Variabilitas genetik daya hasil 10 Galur mentimun ( Cucumis sativus L ) berdasarkan morfologi buah
Main Author: | NurulHuda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/127701/1/050801201.pdf http://repository.ub.ac.id/127701/ |
Daftar Isi:
- Mentimun merupakan tanaman sayuran yang sangat popular dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Buah mentimun sering dikonsumsi dalam bentuk segar dan dalam bentuk olahan seperti acar. Mentimun mempunyai rasa segar jika dimakan mentah dan banyak mengandung vitamin A, B dan C (Sunarjono,1989). Bagian buah yang biasa dimakan 80%. Mentimun dengan beragam sifat digunakan untuk tujuan yang berbeda – beda. Biasanya, pemanfaatan memtimun sebagai bahan konsumsi dibagi menjadi dua tipe konsumsi, yaitu mentimun tipe konsumsi segar dan mentimun tipe konsumsi olahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabilitas genetik daya hasil 10 galur mentimun (Cucumis sativus L.) berdasarkan morfologi buah pada dua tipe konsumsi dan untuk mengetahui korelasi antara daya hasil dengan karakter morfologi buah memtimun. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat variabilitas genetik daya hasil 10 galur mentimun (Cucumis sativus L.) pada dua tipe konsumsi mentimun dan terdapat korelasi antara daya hasil dengan karakter – karakter morfologi buah mentimun. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan diploma III Universitas Brawijaya dengan ketinggian tempat ± 505 m dpl, suhu rata – rata 20° – 25° C, jenis tanah andisol, pH 6 – 7, penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan September 2007. penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah polybag, kertas label, penggaris, jangka sorong, plastik mulsa, sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih 10 galur mentimun yang akan diamati, pupuk NPK, dan pestisida. Variabel pengamatan yang diamati meliputi warna kulit buah, warna duri, panjang buah, diameter buah, tebal daging buah, kekerasan buah, serta bobot buah. Analisa data dilakukan dengan analisa ragam uji F 5% yang apabila terdapat perbedaan, dilanjutkan dengan uji jarak berganda duncan 5%. Untuk mengetahui korelasi antara variabel pengamatan dengan dua tipe konsumsi mentimun, digunkan metode analisis peragam yang dilanjutkan dengan uji t student. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat keragaman genetik pada komponen hasil dan karakter morfologi buah yang diamati. Heritabilitas hasil 10 galur mentimun termasuk kategori sedang, sedangkan heritabilitas morfologi buah 10 galur mentimun termasuk kategori tinggi. Terdapat korelasi genotipik dan fenotipik positif nyata antara karakter bobot buah dengan panjang buah, tebal daging buah dengan diameter buah. Nilai korelasi genotipik negatif nyata terdapat pada karakter tebal daging buah dengan panjang buah dan diameter buah dengan panjang buah.