Analisis kelayakan finansial Usahatani Melati dan Usahatani Sedap Malam kasus di Kelurahan Dermo, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan

Main Author: Rahmah, RizqiAiniyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/127686/1/050702456.pdf
http://repository.ub.ac.id/127686/
Daftar Isi:
  • Melati (Jasminum sambac L) dan sedap malam (Polianthes tuberose L) termasuk komoditas hortikultura yang berpotensi dan perlu dikembangkan secara intensif dan berkelanjutan. Kedua bunga tersebut merupakan tanaman hias populer di Indonesia khususnya di Jawa Timur. Selain digunakan sebagai bunga segar dan bunga potong, keduanya banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri minyak atsiri. Kebanyakan dari petani merupakan golongan ekonomi lemah sedangkan harga faktor produksi seperti pupuk dan pestisida cenderung naik. Hal ini berakibat pada tidak optimalnya tehnik budidaya sehingga jumlah dan kualitas produksi rendah. Sebagian besar petani melakukan usahatani secara turun menurun dan mengandalkan pengalaman semata karena terbatasnya informasi dan teknologi yang tersedia. Disamping itu pada umumnya pengetahuan petani tentang teknologi pasca produksi, pemasaran, dan keuangan masih terbatas. Begitu pula dengan mekanisme pasar yang menyebabkan petani menerima harga yang ditetapkan oleh pihak lain dengan harga relatif rendah dan cenderung berfluktuasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelayakan finansial usahatani melati dan usahatani sedap malam dan mengukur tingkat kepekaannya. Kemudian dibandingkan antara kedua usahatani tersebut jenis usahatani mana yang lebih tinggi tingkat kelayakannya dan yang lebih rendah tingkat kepekaannya. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Dermo, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan yang merupakan salah satu daerah pengembangan usahatani melati dan usahatani sedap malam di Jawa Timur. Metode penentuan lokasi dilakukan secara purposive dan penentuan responden dengan cara Stratified Random Sampling dengan jumlah petani sebanyak 10 orang responden untuk usahatani melati dan 20 orang untuk usahatani sedap malam. Metode analisis data menggunakan analisis kriteria investasi dan analisis kepekaan (sensitivity analysis). Hasil uji kelayakan finansial menunjukkan bahwa pada tingkat OCC (Opportunity Cost of Capital) 12 % memberikan hasil NPV (Net Present Value) untuk usahatani melati sebesar Rp 15.979.313 dan untuk usahatani sedap malam sebesar Rp 6.178.255. Nilai IRR (Internal Rate of Return) untuk usahatani melati sebesar 60,5% dan untuk usahatani sedap malam sebesar 49,5%. Sedangkan untuk nilai Net BC Ratio sebesar nilai 2,85 pada usahatani melati dan 1,99 untuk usahatani sedap malam. Usahatani melati mempunyai Payback Period selama 3 tahun 5 bulan, sedangkan sedap malam selama 1 tahun 8 bulan.