Partisipasi Petani dalam Program Tebu Rakyat Kemitraan (TRK) dan Faktor-faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhinya. kasus di Kelompok Tani Usaha Jaya Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren Kota Kedi

Main Author: LeniSulistyowati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128261/1/050900419.pdf
http://repository.ub.ac.id/128261/
Daftar Isi:
  • Pembangunan pada dasarnya adalah upaya untuk mencapai tujuan taraf hidup masyarakat yang lebih berkualitas. Masyarakat Indonesia sebagian besar hidup disektor pertanian dan banyak diusahakan adalah tanaman perkebunan yaitu tanaman tebu. Tanaman tebu merupakan bahan baku utama dan kebutuhan pokok manusia. Di dalam berusahatani tebu patani menghadapi permasalahan yaitu kurangnya modal, teknologi yang sederhana dan pemasaran dan permasalahan yang dihadapi pabrik gula yauti pasokan bahan baku mahal, terbatasnya lahan produksi, harga pokok produksi tinggi dan persaingan antar pabrik gula semakin ketat. Dengan adanya permasalahan yang timbul maka penerapan kemitraan sangat diperlukan sekali untuk meningkatkan produksi tebu dan menigkatkan pendapatan petani. Perumusan masalah penelitian sebagai berikut :1)Bagaimanakah proses Kemitraan (TRK) di Kelompok Tani Usaha Jaya Di Kelurahan Burengan Kota Kediri? 2)Bagaimanakah partisipasi petani dalam program Tebu Rakyat Kemitraan (TRK) dengan PG Pesantren Baru di Kelompok Tani Usaha Jaya di Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren Kota Kediri? 3)Bagaimana hubungan antara partisipasi petani dalam program TRK dan faktor sosial ekonomi yang mempengaruhinya? Tujuan penelitian ini adalah : 1)Mendiskripsikan proses kemitraan di Kelompok Tani Usaha Jaya di Kelurahan Burengan Kota Kediri 2)Mendiskripsikan partisipasi petani dalam program Tebu Rakyat Kemitraan (TRK) dengan PG Pesantren Baru di Kelompok Tani Usaha Jaya di Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren Kota Kediri 3)Menganalisis hubungan antara partisipasi petani dan faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi program TRK. Metode penelitian yang digunakan, yaitu dengan tipe penelitian explanatory research (penelitian penjelasan), sedangkan untuk jenisnya yaitu dengan metode sensus.Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja purposive di Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Responden dalam penelitian sejumlah 22 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan untuk mendeskripsikan partisipasi petani di daerah penelitian dengan skala likert. Untuk menganalisis hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan partisipasi petani dengan Analisis Tabel. Dari hasil penelitian diperoleh : 1. Prosedur proses kemitraan Tebu Rakyat Kemitraan di PG. Pesantren Baru yaitu : (1) Mendaftar petani, (2) Permohonan kontrak tebu rakyat diketahui KUD, (3) Diajukan ke PG, (4) Pemeriksaan lahan, (5) Rekomendasi PG dan (6) Realisasi kredit. 2. Partisipasi petani dalam program TRK di Kelompok Tani Usaha Jaya Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren meliputi merencanakan kegiatan TRK, pelaksanaan kegiatn teknis dan evaluasi kegiatan. Berdasarkan hasil yang ada diketahui bahwa partisipasi petani dalam program TRK tergolong tinggi yang mana hal ini menunjukkan bahwa petani di daerah penelitian sepenuhnya aktif dalam mengikuti kegiatan program TRK. 3. Terdapat hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan partisipasi petani dalam program TRK diartikan bahwa responden dapat menerima program-program dari pemerintah selama hal tersebut menguntungkan petani. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat disampaikan adalah : 1. Perlu adanya pengawasan terhadap proses kegiatan kemitraan oleh PG Pesantren Baru agar proses dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang ada. 2. Partisipasi petani yang tinggi dalam menerima suatu program harus tetap dipertahankan, dalam hal ini yaitu selalu melibatkan petani mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi. Selain itu peranan penyuluh terus ditingkatkan sehingga pengetahuan petani terus berkembang dengan baik dalam menerima suatu teknologi baru. 3. Diperlukan penelitian lebih lanjut berkenaan dengan partisipasi petani terhadap program TRK, sehingga dapat dirumuskannya kebijakan pemerintah yang lebih baik dalam bidang pertanian terutama terkait dengan program TRK.