Pengaruh Jarak Tanam Dan Varietas Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.)
Main Author: | Sofyanto, Tomy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12801/1/TOMY%20SOFYANTO.pdf http://repository.ub.ac.id/12801/ |
Daftar Isi:
- Hasil produksi tanaman sawi sangat tergantung pengaruh antara pertumbuhan tanaman dan pengaturan jarak tanam yang dilakukan di lahan. Dalam suatu pertanaman sering terjadi persaingan antar tanaman maupun antara tanaman dengan gulma untuk mendapatkan unsur hara, air, cahaya matahari maupun ruang tumbuh. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan pengaturan jarak tanam (Wijaya, 2012). Menurut Susilo (2016), bagian tanaman sawi yang bernilai ekonomis adalah daun dan batangnya maka upaya peningkatan produksi diusahakan pada peningkatan produk vegetatif tanaman tersebut pada beberapa varietas sawi. Oleh karena itu diperlukan penelitian tentang pengaruh jarak tanam dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jarak tanam dan varietas pada pertumbuhan dan hasil tanaman sawi dan untuk menentukan jarak tanam yang sesuai bagi setiap varietas tanaman sawi agar diperoleh pertumbuhan yang baik dan hasil yang tinggi. Hipotesis dari penelitian ini adalah penggunaan berbagai jarak tanam akan memberikan pengaruh yang berbeda pada varietas Tosakan dan Shinta untuk mendapatkan hasil yang baik. Percobaan telah dilaksanakan di Kebun Organik, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu dengan ketinggian tempat ± 900 m dpl, pada musim kemarau bulan Juni sampai dengan Juli 2018. Alat yang digunakan untuk percobaan ini adalah timbangan, meteran, LAM (Leaf Area Meter), oven, handsprayer, label, timbangan analitik, kalkulator, dan alat tulis. Bahan yang diperlukan adalah benih sawi varietas Tosakan dan Shinta, dan pupuk bokashi kotoran sapi 10 ton ha-1. Bahan yang diperlukan adalah benih sawi varietas Tosakan dan Shinta, dan pupuk bokashi kotoran sapi 10 ton ha-1. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor, yaitu jarak tanam dan varietas pada tanaman sawi. Faktor pertama adalah jarak tanam dengan tiga taraf, yaitu jarak tanam 10 cm x 10 cm, jarak tanam 15 cm x 15 cm, dan jarak tanam 20 cm x 20 cm. Faktor kedua adalah varietas sawi dengan dua taraf, yaitu varietas Tosakan dan varietas Shinta. Dengan menggabungkan kedua faktor tersebut maka diperoleh 6 kombinasi perlakuan dengan 4 ulangan sehingga didapatkan 24 satuan kombinasi percobaan. Pengamatan pertumbuhan dilakukan pada umur 7, 14, 21, dan 28 hst secara destruktif yaitu luas daun, indeks luas daun, bobot kering total tanaman, dan laju pertumbuhan tanaman. Sedangkan parameter hasil meliputi bobot segar total per tanaman, bobot kering total per tanaman, bobot konsumsi total per tanaman, dan hasil panen per hektar. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji F (analisis ragam) pada taraf 5% untuk mengetahui terdapat tidaknya interaksi atau pengaruh nyata dari perlakuan. Apabila terdapat interaksi atau pengaruh nyata dari perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji antar perlakuan dengan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. ii Hasil percobaan menunjukkan bahwa ada interaksi antara penggunaan jarak tanam dan varietas terhadap indeks luas daun pada umur pengamatan 7 hst. Berdasarkan hasil analisis ragam yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa laju pertumbuhan tanaman sawi meningkat seiring dengan penambahan umur tanaman sawi dan mencapai nilai tertinggi 0,408 g m-1 hari-1 pada penggunaan jarak tanam 10 cm x 10 cm, apabila dibandingkan dengan penggunaan jarak tanam 15 cm x 15 cm dan jarak tanam 20 cm x 20 cm mengalami peningkatan sebesar 55,64% dan 65,44%. Bobot segar total per tanaman dengan penggunaan jarak tanam 20 cm x 20 cm memiliki hasil yang paling berat yaitu 105,29 g per tanaman, apabila dibandingkan dengan penggunaan jarak tanam 15 cm x 15 cm mengalami peningkatan sebesar 44,46%. Sedangkan, hasil panen per hektar dengan penggunaan jarak tanam 10 cm x 10 cm memiliki hasil yang paling berat yaitu 47,86 ton ha-1, apabila dibandingkan dengan penggunaan jarak tanam 15 cm x 15 cm dan jarak tanam 20 cm x 20 cm mengalami peningkatan sebesar 48,83% dan 29,84%.