Analisis Supply Chain Management Brokoli (Brassica oleracea L) studi kasus pada Perusahaan RODEO Fresh Vegetables and Fruits, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang

Main Author: NadiaGitaDamayanti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128233/1/050902721.pdf
http://repository.ub.ac.id/128233/
Daftar Isi:
  • Sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan di Indonesia. Namun pada kenyataannya, konsumsi sayuran di Indonesia belum menunjukkan peningkatan secara signifikan. Hal ini disebabkan karena kualitas produk yang rendah berkaitan erat dengan sistem produksi, sistem panen, penanganan pasca panen, sistem distribusi dan pemasaran. Dengan adanya hal tersebut, maka diperlukan peningkatan kualitas produk yang dapat dilakukan dengan bekerja sama antar pelaku usaha, baik produsen maupun konsumen yang tergabung dalam satu jaringan atau rantai yang biasa disebut dengan supply chain (rantai pasokan) yang melaksanakan penyaluran pasokan barang atau jasa dari tempat asal sampai ke pembeli atau pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan RODEO sebagai supplier (pemasok) brokoli bagi supermarket harus dapat bekerja sama dengan para pemasok yang terlibat agar dapat meningkatkan kualitas maupun memenuhi ketersediaan brokoli bagi pelanggan supermarket. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui konsep supply chain (rantai pasokan) brokoli pada perusahaan RODEO (2) Menganalisis kepercayaan, komitmen, komunikasi, kepuasan dan ketergantungan yang terjadi antara perusahaan RODEO dengan pemasok brokoli (3) Menganalisis tingkat performansi pemasok terhadap kinerja supply chain management untuk komoditas brokoli (4) Menganalisis hubungan antara kepercayaan, komitmen, komunikasi, kepuasan, ketergantungan dengan tingkat performansi pemasok. Metode penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive ) di Perusahaan RODEO Fresh Vegetables and Fruits , Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Penentuan responden adalah secara purposive untuk pihak perusahaan RODEO dan secara sensus pemasok yang terlibat dalam supply chain brokoli, dimana metode ini dilakukan dengan mengambil seluruh jumlah responden karena keterbatasan populasi. Analisis deskriptif berisi penjelasan mengenai konsep supply chain brokoli pada perusahaan RODEO. Skala likert digunakan untuk mengetahui tingkat kepercayaan, komitmen, komunikasi, kepuasan dan ketergantungan yang terjadi antara perusahaan RODEO dengan pemasok brokoli. Metode untuk mengetahui tingkat performansi pemasok menggunakan perhitungan nilai Scheduled Orders to Customer Request (SOCR) dan Delivery Performance to Request Date (DPRD). Konsep supply chain (rantai pasokan) berawal dari supplier (pemasok) yang merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, dimana mata rantai penyaluran suatu barang akan mulai. Pada penelitian ini, yang bertindak sebagai pemasok awal adalah petani brokoli. Rantai pertama yang berasal dari petani awal akan dihubungkan dengan rantai kedua, dimana dalam penelitian ini brokoli akan dibeli oleh pedagang. yang kemudian disalurkan kepada perusahaan RODEO. Hal selanjutnya yang dilakukan oleh perusahaan RODEO adalah melakukan proses produksi. Proses produksi dilakukan dengan membungkus brokoli dengan wrapping film agar brokoli tetap terjaga kualitasnya dan juga memiliki tampilan yang menarik. Selanjutnya, brokoli akan disalurkan ke supermarket yang akan memasarkan langsung kepada pelanggan. Berdasarkan nilai variabel hubungan jangka panjang yaitu nilai kepercayaan, komitmen, komunikasi, kepuasan, dan ketergantungan perusahaan RODEO terhadap pemasoknya, perusahaan RODEO menyatakan merasa percaya, memiliki komitmen baik, komunikasi yang sering, merasa puas dan memiliki ketergantungan dengan para pemasoknya. Mengenai tingkat performansi, jika digeneralisasi para pemasok memiliki tingkat performansi yang tinggi, namun jika dilihat secara parsial pemasok yang memiliki tingkat performansi paling tinggi adalah pemasok II. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata SOCR dan DPRD yang diperoleh yaitu 77,3%. Hal ini berarti pemasok II mampu memenuhi kebutuhan brokoli pada perusahaan RODEO sebesar 77,3%. Berdasarkan nilai variabel hubungan jangka panjang dan juga tingkat performansi pemasok, maka dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara seluruh variabel hubungan jangka panjang dengan tingkat performansi pemasok yang artinya jika hubungan antara perusahaan RODEO dengan pemasok terjalin dengan baik, maka pemasok juga akan mempunyai tingkat performansi yang tinggi.