Respon petani terhadap Metode Penyuluhan Pertanian dengan Media Demonstrasi Plot (demplot) jagung hibrida Varietas Bisi 12 & Bisi 16 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya kasus pada petani Desa

Main Author: LifahMuzdalifah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/127760/1/050800204.pdf
http://repository.ub.ac.id/127760/
ctrlnum 127760
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/127760/</relation><title>Respon petani terhadap Metode Penyuluhan&#xD; Pertanian dengan Media Demonstrasi Plot (demplot) jagung hibrida Varietas Bisi&#xD; 12 &amp; Bisi 16 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya : kasus pada petani Desa</title><creator>LifahMuzdalifah</creator><subject>630 Agriculture and related technologies</subject><description>Pemenuhan kebutuhan pangan nasional merupakan salah satu tujuan dari pembangunan pertanian. Agar tercapainya tujuan ini, maka diperlukan inovasi dalam bidang pertanian, misal dengan jagung hibrida. Untuk mengembangkan jagung hibrida secara luas di tingkat petani dapat didahului dengan uji coba atau demonstrasi plot (demplot). Untuk itu, dilakukan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 yang dimaksudkan sebagai proses penyuluhan dan pembelajaran petani serta meyakinkan petani bahwa inovasi tersebut dapat meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas produksi serta pendapatan petani pun meningkat. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: (1) Apa sajakah faktor sosial ekonomi petani peserta penyuluhan pertanian dengan media demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16? (2) Bagaimana pelaksanaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 dan keberadaannya sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian? (3) Bagaimana respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian? (4) Apakah ada hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian? Penelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan faktor sosial ekonomi petani peserta penyuluhan pertanian dengan media demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 (2) Mendeskripsikan pelaksanaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 dan keberadaannya sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian. (3) Mendeskripsikan respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian. (4) Menganalisis hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah adalah metode sensus dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penentuan tempat dari penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu pada petani Desa Jambangan Kecamatan Papar Kabupaten Kediri. Responden dari penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode sensus yaitu sebanyak 30 petani sebagai responden. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data pada penelitian ini adalah dengan: (1) Analisis deskripsi yang digunakan untuk: (a) Mendeskripsikan kondisi faktor sosial ekonomi petani peserta penyuluhan dengan media demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16. (b) Mendeskripsikan pelaksanaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 dan keberadaannya sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian. (c) Mendeskripsikan respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian. (2) Korelasi rank Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian. Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Secara umum kondisi sosial ekonomi petani responden yaitu berumur muda dan sedang (15-55 tahun), tingkat pendidikan responden tergolong sedang (tamat SLTP atau SLTA), status sosial responden dalam kelompok adalah anggota, jumlah tanggungan keluarga responden tergolong sedang (&amp;lt; 6 orang), luas lahan garapan yang dimiliki responden tergolong sedang (0,25-0,5 ha) dengan status lahan milik pribadi, dan motivasi kedatangan petani tergolong sedang. (2) Gambaran pelaksanaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian adalah sebagai berikut: Petani responden datang lalu mengisi daftar hadir dan pemberian snack, kemudian pengarahan dari petugas sebelum ke lapang (penyuluhan), responden bersama penyuluh ke lahan jagung (penyuluhan), lalu acara diskusi dan pemberian hadiah (penyuluhan) selanjutnya pemberian souvenir kepada responden yang akan pulang dan setelah selesai responden pulang. (3) Respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian tergolong tinggi dengan skor tingkat pengetahuan petani mencapai 46,7 (86,48 %), dan skor tingkat sikap petani mencapai 17,04 (94,67 %). (4) Faktor-faktor sosial ekonomi petani yang memiliki hubungan positif dengan respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 adalah tingkat pendidikan dan status sosial dalam kelompok, sedangkan faktor-faktor sosial ekonomi petani yang tidak memiliki hubungan adalah umur, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan garapan, status lahan garapan dan motivasi kedatangan petani. Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian di lapang adalah sebagai berikut: (1) Dengan mengetahui kondisi sosial eokonomi petani responden, sebaiknya pelaksanaan demplot selanjutnya dapat disesuaikan dengan kondisi tersebut sehingga demplot dapat lebih diterima dan dimanfaatkan secara optimal oleh petani dan oleh penyuluh. (2) Pihak penyuluh sebagai sumber inovasi sebaiknya lebih banyak memberi informasi keada petani agar lebih banyak lagi petani yang datang pada acara demplot. (3) Mengingat bahwa respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian tergolong tinggi maka untuk selanjutnya penyuluh dapat memanfaatkan kembali demplot sebagai media dalam penyuluhan pertanian untuk mengenalkan inovasi kepada petani. (4) Mengingat bahwa terdapat hubungan antara faktor tingkat pendidikan petani dan status sosial petani dalam kelompok dengan respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam penyuluhan pertanian maka sebaiknya faktor tersebut perlu dipertimbangkan dalam penyelenggaraan demplot agar demplot dapat diterima oleh setiap lapisan tingkat pendidikan petani dan setiap tingkatan status sosial petani dalam kelompoknya.</description><date>2008-01-31</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/127760/1/050800204.pdf</identifier><identifier> LifahMuzdalifah (2008) Respon petani terhadap Metode Penyuluhan Pertanian dengan Media Demonstrasi Plot (demplot) jagung hibrida Varietas Bisi 12 &amp; Bisi 16 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya : kasus pada petani Desa. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2008/16/050800204</relation><recordID>127760</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author LifahMuzdalifah
title Respon petani terhadap Metode Penyuluhan Pertanian dengan Media Demonstrasi Plot (demplot) jagung hibrida Varietas Bisi 12 & Bisi 16 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya : kasus pada petani Desa
title_sub kasus pada petani Desa
publishDate 2008
topic 630 Agriculture and related technologies
url http://repository.ub.ac.id/127760/1/050800204.pdf
http://repository.ub.ac.id/127760/
contents Pemenuhan kebutuhan pangan nasional merupakan salah satu tujuan dari pembangunan pertanian. Agar tercapainya tujuan ini, maka diperlukan inovasi dalam bidang pertanian, misal dengan jagung hibrida. Untuk mengembangkan jagung hibrida secara luas di tingkat petani dapat didahului dengan uji coba atau demonstrasi plot (demplot). Untuk itu, dilakukan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 yang dimaksudkan sebagai proses penyuluhan dan pembelajaran petani serta meyakinkan petani bahwa inovasi tersebut dapat meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas produksi serta pendapatan petani pun meningkat. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: (1) Apa sajakah faktor sosial ekonomi petani peserta penyuluhan pertanian dengan media demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16? (2) Bagaimana pelaksanaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 dan keberadaannya sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian? (3) Bagaimana respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian? (4) Apakah ada hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian? Penelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan faktor sosial ekonomi petani peserta penyuluhan pertanian dengan media demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 (2) Mendeskripsikan pelaksanaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 dan keberadaannya sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian. (3) Mendeskripsikan respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian. (4) Menganalisis hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah adalah metode sensus dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penentuan tempat dari penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu pada petani Desa Jambangan Kecamatan Papar Kabupaten Kediri. Responden dari penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode sensus yaitu sebanyak 30 petani sebagai responden. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data pada penelitian ini adalah dengan: (1) Analisis deskripsi yang digunakan untuk: (a) Mendeskripsikan kondisi faktor sosial ekonomi petani peserta penyuluhan dengan media demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16. (b) Mendeskripsikan pelaksanaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 dan keberadaannya sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian. (c) Mendeskripsikan respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian. (2) Korelasi rank Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian. Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Secara umum kondisi sosial ekonomi petani responden yaitu berumur muda dan sedang (15-55 tahun), tingkat pendidikan responden tergolong sedang (tamat SLTP atau SLTA), status sosial responden dalam kelompok adalah anggota, jumlah tanggungan keluarga responden tergolong sedang (&lt; 6 orang), luas lahan garapan yang dimiliki responden tergolong sedang (0,25-0,5 ha) dengan status lahan milik pribadi, dan motivasi kedatangan petani tergolong sedang. (2) Gambaran pelaksanaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian adalah sebagai berikut: Petani responden datang lalu mengisi daftar hadir dan pemberian snack, kemudian pengarahan dari petugas sebelum ke lapang (penyuluhan), responden bersama penyuluh ke lahan jagung (penyuluhan), lalu acara diskusi dan pemberian hadiah (penyuluhan) selanjutnya pemberian souvenir kepada responden yang akan pulang dan setelah selesai responden pulang. (3) Respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian tergolong tinggi dengan skor tingkat pengetahuan petani mencapai 46,7 (86,48 %), dan skor tingkat sikap petani mencapai 17,04 (94,67 %). (4) Faktor-faktor sosial ekonomi petani yang memiliki hubungan positif dengan respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 adalah tingkat pendidikan dan status sosial dalam kelompok, sedangkan faktor-faktor sosial ekonomi petani yang tidak memiliki hubungan adalah umur, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan garapan, status lahan garapan dan motivasi kedatangan petani. Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian di lapang adalah sebagai berikut: (1) Dengan mengetahui kondisi sosial eokonomi petani responden, sebaiknya pelaksanaan demplot selanjutnya dapat disesuaikan dengan kondisi tersebut sehingga demplot dapat lebih diterima dan dimanfaatkan secara optimal oleh petani dan oleh penyuluh. (2) Pihak penyuluh sebagai sumber inovasi sebaiknya lebih banyak memberi informasi keada petani agar lebih banyak lagi petani yang datang pada acara demplot. (3) Mengingat bahwa respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam metode penyuluhan pertanian tergolong tinggi maka untuk selanjutnya penyuluh dapat memanfaatkan kembali demplot sebagai media dalam penyuluhan pertanian untuk mengenalkan inovasi kepada petani. (4) Mengingat bahwa terdapat hubungan antara faktor tingkat pendidikan petani dan status sosial petani dalam kelompok dengan respon petani terhadap keberadaan demplot jagung hibrida varietas bisi 12 dan bisi 16 sebagai media dalam penyuluhan pertanian maka sebaiknya faktor tersebut perlu dipertimbangkan dalam penyelenggaraan demplot agar demplot dapat diterima oleh setiap lapisan tingkat pendidikan petani dan setiap tingkatan status sosial petani dalam kelompoknya.
id IOS4666.127760
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-22T05:56:46Z
last_indexed 2021-10-28T07:17:23Z
recordtype dc
_version_ 1751454638447525888
score 17.538404