Pengaruh Pemberian Kombinasi Salep Ekstrak Kulit Buah Naga (Hylicereus Polyrhizuss) Dan Lidah Buaya (Aloe Vera) Terhadap Luka Insisi Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Berdasarkan Ekspresi Tgf-Β Dan Jumlah Fibroblas

Main Author: Andriani, Novi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12813/2/Novi%20Andriani.pdf
http://repository.ub.ac.id/12813/
Daftar Isi:
  • Luka insisi merupakan terputusnya kontinuitas suatu jaringan karena terkena benda tajam. Kulit buah naga dan lidah buaya digunakan sebagai terapi penyembuhan luka karena memiliki kemampuan sebagai anti inflamasi dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi salep ekstrak kulit buah naga (Hylicereus polyrhizus) dan lidah buaya (Aloe vera) terhadap jumlah fibroblas dan peningkatan ekspresi TGF-β dalam penyembuhan luka insisi. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Hewan model menggunakan tikus strain wistar jantan berumur 8-12 minggu, berat badan 150-250 gram dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol negatif (sehat), kontrol positif, kelompok perlakuan bertingkat menggunakan salep kombinasi ekstrak kulit buah naga dan lidah buaya 5%, 10%, dan 15% pada luka insisi dan diberikan sehari dua kali selama 6 hari. Pemeriksaan jaringan kulit dan pengamatan TGF-β menggunakan metode imunohistokimia (IHK) dengan analisis statistik ANOVA satu arah dan dilanjutkan uji Tukey α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan salep kombinasi ekstrak kulit buah naga (Hylicereus polyrhizus) dan lidah buaya (Aloe vera) konsentrasi 15% secara signifikan (p<0,05) menurunkan rata-rata jumlah fibroblas (13,60 ±SD sel) dan meningkatkan ekspresi TGF-β (62,85 ±SD sel). Kesimpulan penelitian ini yaitu salep kombinasi ekstrak kulit buah naga (Hylicereus polyrhizus) dan lidah buaya (Aloe vera) konsentrasi 15% mampu mendukung proses penyembuhan luka.