Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Teh Hijau Siap Minum Dalam Botol : studi Pada Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang
Main Author: | NiMadeFertaKurniawati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/127942/ |
Daftar Isi:
- Teh hijau merupakan teh yang paling alami dan menyehatkan. Aspek kesehatan teh hijau telah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi teh hijau sebagai imbangan diet dari gaya hidup tidak sehat. Hal ini dimanfaatkan oleh produsen minuman teh untuk dapat merebut segmen pasar tersebut dengan memproduksi minuman teh hijau botol. Berbagai merek teh hijau botol meliputi Frestea Green Tea, Sosro Green Tea, Nu Green Tea dan Zestea Green Tea telah menimbulkan perbedaan persepsi mahasiswa Universitas Brawijaya. Oleh karena itu, produsen teh hijau botol dituntut untuk dapat memberikan nilai lebih pada produk teh hijau botol yang dihasilkannya dengan mengetahui posisi persaingan merek dan memperhatikan faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam membeli teh hijau botol. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk menganalisis persepsi mahasiswa terhadap kualitas produk teh hijau siap minum dalam botol. (2) Untuk menganalisis faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam membeli teh hijau siap minum dalam botol. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) Diduga responden mempunyai persepsi yang sama mengenai tingkat kepentingan atribut rasa, aroma dan kemasan. (2) Diduga faktor harga, komposisi, informasi nutrisi, dan masa kadaluarsa adalah faktor dominan yang dipertimbangkan mahasiswa dalam membeli teh hijau siap minum dalam botol. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling yang diperoleh dari survei dengan menggunakan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, analisis deskriptif, uji Cochran Q Test, analisis Perceived Quality, dan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen, diperoleh bahwa nilai korelasi tiap-tiap variabel dari keenam instrumen kuesioner adalah valid. Hal ini ditunjukkan dari besarnya nilai korelasi tiap-tiapvariabel lebih besar dari nilai kritis tabel r sebesar 0,361. Diperoleh nilai Alpha Chronbach lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan bahwa semua instrumen adalah reliabel. Keenam instrumen terdiri dari tingkat kepentingan produk; performans Frestea Green Tea, Sosro Green Tea, Nu Green Tea, Zestea Green Tea; serta faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli teh hijau botol. Dari keempat belas atribut yang diuji den an Cochran Q Test terbukti bahwa terdapat sembilan atribut yang nantinya digunakan untuk analisis selanjutnya yaitu analisis Perceived Quality dan analisis faktor meliputi, atribut harga, rasa, aroma, kemasan, jaminan halal, informasi nutrisi, komposisi, masa kadaluarsa dan higienis. Kesembilan atribut tersebut melewati enam kali iterasi dengan mereduksi lima atribut lainnya yang memiliki nilai Qhitung > Qtabel. Persepsi konsumen dari hasil analisis Perceived Quality menunjukkan bahwa responden mempunyai persepsi yang sama mengenai atribut jaminan halal, masa kadaluarsa dan higienis. Ketiga atribut tersebut memiliki tingkat kepentingan relatif paling tinggi diantara atribut yang lain yaitu sebesar 0,14. Sehingga dianggap sangat penting oleh responden dalam membeli teh hijau botol. Rangking keempat merek teh hijau botol berdasarkan PQ relatif total meliputi, PQ relatif total Nu Green Tea sebesar 1,04; Frestea Green Tea sebesar 1,01; Sosro Green Tea sebesar 0,99; dan Zestea Green Tea sebesar 0,95. Sehingga kualitas Nu Green Tea dinilai responden relatif paling tinggi diantara ketiga pesaingnya. Maka secara relatif kualitas Nu Green Tea lebih tinggi 3% dari Frestea Green Tea, lebih tinggi 5% dari Sosro Green Tea, dan lebih tinggi 9% dari Zestea Green Tea. Analisis faktor menghasilkan faktor pertimbangan 1 yang terdiri dari variabel kemasan, informasi nutrisi, komposisi, masa kadaluarsa, higienis. Sedangkan faktor pertimbangan 2 terdiri dari variabel aroma dan jaminan halal. Saran yang diberikan berdasarkan hasil analisis permasalahan, yaitu: (1) Diharapkan perusahaan teh hijau botol memperbaiki atribut produk yang masih mempunyai performans relatif di bawah rata-rata sehingga nantinya dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing. (2) Diharapkan perusahaan teh hijau botol mempertahankan atribut yang mempunyai performans relatif di atas ratarata. (3) Dalam pengembangan produk teh hijau botol nantinya produsen akan diarahkan kepada faktor pertimbangan 1 dan 2. Oleh karena itu, sebaiknya semua produsen teh hijau botol dalam strategi pemasarannya, harus mampu memenuhi dan mempertahankan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli teh hijau botol meliputi, variabel kemasan, informasi nutrisi, komposisi, masa kadaluarsa, higienis, aroma, dan jaminan halal.