Kajian Suhu dan Waktu Karbonisasi Pembuatan Karbon Aktif Untuk Pemisahan FFA Pada Minyak Goreng Bekas
Main Authors: | Sari, Dindies Lupita, Fauzi, Moh. Rizal |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12823/ |
Daftar Isi:
- Minyak goreng bekas merupakan minyak goreng nabati yang telah melalui proses penggorengan. Minyak goreng bekas memiliki kandungan air dan asam lemak bebas yang tinggi serta tidak sesuai dengan SNI 01-3741-2013 tentang minyak goreng. Oleh karena itu perlu adanya proses perlakuan awal terhadap limbah minyak goreng bekas agar kualitasnya sesuai dengan SNI minyak goreng, salah satu cara memurnikan minyak goreng bekas adalah dengan proses adsorpsi kontinyu oleh karbon aktif yang terbuat dari serabut kelapa. Serabut kelapa memiliki kandungan lignoselulosa yang tinggi, sehingga sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif melalui proses karbonisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu karbonisasi terhadap karakteristik karbon aktif yang dihasilkan dan terhadap pemisahan FFA pada minyak goreng bekas secara kontinyu dalam kolom adsorpsi. Penelitian ini menggunakan variasi suhu dan waktu operasi proses karbonisasinya, yaitu suhu 400oC, 450oC, 500°C, 550oC, dan 600oC dalam waktu 60 menit, 70 menit, dan 80 menit. Kemudian sampel karbon aktif dengan kondisi suhu karbonisasi 550 oC selama 70 menit, 600 oC selama 60 menit, dan 600 oC selama 70 menit akan digunakan dalam pemisahan FFA pada minyak goreng bekas untuk menentukan proses yang optimum dalam memurnikan minyak goreng bekas. Berdasarkan karakteristik karbon aktif untuk pemisahan FFA pada minyak goreng bekas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu dan waktu karbonisasi maka kualitas karbon aktif yang dihasilkan akan semakin meningkat. Suhu karbonisasi berpengaruh signifikan terhadap karakteristik karbon aktif, dimana dengan suhu karbonisasi 400 °C - 450 °C karakteristik karbon aktifnya tidak memenuhi SNI Karbon Aktif, sedangkan suhu karbonisasi 500 °C - 600 °C telah memenuhi SNI Karbon Aktif tentang parameter kadar air, kadar abu, dan daya serap metilen biru. Waktu karbonisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap karakteristik karbon aktif yang dibuktikan dengan nilai BNT > nilai beda nyata pada Analisa BNT. Pada pemisahan FFA pada minyak goreng bekas secara kontinyu, semakin tinggi suhu dan waktu karbonisasi, kadar FFA pada aliran keluaran akan semakin kecil. Nilai persentase reduksi FFA terbesar terdapat pada karbon aktif yang diproduksi dengan suhu karbonisasi 600 °C selama 70 menit yaitu sebesar 96% hingga menit ke-90, dengan kualitas minyak goreng hasil proses adsorpsinya telah memenuhi SNI Minyak Goreng 01-3741-2013 tentang kadar air dan kadar FFA, yaitu kadar air 0,127% dan kadar FFA 0,167%.