Analisis Kemitraan Antara Petani Anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Dengan Perhutani Pada Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (GN-RHL) Di Jawa timur kasus di Desa Yungyang, Kecam
Main Author: | RioCandraH |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128109/1/050901560.pdf http://repository.ub.ac.id/128109/ |
Daftar Isi:
- Pembangunan sektor hutan merupakan salah satu bagian integral dari pembangunan nasional yang mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Adanya peningkatan kebutuhan kayu, sehingga menyebabkan kawasan hutan mengalami gangguan yang memperbesar keterbukaan lahan hutan yang mana mendorong terjadinya emosi. Sehingga pemerintah menyikapinya dengan gerakan nasional. Maka diselenggarakan kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (GN-RHL). Upaya rehabilitasi hutan dan lahan ini akan mendorong timbulnya partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan yang ada. Dari penjelasan di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu: 1) Bagaimana kegiatan kemitraan antara petani anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan dengan Perhutani pada Gerakan Nasional Rehabilitas Hutan dan Lahan di Jawa Timur? 2) Bagaimana kegiatan penyuluhan program Gerakan Naional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan terhadap petani anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan? 3) Bagaimana respon petani sekitar hutan terhadap program kemitraan jika ditinjau dari pengetahuan , sikap dan keterampilan mereka terhadap program tersebut? 4) Bagaimana hubungan factor sosial ekonomi yang mempengaruhi kemitraan antara petani anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan dengan Perhutani? 5) Bagaimana tingkat kesejahteraan petani anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan yang mengikuti program Gerakan Nasioanal Rehabilitasi Hutan Dan Lahan? Kemudian dapat disusun tujuan penelitian, antara lain: 1) Untuk mendiskripsikan kegiatan kemitraan antara petani anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan dengan Perhutani pada Gerakan Nasional Rehabilitas Hutan dan Lahan di Jawa Timur? 2) Untuk mendiskripsika kegiatan penyuluhan program Gerakan Naional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan terhadap petani anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan? 3) Untuk mendiskripsikan respon petani sekitar hutan terhadap program kemitraan jika ditinjau dari pengetahuan , sikap dan keterampilan mereka terhadap program tersebut? 4) Untuk menganalisis hubungan faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi kemitraan antara petani anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan dengan Perhutani? 5) Untuk menganalisis tingkat kesejahteraan petani anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan yang mengikuti program Gerakan Nasioanal Rehabilitasi Hutan Dan Lahan? Kegunaan dari penelitian dapat disusun sebagai berikut: Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pembuat kebijakan pembangunan pertanian sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam membuat kebijakan dibidang pertanian serta pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi peneliti dan mahasiswa untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang hal serupa. Hipotesis dari penelitian ini adalah: Diduga terdapat hubungan positif antara faktor sosial ekonomi dengan tingkat kesejahteraan anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive ) yaiti pada LMDH "Wono Asri" di Desa Yungyang, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan Simpel Random Sampling (pengambilan sampel acak sederhana). Sampel diambil dari 147 populasi petani anggota LMDH "Wono Asri" diambil 30 petani sebagai sampel. Metode pengambilan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data: untuk mengetahui kemitraan, penyuluhan dan respon petani digunakan analisa deskriptif dan skala likert. Dan untuk menganalisis hubungan faktor-faktor social ekonomi dan tingkat kesejahteraan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman dan Wilcoxon. Hasil dan pembahasan: 1) Kegiatan kemitraan antara petani anggota LMDH dengan Perhutani dalam GN-RHL mencapai 12,85 % termasuk dalam kategori tinggi. 2) Kegiatan penyuluhan program GN-RHL terhadap petani anggota LMDH mencapai 10,77 % termasuk dalam kategori tinggi. 3) Respon petani sekitar hutan terhadap program kemitraan yang ditinjau dari keterampilan, sikap dan pengetahuan mencapai 88 %. 4) Hubungan faktor sosial ekonomi dengan kemitraan antara petani anggota LMDH dengan Perhutani pada GN-RHL: a) Tidak terdapat hubungan yang nyata antara pendidikan formal, status social, motivasi petani, jumlah anggota dan keberanian menanggung resiko, b) Terdapat hubungan yang nyata antara pendidikan non formal dan luas lahan garapan dengan program kemitraan. 5) Tingkat kesejahteraan petani anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan yang mengikuti program Gerakan Nasioanal Rehabilitasi Hutan Dan Lahan mecapai 11,96% dan 14,76 sesudah mengikuti program kemitraan. Saran dari penelitian ini adalah: 1. Kegiatan pendampingan perlu lebih ditingkatkan dengan mengoptimalkan tenaga pendamping lapang dari pihak yang berkompeten (yaitu dalam hal pembibitan, pendampingan kelompok, lingkungan hidup dan pengelolaan hasil panen) 2. Kegiatan penyuluhan pada pertemuan rutin hendaknya diisi dengan materi-materi yang lebih bermanfaat dan fasilitator hendaknya rutin dalam menghadiri dan mendampingi sehingga dapat lebih mengetahui perkembangan kelompok serta keberadaannyapun bias lebih bisa dirasakan sebagai rekan/ mitra petani. 3. Untuk penelitian yang akan datang sebaiknya perlu diambil daerah yang mempunyai keragaman yang besar. 4. Dengan terdapatnya hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi dengan program kemitraan, diartikan bahwa responden dapat menerima program dari pemerintah selama hal tersebut menguntungkan petani. 5. Program kemitraan di Desa Yungyang perlu diperhatikan dengan mempelajari hal-hal teknis dan yang umum melalui pelatihan dan kegiatan kelompok demi tercapainya tingkat kesejahteraan RTM kearah yang lebih baik.