Efikasi Fungisida Berbahan Aktif Majemuk Terhadap Phytopthora infestans dan Pseudoperonospora cubensis
Main Author: | BambangSupriyadi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/127763/1/050801783.pdf http://repository.ub.ac.id/127763/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan Phytopthora infestans dan daya hambat fungisida majemuk berbahan aktif mancozeb+simoksanil (fungisida majemuk 1) dan mancozeb+karbendazim (fungisida majemuk 2) dan juga untuk mengetahui intensitas serangan embun bulu ( Pseudoperonospora cubensis ) pada tanaman melon akibat aplikasi fungisida majemuk tersebut. Penelitian laboratorium dilakukan di laboratorium fitopatologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya dimulai pada bulan Agustus sampai bulan November 2007. Penelitian di laboratorium menggunakan jamur P.infestans . Metode penelitian yang dilakukan dengan teknik umpan beracun. Rancangan percobaan yang digunakan pada pengujian laboratorium yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 taraf perlakuan konsentrasi dan 6 ulangan. Data dianalisis dengan Analysis of Variance (Anova), dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%, sedang untuk mengetahui nilai LC 50 dan LC90 dilakukan dengan analisa Probit, sehingga diketahui Nisbah Ko-Toksisitas (NK). Penelitian lapang dilakukan di PUSPA (Pusat Studi dan Pengembangan Agribisnis Hortikultura) Lebo, Sidoarjo yang dimulai pada bulan September sampai bulan November 2006. Rancangan percobaan yang digunakan pada pengujian lapang yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 10 perlakuan dengan 3 ulangan dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian di laboratorium bahwa fungisida majemuk 1 mempunyai daya hambat yang lebih baik daripada fungisida majemuk 2. Pada konsentrasi 0,75 g/l pada fungisida majemuk 1 jamur P.infestans tidak mampu tumbuh, sedang pada fungisida majemuk 2 mampu tumbuh dengan rata-rata diameter 4.2 cm. Nilai NK pada kedua fungisida majemuk lebih besar dari 1, hal ini menunjukkan bahwa bahan aktif yang terkandung di dalamnya tidak mempunyai efek antagonis satu sama lain. Hasil penelitian di lapang menunjukkan bahwa perlakuan fungisida majemuk 1 pada konsentrasi 2 g/l memberikan pengaruh yang efektif terhadap serangan embun bulu pada tanaman melon, sedang pada fungisida majemuk 2 pada konsentrasi 3 g/l terlihat memberikan pengaruh yang efektif terhadap serangan embun bulu.