Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran beras di Jawa Barat
Main Author: | RianTiarnoRizalTaufik |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/128049/1/050800698.pdf http://repository.ub.ac.id/128049/ |
Daftar Isi:
- Beras merupakan konsumsi pokok masyarakat Indonesia karena mudah di masak, harga terjangkau dan mudah tersedia di hampir pelosok negeri, kandungan gizi beras relatif lebih baik bila dibandingkan dengan ubi jalar dan jagung. Beras yang memiliki kandungan gizi per 100 gram bahan yaitu mengandung kalori 360 kal; karbohidrat 78,9 gram; protein 6,8 gram; Lemak 0,7 gram; Ca 6 mg tanpa kandungan vitamin A dan vitamin C. Kandungan gizi ubi jalar per 100 gram bahan yaitu mengandung kalori 123 kal; karbohidrat 27,9 gram; protein 1,8 gram; Lemak 0,7 gram; vitamin A 7000 SI; vitamin C 22 mg; dan Ca 30 mg. Masalah yang dihadapi pemerintah adalah pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat, terutama tingginya tingkat ketergantungan masyarakat kepada beras, sehingga kebijakan perberasan perlu ditinjau secara terus menerus. Disamping itu untuk menghadapi persaingan antar negara produsen dibutuhkan perumusan kebijakan yang tepat dan dapat dikembangkan dengan cara meningkatkan produksi dan produktivitasnya baik dari segi kuantitas maupun kualitas dan disesuaikan dengan permintaan konsumen. Permasalahan dalam penelitian ini adalah, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan beras di Jawa Barat dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penawaran beras di Jawa Barat.Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan beras di Jawa Barat dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran beras di Jawa Barat. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah, diduga faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan beras Jawa Barat adalah harga beras, harga ubi jalar, pendapatan perkapita penduduk, jumlah penduduk, dan permintaan beras tahun sebelumnya dan diduga faktor–faktor yang mempengaruhi penawaran beras Jawa Barat adalah harga beras, harga ubi jalar, luas lahan, dan penawaran beras tahun sebelumnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data deret waktu (time series) dari tahun 1980 hingga tahun 2005. Data-data tersebut diperoleh dari BPS Jawa Barat (Badan Pusat Statistik). Model yang digunakan adalah model persamaan simultan dengan metode 2 SLS. Selanjutnya dilakukan uji F hitung, t hitung, koefisien deteminasi (R2), uji stasionary dan uji autokorelasi. Hasil penelitian menunjukan, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan beras di Jawa Barat secara nyata adalah harga beras, harga ubi jalar dan pendapatan perkapita. Sedangkan jumlah penduduk dan permintaan beras tahun sebelumnya tidak berpengaruh secara nyata terhadap permintan beras di Jawa Barat. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran beras di Jawa Barat secara nyata adalah luas lahan dan penawaran beras tahun sebelumnya. Sedangkan harga beras dan harga ubi jalar tidak berpengaruh secara nyata terhadap penawaran beras di Jawa Barat. Kebijakan operasional yang mungkin dapatdilakukan dalam kaitannya dengan pengembangan beras di Jawa Barat yaitu dengan meningkatkan luas area penanaman padi.