Respon petani terhadap teknologi budidaya jagung hibrida melalui Pola Kemitraan antara PT. Dupont Indonesia dan Kelompok Tani "Karya Bhakti" studi kasus di Dusun Kembangan, Desa Sumberejo, Kecamata

Main Author: NovitaYuanaPaais
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128047/1/050800693.pdf
http://repository.ub.ac.id/128047/
Daftar Isi:
  • Usaha untuk meningkatkan hasil produksi jagung yang baik dan juga untuk meningkatkan pendapatan petani adalah salah satunya dengan diterapkan pola kemitraan yaitu dimana perusahaan inti melakukan kontrak kerjasama dengan kelompok-kelompok tani untuk menanam jagung pembenihan jagung hibrida pioneer. Tingkat keberhasilan pada pola kemitraan yang diterapkan oleh PT. Dupont Indonesia ini dilihat dari lamanya petani mengikuti kemitraan. Semakin tinggi respon petani terhadap teknologi budidaya jagung hibrida akan semakin membaik yang pada akhirnya terjadi perubahan pada produksivitas petani. Adapun perumusan masalah adalah: 1) Bagaimana pelaksanaan pla kemitraan antara PT. Dupont Indonesia dengan kelompok tani “Karya Bhakti”. 2) Bagaimana respon petani terhadap teknologi budidaya jagung hibrida. 3) Bagaimana hubungan antara respon petani dengan produksi terhadap teknologi budidaya jagung hibrida. sedangkan tujuan masalah adalah: 1) Mendiskripsikan pelaksanaan pola kemitraan antara PT. Dupont Indonesia dengan kelompok tani “Karya Bhakti”. 2) Mengetahui respon petani terhadap teknologi budidaya jagung hibrida. 3) Menganalisis hubungan antara respon petani dengan produksi terhadap teknologi budidaya jagung hibrida. Kegunaan penelitian: 1) Sebagai bahan masukan bagi lembaga yang berkepentingan dalam menentukan kebijakan pertanian yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan petani. 2) Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi petani dalam menjalin hubungan kerja pola kemitraan. 3) Sebagai tambahan informasi bagi peneliti berikutnya. Berdasarkan kerangka pemikiran maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian diduga terdapat hubungan antara respon petani terhadap teknologi budidaya jagung hibrida dengan tingkat produksi.Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja yaitu di Dusun Kembangan, Desa Sumberejo, Kecamatan sanankulon, Kota Blitar. UntukUntuk menganalisis hubungan antara respon dan produksi teknologi budidaya jagung hibrida dalam pola kemitraan gunakan tabulasi silang (cross table). Berdasarkan analisis data didapatkan hasil penelitian sebagai berikut: 1) Proses pelaksanaan penyuluhan kemitraan pembenihan jagung hibrida pioneer oleh PT. Dupont Indonesia dilakukan dengan tiga tahap; Grower metting, pembinaan kelompok. Materi yang disampaikan oleh petugas dalam grower meeting yaitu berkaitan tentang sistem kemitraan pembenihan jagung hibrida pioneer, dihadiri oleh pengurus dan anggota kelompok tani Karya Bakti. Dalam pembinaan kelompok yang juga dihadiri pengurus serta anggota kelompok tani Karya Bhakti, materi yang disampaikan berkenaan tentang teknik budidaya padi hibrida. 2) Respon petani terhadap teknologi budidaya jagung hibrida dalam pola kemitraan yang meliputi: a) Persepsi tergolong dalam kategori tinggi dengan rata-rata skor 1,95 atau sebesar 97,5% dari skor maksimal 2. b) Pengetahuan tergolong dalam kategori tinggi dengan rata-rata skor 2 atau sebesar 100% dari skor maksimal 2. c) Sikap tergolong dalam kategori tinggi dengan ratarata skor 1,9 atau sebesar 95% dari skor maksimal 2. d) Keterampilan tergolong dalam kategori tinggi dengan rata-rata skor 1,85 atau sebesar 92,5% dari skor maksmal 2. Secara umum respon petnai terhadap teknologi budidaya jagung hibrida tergolong tinggi dengan rata-rata skor mencapai 7,65 atau sebesar 95,6% dari skor maksimal 8. 3) Terdapat hubungan antara respon petani terhadap teknologi budidaya jagung hibrida dengan produksi. Berdasarkan kesimpulan diatas maka dirumuskan saran sebagai berikut: 1. Respon petani terhadap teknologi budidaya jagung hibrida perluditingkatkan, karena hal ini dapat meningkatkan produksi petani. penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yakni kelompok tani Karya Bhakti di Dusun Kembangan, Desa Sumberejo, Kecamatan sanankulon, Kota Blitar. Prosedur penentuan sampel dengan metode purposive . Pada penelitian ini peneliti mengambil 20 orang petani sampel dengan metode purposive (sengaja). Pengumpulan data: 1) Wawancara. 2) Observasi. 3) Dokumentasi. 4) Studi perpustakaan. Untuk mengetahui respon petani terhadap teknologi budidaya jagung hibrida menggunakan metode skoring tinggi dan rendah, digunakan analisis skala Likert. Sedangkan untuk pelaksanaan pola kemitraan dilakukan dengan deskriptif.