Implementasi Pemeliharaan Lahan pada Tanaman Ubikayu: Pengaruh Pengelolaan Lahan terhadap Hasil Tanaman dan Erosi

Main Author: MohHarrysPramucitra
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128170/1/050902212.pdf
http://repository.ub.ac.id/128170/
Daftar Isi:
  • Tanaman ubikayu ( Mannihot esculenta ) merupakan tanaman yang sangat potensial, memiliki berbagai varietas atau klon yang dapat langsung dikonsumsi sebagai makanan atau menjadi bahan baku bagi industri untuk berbagai macam industri seperti makanan, makanan ternak, kertas, kayu lapis dan lainnya seperti bahan baku pembuatan ethanol. Di sisi lain, potensi pengembangan ubikayu terganjal pada adanya anggapan bahwa dibandingkan tanaman pangan pada umumnya yang rata-rata hanya berumur empat bulan, ubikayu berumur lebih panjang yaitu tujuh hingga 12 bulan. Selain itu, harga jualnya terbilang rendah dan dianggap sebagai tanaman yang menguruskan tanah, karena boros mengambil unsur hara dan dianggap kurang mampu melindungi tanah dari pukulan air hujan dan menjadikan lahan ubikayu peka terhadap erosi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perbedaan berbagai macam teknik pemeliharaan lahan terhadap sifat tanah, hasil tanaman dan erosi serta mempelajari respon dan tanggapan petani terhadap berbagai macam teknik pemeliharaan lahan pada budidaya ubikayu. Penelitian ini menggunakan 12 plot erosi dengan 6 perlakuan dan 2 kali ulangan dimana masing-masing plot erosi berukuran 5 m x 10 m dengan kemiringan 6-8 %. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis sidik ragam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Respon dan tanggapan petani diketahui dengan mengemukakan sejumlah pertanyaan untuk mengetahui teknikpemeliharaan lahan yang paling banyak dipilih petani. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa teknik pemeliharaan yang baik mampu meningkatkan hampir semua sifat tanah meskipun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (Sig. >5%). Teknik pengelolaan lahan dan pemupukan organik secara nyata mampu meningkatkan nilai KHJ dan bahan organik dari tanah yaitu sebesar 393% dan 49% pada perlakuan tumpangsari ubikayu dengan kombinasi pupuk kandang dibandingkan dengan kontrol. Perbaikan teknik pemeliharaan lahan diikuti dengan perbaikan pertumbuhan tanaman meskipun tidak secara nyata (Sig.< 5%) diikuti dengan peningkatan hasil berat umbi tanaman. Perlakuan tumpangsari ubikayu digulud dengan kombinasi pupuk kandang (P6) memberikan respon pertumbuhan yang nyata (Sig.< 5%) dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Perbaikan pertumbuhan tanaman dikuti dengan penurunan tingkat erosi serta limpasan permukaan. Erosi terendah didapat pada perlakuan tumpangsari ubikayu digulud dengan kombinasi pupuk kandang yaitu terjadi penurunan sebesar 78,68% dari perlakuan kontrol atau sebesar 1,55 ton/ha. Sistem yang paling banyak dipilih oleh petani adalah teknik pemeliharaan lahan dengan cara tumpangsari ubikayu digulud dengan kombinasi pupuk organik yaitu sebanyak 59% responden (petani) memilih sistem tersebut, selanjutnya ubikayu digulud dengan kombinasi pupuk kandang (29% responden) dan ubikayu digulud + pupuk lengkap (12% responden).