Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Terhadap Serapan N, P, K Dan Produksi Tanaman Cabai Keriting (Capsicum annuum L.) Di Kecamatan Montong Kabupaten Tuban

Main Author: YannyKristianto
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128179/1/050902373.pdf
http://repository.ub.ac.id/128179/
Daftar Isi:
  • Pada tingkat petani, unsur Nitrogen, Phospor, Kalium sering dipenuhi dari pupuk tunggal antara lain Urea, SP-36 dan KCl. Ketiga pupuk tersebut produksinya masih mengalami kelangkaan. Permasalahan kelangkaan pupuk dapat diatasi dengan menggunakan pupuk alternatif, salah satu di antaranya pupuk Phonska. Pupuk majemuk Phonska juga diproduksi PT Petrokimia Gresik sama seperti pupuk SP 36, urea dan KCl. Kandungan pupuk majemuk Phonska terdiri atas urea, kalium dan phospat. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui pengaruh pemberian pupuk majemuk yang mengandung unsur hara lengkap dibandingkan dengan kombinasi pupuk tunggal terhadap serapan N, P dan K tanaman cabai keriting. (2) Mengetahui pengaruh pemberian pupuk majemuk yang mengandung unsur hara lengkap dibandingkan dengan kombinasi pupuk tunggal terhadap produksi tanaman cabai keriting. Hipotesis dari penelitian ini adalah : (1) Pengaruh pupuk majemuk yang mengandung unsur hara lengkap dapat meningkatkan serapan N, P dan K tanaman cabai keriting daripada kombinasi pupuk tunggal. (2) Pengaruh pupuk yang mengandung unsur hara lengkap dapat meningkatkan produksi tanaman cabai keriting daripada kombinasi pupuk tunggal. Penelitian dilakukan di lahan milik petani di Kecamatan Montong Kabupaten Tuban. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan tersebut yaitu P0: Kontrol, P1: Pupuk Phonska 800 Kg/Ha, P2 : Kombinasi (Urea + SP-36 + KCl) 794,2 Kg/Ha, P3 : Kombinasi (ZA + Superphos + KNO 3) 1072,3 Kg/Ha Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, bobot segar, bobot kering, kadar N, P dan K tanaman dan serapan N, P dan K tanaman serta berat produksi cabai keriting per tanaman. Tinggi tanaman diamati setiap 10 hari sampai panen, sedangkan parameter yang lain diamati pada waktu panen yaitu 90 hari setelah tanam. Data dianalisis statistik dengan uji F taraf 5 %, kemudian dilanjutkan uji BNT serta uji korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan antar parameter. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan tidak berbeda nyata antara P1 dengan P2 atau pupuk majemuk dengan pupuk tunggal. Tetapi dalam aplikasinya pupuk tunggal bisa digantikan dengan pupuk majemuk bila ketersediaan pupuk tunggal tidak ada atau berkurang.