Eksplorasi dan Identifikasi Tanaman Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Linn.) pada Lahan Kering di Kabupaten Lumajang

Main Author: ArdiansyahAnggaSaputra,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128119/1/050901694.pdf
http://repository.ub.ac.id/128119/
Daftar Isi:
  • Pertanian pisang berkembang pesat lebih dari satu dekade terakhir, hal ini menandai perubahan sistem pertanian Indonesia dari tradisional ke produksi komersial. Pisang kepok (Musa Paradisiaca Linn.) adalah salah satu jenis pisang olahan yang tahan terhadap kondisi cekaman kekeringan. Untuk mengetahui keberadaan pisang kepok di suatu wilayah, maka perlu adanya kegiatan eksplorasi dan inventarisasi terhadap jenis pisang, antara lain di Lumajang sebagai salah satu sentra produksi pisang potensial di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman pisang kepok pada lahan kering di Kabupaten Lumajang dan mengelompokkannya berdasarkan kemiripan sifat morfologinya. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat membantu dalam usaha pemuliaan tanaman untuk menyediakan informasi mengenai jenis pisang kepok yang tahan kering di daerah penelitian dan mendukung usaha pelestarian plasma nutfah serta mengangkat potensi pertanian pada wilayah lahan kering sehingga diharapkan mampu merubah hidup masyarakat miskin secara ekonomi. Penelitian dilakukan dalam bentuk survei dan eksplorasi di dua kecamatan dan delapan desa di Kabupaten Lumajang, yaitu kecamatan Ranuyoso yang meliputi desa Ranuyoso, desa Tegal Bangsri, desa Wates Kulon dan desa Wonoayu serta kecamatan Klakah yang meliputi desa Ranupakis, desa Klakah, desa Papringan dan desa Tegal Randu. Kecamatan Ranuyoso mempunyai elevasi ± 153 mdpl sedangkan kecamatan Klakah mempunyai elevasi ± 200 mdpl. Daerah tersebut mempunyai suhu minimum 24°C dan suhu maksimum 32°C pada lahan kering dengan tipe iklim C sampai D Sistem Klasifikasi Schmidt-Ferguson. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2008. Metode yang digunakan adalah metode survei yang meliputi eksplorasi dan identifikasi. Penelitian ini menggunakan deskripsi karakter morfologi pisang dari IPGRI (International Plant Genetic Resources Institute ) dengan mengamati dan mengukur objek individu tanaman pisang kepok. Teknik analisis data yang dilakukan adalah statistik deskriptif yaitu menyederhanakan dan menata data untuk memperoleh gambaran secara keseluruhan dari obyek yang diamati, kemudian dilanjutkan dengan analisis multivariate dengan metode UPGMA (Unweighted Pair Group Method Arithmetic Average ) untuk mengetahui kesamaan morfologi dengan menggunakan software MVSP 3.13, yang akan menghasilkan dendogram hubungan kekerabatan berdasarkan morfologi yang diamati. Berdasarkan analisis multivariate terhadap 42 variabel 20 sampel tanaman pisang kepok yang ditampilkan oleh dendogram menunjukkan bahwa terdapat enam kelompok besar (cluster ) yang mempunyai kesamaan morfologi. Kelompok individu (sampel) yang ada dalam satu cluster menunjukkan keidentikan sifat morfologinya antara satu dengan yang lain. Sedangkan kelompok yang berbeda cluster menunjukkan perbedaan karakter morfologinya. Berdasarkan keseluruhan variabel yang diamati, dapat diidentifikasi bahwa jenis pisang kepok di Kabupaten Lumajang mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut: Kebiasaan tumbuh daun: tegak; Normal dan Dwarf : normal; tinggi pseudostem: ≥ 3 m; pseudostem mengkilap; Warna lapisan sel: bening; kanal tangkai daun ketiga: batas melengkung ke dalam; garis tepi tangkai daun: dengan batas perbedaan sepanjang kulit (berwarna); rasio daun: ≥ 3; Penampilan permukaan daun bagian bawah: buram; titik melekatnya daun pada tangkai daun: tidak simetris; dan bentuk dasar daun: semua sisi bulat.