Kajian Jamur Entomopatogen Metarhizium Anisopliae Sebagai Endofit Tanaman Pakcoy Dan Pengaruhnya Terhadap Hama Plutella Xylostella

Main Author: Wedayanti, Niluh
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12780/1/NILUH%20WEDAYANTI.pdf
http://repository.ub.ac.id/12780/
Daftar Isi:
  • Pakcoy Brassica rapa var. chinensis merupakan tanaman sayur-sayuran yang masih termasuk dalam keluarga Brassicaceae. Dalam budidaya yang dilakukan oleh petani terdapat beberapa kendala yaitu adanya gangguan hama yang menyerang tanaman pakcoy seperti ulat daun Plutella xylostella L. (Lepidopetara: Plutllidae) dan ulat grayak Spodoptera litura F. (Lepidoptera: Noctuidae). Kedua hama ini menyerang daun muda sehingga menyebabkan daun menjadi berlubang. Serangan hama P. xylostella menyebabkan kerusakan mencapai 38,45% pada tanaman pakcoy sehingga menyebabkan produk tidak laku dijual. Pengendalian yang dilakukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida kimia ialah menggunakan agen hayati yang memanfaatkan jamur entomopatogen sebagai pengganti pestisida kimia. Jamur entomopatogen yang digunakan untuk melakukan pengendalian dengan menggunakan agen hayati yang berfungsi untuk mengendalikan serangga tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan. Jamur Metarhizium anisopliae (Metsch.) Sorokin (Moniliales: Moniliaceae) merupakan jamur entomopatogen karena dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada serangga dan tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan. Jamur M. anisopliae efektif digunakan sebagai endofit pada tanaman kanola dan berpengaruh terhadap kematian P. xylostella. Berdasarkan permasalahan diatas perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang potensi jamur M. anisopliae sebagai endofit tanaman pakcoy dan pengaruhnya terhadap hama ulat P. xylostella. Penelitian dilakukan di Kampung Organik Brenjonk Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto serta Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari - Juni 2018. Penelitian yang dilakukan 2 tahap pengujian. Pengujian pertama dengan metode inisiasi M. anisopliae pada tanaman pakcoy dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang digunakan, yaitu kontrol, perendaman benih, penyiraman tanah, kombinasi perendaman benih dan penyiraman tanah. Hasil evaluasi pada metode inisiasi digunakan sebagai perlakuan dalam pengujian kedua yaitu perlakuan kombinasi perendaman benih dan penyiraman tanah. Evaluasi keberhasilan inisiasi jamur M. anisopliae dilakukan dengan mengisolasi bagian daun dan akar tanaman pakcoy. Pengujian kedua dilakukan untuk menguji pengaruh M. anisopliae sebagai endofit tanaman pakcoy terhadap intensitas kerusakan serangan ulat P. xylostella dengan 2 perlakuan dan 16 ulangan. Perlakuan yang digunakan, yaitu kontrol dan tanaman pakcoy yang diinisiasi jamur M. anisopliae. Jamur M. anisopliae merupakan jamur entomopatogen yang berpotensi sebagai jamur endofit pada tanaman pakcoy. Hasil isolasi bagian daun dan akar tanaman pakcoy umur 14 HSS, 21 HSS dan 28 HSS menunjukkan pertumbuhan awal koloni jamur lebih cepat dan dapat memacu pertumbuhan tanaman pakcoy. Jamur M. anisopliae diduga mengandung senyawa yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman pakcoy. Aktivitas endofit jamur M. anisopliae pada tanaman pakcoy menunjukkan penurunan intensitas kerusakan 12.55% dan menyebabkan kematian pada hama P. xylostella 43,75%.