Analisis Produktivitas Menggunakan Model Objective Matrix (OMAX) pada Produk Kasa Steril
Main Author: | Prastuti, Nugky Dyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12808/ |
Daftar Isi:
- PT. Kasa Husada merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri kesehatan dengan produk kasa dan kapas. Dalam proses produksi pada produk kasa hidrofil steril, perusahaan masih belum dapat memenuhi target produksi di beberapa periodenya. Selama ini perusahaan juga belum pernah mengukur produktivitas perusahaan berdasarkan target produksi melainkan hanya dari penjualan saja. Sedangkan, tidak tercapainya target peroduksi dapat mempengaruhi tingkat produktivitas perusahaan. Oleh sebab itu, diperlukan analisis dan pengukuran produktivitas agar jumlah produk yang dihasilkan sesuai dengan target produksi yang telah ditentukan. Untuk mengetahui produktivitas perusahaan maka dilakukan analisis dan pengukuran produktivitas menggunakan model Objective Matrix (OMAX). Pada OMAX ini dibutuhkan indikator kriteria produktivitas, pengumpulan data, perhitungan rasio, pembobotan indikator kriteria menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP), pengukuran produktivitas menggunakan model OMAX dan analisis hasil pengukuran produktivitas. Kemudian menganalisis faktor yang mempengaruhi produktivitas menggunakan fishbone diagram, serta memberikan saran rekomendasi perbaikan terhadap pihak perusahaan. Berdasarkan perhitungan dan analisis yang telah dilakukan, indeks produktivitas selama tahun 2017 mengalami fluktuasi. Peningkatan indeks produktivitas terbesar pada bulan Agustus sebesar 3,9741%, sedangkan untuk penerunan terbesar pada bulan Oktober sebesar - 0,6679%. Berdasarkan analisis dengan fishbone diagram dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi ketiga kriteria produktivitas adalah kurangnya kedisiplinan tenaga kerja, adanya tenaga kerja yang absen atau datang terlambat, kerusakan pada bagian mesin, serta material yang datang tidak sesuai jadwal. Sehingga rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan adalah memberikan sanksi apabila tenaga kerja absen atau terlambat, meningkatkan pengawasan yang lebih ketat, menentukan jadwal perawatan terhadap mesin, melakukan pengecekan terhadap material, dan memastikan supplier agar tidak ada keterlambatan kedatangan material agar tidak menghambat proses produksi.