Kinerja dan Pelayanan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Kepada Anggotanya Pada Pelaksanaan PRIMA TANI studi kasus Di Desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro
Main Author: | ArisPrimandahardi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/127854/ |
Daftar Isi:
- Dampak krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan 1997 lalu bermuara pada peningkatan jumlah kemiskinan di Indonesia. Kemiskinan merupakan suatu fenomena yang selalu diusahakan untuk diminimalisasi atau bahkan bila memungkinkan dihilangkan. Oleh karena itu upaya penanggulangan kemiskinan mensyaratkan adanya identifikasi mengenal siapa, apa, bagaimana, dimana dan mengapa ada masyarakat miskin. Salah satu upaya pengentasan kemiskinan yaitu dengan melalui sebuah program pengembangan usaha pertanian dengan nama PRIMA TANI singkatan dari Program Rintisan Dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian ini merupakan program yang berbasis pada berbagai kawasan lahan pertanian dan non pertanian melalui pemberdayaan masyarakat secara partisipatif dalam berinisiatif dan menentukan kebutuhan pembangunan wilayah/dusun/desa yang menjadi prioritas dalam perbaikan taraf hidup masyarakat miskin. PRIMA TANI dengan inovasi kelembagaannya yaitu Lembaga Keuangan Mikro di singkat LKM dengan metode Grameen Bank (Yunus, 1989). Grameen Bank adalah bank desa khusus untuk orang miskin dimana nasabah tidak perlu jaminan dalam meminjam uang tetapi displin dalam pengembalian kredit. PRIMA TANI dengan inovasi kelembagaan LKM menekankan pada mewujudkan penyebaran inovasi teknologi secara cepat dan tepat dengan menyediakan modal guna memotivasi kerja dalam meningkatkan ketrampilan dan semangat berinisiatif agar tidak terlalu tergantung kepada adanya bantuan. Dalam PRIMA TANI yang ditumbuhkan merupakan LKM yang didasarkan pada ikatan kepercayaan, kerjasama dan kepentingan yang sama antar anggota masyarakat, dan selanjutnya diarahkan pada upaya penumbuhan pemberdayaan kinerja LKM yang mandiri dan pelayanan LKM kepada anggota yang lebih baik. Karena kinerja dan pelayanan LKM kepada anggotanya menjadi tolok ukur tingkat efektifitas pencapaian tujuan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana tingkat kinerja Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dari program kredit mikro pada pelaksanaan PRIMA TANI (2) Bagaimana tingkat pelayanan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) kepada anggota dari program kredit mikro pada pelaksanaan PRIMA TANI. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kinerja LKM dari program kredit mikro pada pelaksanaan PRIMA TANI (2) mendesdripsikan pelayanan LKM kepada anggota dari program kredit mikro pada pelaksanaan PRIMA TANI. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Unit analisis penelitian ini adalah kelompok wanita yang sudah mempunyai usaha yang ditekuni yang mendapatkan bantuan kredit sasaran LKM program kredit mikro di Desa Sidodadi, populasi terdapat 7 kelompok wanita LKM dengan jumlah total anggota 155 orang, sedangkan pengambilan sampel dari masing-masing kelompok dilakukan dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling, masing-masing kelompok diambil 25% dengan harapan data yang diperoleh lebih reprensentatif. Jadi jumlah sampel dari penelitian ini sebanyak 38 orang. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja ( purposive ), yaitu di Desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro dengan alasan bahwa di Desa ini sedang dilaksanakannya Lembaga Keuangan Mikro (LKM) PRIMA TANI melalui program pemberian kredit mikro kepada masyarakat miskin dan selain itu juga merupakan lokasi percontohan bagi program pengentasan kemiskinan untuk daerah lain. Data dikumpulkan melalui kuisioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk analisis data pada tujuan 1 dan 2 dengan deskirptif kuantitatif dengan menggunakan alat bantu yaitu skala likert . Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa Kinerja LKM PRIMA TANI di Desa Sidodadi sudah dalam kategori baik dapat dilihat sebagai berikut : (a) Pencapaian target kelompok sasaran sesuai dengan fokus dari program LKM atau sudah termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 4,05 (81% - tinggi), maka dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggota sudah termasuk dalam tiga kriteria yang ditentukan terlayani LKM Prima Tani melalui program kredit mikro, (b) Pemupukan tabungan anggota sudah termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 11,32 (75,46% - tinggi). Hal ini dikarenakan sebagian besar anggota mempunyai tabungan wajib mingguan dan tabungan sukarela dengan jumlah rata-rata Rp 21.900/orang dan tabungan wajib mingguan sejumlah Rp 122.500,- hal ini menandakan bahwa mereka ada keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan walaupun jumlah tabungan masih dalam nominal yang kecil, (c) Peningkatan usaha dan pendapatan anggota sudah termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 13,42 (67,10% - sedang). Sedangkan pendapatan anggota mengalami peningkatan pendapatan rata-rata sebesar 17%, (d) Peran serta anggota dalam LKM termasuk dalam kategori baik dimana skor rata-rata sebesar 8,79 (87,90% - tinggi). Hal ini menandakan bahwa anggota berperan aktif dalam setiap kegiatan di LKM, (e) Peningkatan jumlah anggota termasuk dalam kategori sedang dimana skor rata-rata sebesar 3,58 (71,60% - sedang) dan hanya mengalami peningkatan jumlah anggota sebesar 6,45%, (f) Pelaksanaan peraturan anggota sudah termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 19,10(95,50% - tinggi). Hal ini menandakan bahwa anggota mematuhi segala peraturan yang ada di LKM, (g) Jumlah asset Lembaga sudah termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 8 (85% - tinggi). Dilihat dari peningkatan modal awal sebesar Rp 40.950.000, meningkat menjadi Rp 147.891.800 atau mengalami peningkatan sebesar 65,22%. Sedangkan pelayanan LKM yang diberikan kepada anggota tergolong baik. Dimana pada variabel pemberian pinjaman kredit kepada anggota dengan skor rata-rata 13,85 (92,33%- tinggi), pelayanan kepada anggota pada variabel pemberian ketarampilan dengan skor rata-rata 12,37 (82,47%-tinggi) dan pada pelayanan kepada anggota pada variabel pemberian informasi kepada anggota dengan skor rata-rata 11,53 (76,87%-tinggi). Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah (1) kinerja LKM di Desa Sidodadi pada tahun 2007 tergolong tinggi atau secara umum dalam kateogri baik, dengan nilai rata-rata sebesar 68,26 (80,31 - tinggi%) (2) pelayanan LKM kepada anggota di Desa Sidodadi pada tahun 2007 tergolong tinggi atau secara umum dalam kategori baik, dengan nilai rata-rata sebesar 37,84 (84,09% - tinggi). Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disarankan sebagai berikut : (1) Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja LKM, diperlukan adanya pengawasan di semua aspek kerja LKM agar tidak terjadi penyelewengan apa yang menjadi tujuan LKM dalam mensejahterakan anggota dan masyarakat miskin. Selain itu perlu adanya dukungan dari pihak pemerintah dan swasta dalam penyediaan dana secara cepat karena dalam pertumbuhan jumlah anggota juga memerlukan jumlah dana yang banyak dan harus segera terwujud. (2) Untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas jasa pelayanan LKM, diperlukan adanya pelatihan-pelatihan kepada petugas LKM mengenai pemberian pelayanan yang baik kepada anggota maupun masyarakat luas yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain pelatihan, untuk memperkuat ketrampilan dan keyakinan anggota dan masyarakat perlu adanya kunjungan ke daerah yang telah berhasil melaksanakan LKM PRIMA TANI.