Analisis Keunggulan Komparatif Usahatani Nilam (: studi kasus di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang
Main Author: | MochammadBecusSaputra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128083/1/050801125.pdf http://repository.ub.ac.id/128083/ |
Daftar Isi:
- Minyak nilam merupakan salah satu komoditi penting di Indonesia yang sangat diminati oleh pasar,dimana permintaan minyak atsiri Indonesia di Dunia cenderung bertambah dari tahun ke tahun. Hal ini mengakibatkan angka ekspor untuk mninyak atsiri semakin meningkat. Untuk meningkatkan angka ekspor minyak atsiri, perlu adanya upaya-upaya. Salah satunya adalah negara tersebut harus memiliki produk-produk unggulan. Termasuk komoditas minyak atsiri seperti minyak nilam. Walaupun Indonesia merupakan pemasok minyak nilam terbesar di dunia. Namun pada kenyataannya produksi nilam di Indonesia masih rendah. Rendahnya produksi ini antara lain disebabkan oleh penerapan pola budidaya tanaman nilam secara tradisional, yang ditandai dengan pola perladangan berpindah-pindah. Selain itu terbatasnya lahan, modal dan saprodit menjadi kendala utama dalam perkembangan usahatani nilam. Sehingga kontiyuitas para petani nilam sebagai pemasok bahan baku minyak atsiri belum optimal. Sebagai komoditas ekspor, minyak nilam lokal harus bersaing dengan minyak nilam luar negeri demi menyumbang devisa bagi negara. Orientasi dari komoditas subsitusi impor adalah komoditas itu harus memiliki keunggulan komparatif dan menguntungkan. Berdasarkan uraian di atas maka beberapa permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah “sejauhmana usahatani nilam dapat meningkatkan pendapatan petani”. Berdasarkan uraian di atas pendahuluan dan kerangka pemikiran, bahwa berdasarkan pengamatan hasil penelitian terdahulu usahatani nilam di daerah penelitian diduga layak dan efisien secara finansial, usahatani nilam di daerah penelitian mampu memanfaatkan sumberdaya guna orientasi subsitusi impo dan usahatani nilam di daerah penelitian tidak terpengaruh terhadap perubahan baik input, output maupun nilai tukar rupiah terhadap dollar. Penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Waktu penelitian selama dua minggu. Penentuan petani contoh dilakukan dengan menggunakan metode sensus. Jumlah populasi dalam kelompok tani adalah 30 petani, dimana hanya 18 yang berusahatani nilam. Metode analisis data yang digunakan, yaitu analisis finansial (R/C dan rasio profitabilitas) usahatani nilam serta analisis BSD dan KBSD dan sensitifitas. Hasil penelitian adalah: 1. Usahatani nilam di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit,Kabupaten Malang layak secara finansial yang ditunjukkan oleh nilai R/C lebih besar dari satu, yaitu sebesar 2,09. Penerimaan petani per hektar sebesar Rp 29.516.000,00 dan total biaya sebesar Rp 14.122.118,86. itu berarti dari satu satuan input menghasilkan output sebesar 2,09 kali. Selain itu usahatani nilam milik petani efisien (menguntungkan) secara finansial yang ditunjukkan dari rasio profitabilitas yang terdiri dari “profit margin”sebesar 52% berarti dengan 52% penjualan menghasilkan laba sebesar Rp 15.393.882 dan ROA sebesar 155,2% berarti dengan “tottal asset” sebesar Rp 9.919.018,9 menghasilkan laba 155,2% dari “tottal asset” atau sebesar Rp 15.393.882. Hal ini berarti usahatani nilam milik petani efisien (layak dan menguntungkan) untuk dikembangkan. 2. Usahatani nilam di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit,Kabupaten Malang efisien secara ekonomi yang ditunjukkan oleh nilai Biaya Sumberdaya Domestik yang masih lebih rendah dibandingkan dengan nilai tukar bayangan Rp 9.622,17 dan nilai koefisien Biaya Sumberdaya Domestik (KBSD)lebih kecil dari satu, yaitu sebesar Rp Rp 3.803,70/US dengan koefisien Biaya Sumberdaya Domestik (KBSD) sebesar 0,39. Semakin rendah nilai Biaya Sumberdaya Domestik dan koefisien Biaya Sumberdaya Domestik (KBSD) maka semakin efisien pula pemanfaatan sumberdaya dalam usahataninya. Dengan demikian, usahatani nilam memiliki kemampuan bersaing cukup tinggi sebagai komoditas subsitusi impor. Sehingga dengan menanam nilam sendiri untuk memenuhi kebutuhan dengan memproduksi sendiri.Sehingga dapat menghemat devisa negara. 3. Hasil analisis sensitif untuk analisis finansial dan ekonomi menunjukkan bahwa usahatani nilam milik petani kurang peka terhadap perubahan input dan output dan nilai tukar rupiah. Hal itu ditunjukkan dengan berbagai perubahan input, output dan nilai tukar rupiah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil analisis finansial dan ekonomi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap usahatani nilam Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, kabupaten Malang, diajukan saran-saran: Usahatani nilam dikembangkan dalam skala yang lebih luas lagi baik berupa lahan maupun modal guna meningkatkan produksi, diperlukan adanya investasi modal dari investor guna meningkatkan produktivitas usahatani nilam tersebut, pengusahaan nilam harus lebih efisien dalam pengalokasian sumberdaya kebijakan pemberian subsidi pupuk kepada petani untuk menekan biaya produksi oleh petani, adanya bantuan mesin penyuling bertekhnologi baru dari pemerintah untuk kelompok tani, kebijakan pemerintah berupa pembatasan impor minyak nilam dari negara luar agar tidak terjadi penurunan harga hasil produksi.