aphid (A 2), 7 ekor aphid (A 3) dan 10 ekor aphid (A 4). Faktor kedua adalah lama waktu inokulasi, yaitu : 7 menit (T 1), 15 menit (T 2) dan 30 menit (T 3) sehingga didapatkan 4 x 3 kombinasi perlakuan. Data yang diperoleh dari pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf kesalahan 5 % dan apabila terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, virus CABMV dapat bertahan dalam vektor aphid pada lama waktu inokulasi 7 menit, 15 menit, 30 menit dan mampu menghasilkan gejala virus CABMV. Infeksi virus CABMV kacang panjang dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan produksi.